Page 154 - Menabung_Ebook
P. 154

Akibat aksi  bumi-hangus  pemerintah  Hindia  Belanda,  objek-objek
                           penting yang sebagian besar terdiri atas alat-alat produksi menjadi hancur.
                           Oleh karena itu, pada awal pendudukan Jepang hampir seluruh kehidupan
                           ekonomi  lum puh.  Kehidupan  ekonomi  Hindia  Belanda telah beru bah dari
                           ekonomi normal menjadi ekonomi perang. Menghadapi hal ini, peme rintah
                           pendudukan Jepang segera mengambil alih se mua kegiatan dan pengendalian
                           ekonomi.

                              Menurut  Marwati  (1993),  Djoned  Poesponegoro  langkah  pertama
                           yang diambil  oleh  pemerintah  pendudukan  Jepang adalah  melakukan
                           rehabilitasi prasarana ekonomi, seperti jembatan, alat-alat transportasi, dan
                           telekomunikasi yang bersifat fisik. Beberapa peraturan yang bersifat kontrol
                           terhadap kegiatan ekonomi dikeluarkan. Pengawasan terhadap penggunaan
                           dan peredaran sisa-sisa persediaan barang dan barang-barang sitaan milik
                           musuh  diperketat. Untuk mencegah mening katnya harga barang dan
                           timbulnya pelbagai manipulasi di daerah-daerah, pemerintah pendudukan
                           Jepang juga mengeluarkan paket peraturan pengendalian harga dan hukuman
                           yang berat bagi pelanggarnya.
       Menabung Masa Prakemerdekaan  di Asia Tenggara. Sumatra dan daerah luar Jawa dijadikan tumpuan sumber
                              Jepang benar-benar menyiapkan Hindia Belanda bagi pusat kekuasaannya


                           daya alam, sedangkan Jawa dijadikan pusat administrasi. Oleh karena itu,
                           segala  aspek  kehidupan  di  Hindia  Belanda,  sosial,  politik,  ekonomi,  dan
                           perbankan tidak ada yang luput dari penguasaan tentara pendudukan Jepang
                           di Hindia Belanda.

                              Pada tanggal 8 Maret 1942 diumumkan bahwa Pemerintah Pendudukan
                           Militer Angkatan Darat Jepang di Indonesia yang dinamakan Gunseikanbu
                           membetuk tujuh  departemen (Bu),  yaitu  (1)  Soomubu,  departemen yang
                           mengurus urusan umum; (2) Sang-yobu, departemen yang mengurus urusan
                           perekonomian; (3) Zaimubu, departemen yang mengurus urusan keuangan;
                           (4) Shidobu, departemen yang mengurus urusan kehakiman; (5) Keimubu,

       144                 departemen yang mengurus urusan  kepolisian;  (6)  Kotsubu,  departemen
                           yang mengurus urusan  lalu-lintas;  dan (6) Sendenbu,  departemen  yang
                           mengurus urusan propaganda.

                              Lembaga Sendenbu mempunyai 3 seksi, yaitu (1) seksi administrasi; (2)
                           seksi berita dan pers; dan (3) seksi propaganda. Lembaga itu dipimpin oleh
                           orang Jepang, yaitu  Kolonel  Machida,  mulai  bulan  Agustus 1942  sampai
                           dengan Oktober 1943, didampingi oleh orang bumiputra.
   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159