Page 120 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 120
109 SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA
Siswa sekolah penerbang di Maguwo siap melaksanakan latihan.
Sumber : Pusat Penerangan Angkatan Udara
No.76 Tahun 1952 Tanggal 17 Agustus 1952, Kiprah Agustinus Adisutjipto Dalam
nama Pangkalan Udara Maguwo diubah Perjuangan
menjadi Pangkalan Udara Adisutjipto. Salatiga merupakan tempat kelahiran
Direktorat Jenderal Perhubungan Agustinus Adisutjipto. Ia lahir pada 4 Juli 1916.
Udara pada tahun 1964, dengan persetujuan Adisutjipto, yang akrab disapa dengan Tjip,
Angkatan Udara Republik Indonesia, adalah putra sulung dari empat bersaudara.
mengeluarkan keputusan yang intinya: Ia berasal dari keluarga pendidik. Ayahnya,
Pangkalan Udara Adisutjipto Jogjakarta Roewidodarmo, adalah seorang pensiunan
menjadi lapangan udara gabungan sipil Penilik Sekolah di Salatiga. Tjip berasal dari
dan militer. Untuk itu pada tahun 1972 keluarga Katolik yang taat pada agamanya.
dilakukan perluasan terminal sipil yang Sejak kecil, Tjip mempunyai hobi membaca
pertama. Selanjutnya, pada tahun 1977 buku. Berbagai tema buku yang disenanginya,
dilakukan perluasan terminal karena volume antara lain, adalah yang bersifat kemiliteran,
penerbangan makin meningkat. Sesuai filosofi, dan olahraga terutama sepakbola.
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Keinginannya untuk menjadi penerbang
Tahun 1992, Bandar Udara Adisutjipto sangat besar. Ketika lulus dari MULO pada
secara resmi dikelola oleh Perum Angkasa tahun 1933, Tjip berhasrat mengikuti test
Pura I. Dalam perkembangan selanjutnya, penenerimaan Sekolah Penerbangan di
Bandar Udara Adisutjipto menjadi bandar Kalijati, tetapi ayahnya tidak setuju dengan
udara internasional pada 21 Februari 2004. maksud itu. Atas desakan ayahnya, Tjip
Maskapai Garuda Indonesia merupakan masuk AMS (Algemeene Middelbare School)
maskapai pertama yang mengambil rute bagian B di Semarang. Tjip lulus dari AMS
internasional dengan rute Yogyakarta– pada tahun 1936 dengan angka yang baik.
Kuala Lumpur, kemudian disusul dengan rute Keinginannya menjadi penerbang tidak
Yogyakata–Singapura. pernah pupus, ia mohon kepada ayahnya
agar diperbolehkan mengikuti pendidikan