Page 49 - New Final HS Mutahar
P. 49
36 | Husein Mutahar dalam Lintasan Sejarah: Riwayat Sang Pandu Sejati
menggodok materi kepramukaan. Salah satu tokoh terpenting dalam
menyiapkan kurikulum kepramukaan pada umumnya di kemudian hari.
Pada masa awal kepengurusan, keaktifan Nurman di Kwartir
Nasional menyebabkan dirinya untuk mau tidak mau belajar mengenai
arsip dan persuratan. Untuk yang satu ini ia banyak belajar dari Mutahar
mengenai kearsipan yang didapatnya setelah menjadi pegawai negeri di
Departemen Luar Negeri sejak 1949. Keterlibatannya di dalam kwartir
nasional membawa Nurman dekat dengan beberapa tokoh, di antaranya
pak Kasur. Saat itu Nurman juga diminta pak Kasur untuk membantu
siaran, akan tetapi bukan berarti Nurman keluar dari urusan sekretariat.
Hubungan personal ini membawanya semakin dekat dengan
Mutahar. Di kala kesibukannya di Kwarnas, Nurman juga telah memiliki
kesibukan lain sebagai guru SMPN 14 di Jakarta. Pengalaman yang
sangat berkesan bagi Nurman adalah ketika selama tiga tahun ia diajari
tentang pola persuratan, arsip, administrasi negara, dan protokoler oleh
Mutahar. Mutahar sendiri adalah orang yang sangat bijak dan rendah hati.
Berkat perannya di dalam sekretariat pada kepengurusan pertama kwartir
nasional, Nurman mendapatkan tanda penghargaan dari pemerintah
sebagai “perintisan sekertariat kwarnas”. Berkat bimbingan Mutahar pula,
sesudah itu, Nurman di kwarnas bisa membentuk sekertariat bagian arsip,
bagian konsepsi, dan sebagainya. Dalam perkembangannya, ia semakin
cakap dalam membuat surat-surat keputusan termasuk diantaranya
keputusan presiden selaku ketua Mabinas, keputusan ketua kwartir
nasional dan sebagainya.
Perkawanan dan hubungan sebagai kakak-adik binaan antara
Nurman dengan Mutahar begitu melekat sampai-sampai ketika Nurman
menikah pada usia 34 tahun di tahun 1969, Mutahar dengan ikhlas
dan sukarela banyak membantu Nurman sejak persiapan hingga acara
pernikahan. Semua itu dilakukan Mutahar secara tulus disamping
Mutahar mengetahui bahwa kedua orang tua Nurman telah meninggal
dunia. Diceritakan oleh Nurman bahwa sewaktu ia akan menikah, yang
melamarkan adalah kakak kandungnya, sedangkan prosesi akad dihadiri
Mutahar yang sekaligus menjadi saksi.