Page 111 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 111

SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA                                                                      100



             di Bangkok, RI-003 kembali berangkat              tanggal l6 Desember 1947. Jenazah Halim
             menuju Singapura. Dalam perjalanan                Perdankusuma dimakamkan di Malaysia.

             kembali, secara tiba-tiba di daerah Perak,        Pada tanggal 10 November 1975 kerangka
             Malaysia,  cuaca  berubah  menjadi  buruk.        jenazah Halim Perdanakusuma dipindahkan
             Realitas ini mengakibat pesawat yang              ke Indonesia dan dimakamkan di TMP
             ditumpangi Halim dan Iswahyudi jatuh di           Nasional Kalibata dan pada tanggal 14 Juli

             Pantai Tanjung Hantu, Perak, Malaysia.            2000 dipindahkan ke Monumen Perjuangan
             Laporan  pertama  tentang  kecelakaan             di  Ngoto, Bangunharjo, Sewon,  Bantul,
             diterima oleh  polisi  Lumut dari  dua  orang     Yogyakarta. Sebagai tanda penghargaan,
             warga Cina penebang kayu bernama Wong             keduanya dijadikan pahlawan nasional

             Fatt dan Wong Kwang pada sekitar pukul            Indonesia dan nama Halim Perdanakusuma
             16.30 tanggal 14 Desember 1947. Seorang           diabadikan sebagai nama Bandar Udara
             petugas kepolisian berkebangsaan Inggris,         Pangkalan TNI AU di Jakarta Timur
             Burras, segera pergi ke tempat musibah dan        sedangkan Iswahyudi diabadikan sebagai

             tiba di tempat kejadian pada pukul 18.00.         nama Pangkalan TNI AU di Madiun.
             Ia tidak menemukan sesuatu karena air
             laut sedang pasang. Baru pada keesokan
             harinya, Che Wan,  Kepala Polisi Lumut dan

             Samson, anggota polisi Inggris berangkat
             ke tempat kecelakaan dan tiba di tempat
             pada pukul 09.00. Ia menerima laporan
             bahwa para nelayan menemukan sesosok

             jenazah  beberapa  ratus  meter  dari  lokasi
             reruntuhan pesawat. Mereka kemudian
             dibawa ke darat. Mereka juga  menemukan
             barang-barang lain di antaranya sebuah

             dompet, buku harian pesawat, kartu-
             kartu nama, sarung pistol, sarung pisau
             bertuliskan nama Keegen dan beberapa
             potong pakaian.

                   Jenazah kemudian dibawa ke rumah
             sakit Lumut untuk dilakukan pemeriksaan.
             Berdasarkan  bukti  yang  ada,  jenazah  itu
             adalah Halim Perdanakusuma. Sementara

             jasad  Iswahyudi  hingga  sekarang  tidak
             diketahui keberadaannya. Berita tentang
             kecelakaan pesawat RI-003 ini segera
             tersiar secara luas dan juga dimuat dalam

             surat surat kabar berbahasa Inggris
             The Times dan Malay Tribune terbitan
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116