Page 124 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 124

113                                                                             SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA



             mengambil alih seluruh material, personil,        Namun, kondisi yang tidak menguntungkan itu
             dan instalasi-instalasinya.                       tidak menjadi penghalang bagi para pemimpin

                   Adisutjipto ternyata adalah satu-satunya    AURI untuk mengobarkan semangat pada
             personil  yang  memiliki  ijazah  GMB  (Groote    bidang penerbangan. Dengan keahlian teknisi
             Militaire Brevet). Oleh karena itu, Adisutjipto   Indonesia,   pesawat-pesawat      rongsokan
             diserahi tugas di bidang pendidikan dengan        itu  akhirnya dapat  dipergunakan  lagi.  TKR

             wewenang penuh. Di samping tugas                  Jawatan Penerbangan terus membangun.
             tersebut, ia juga diserahi tugas memimpin         Suryadarma selalu didampingi oleh Adisutjipto
             kesatuan operasi dengan basis Maguwo              dalam menghadapi permasalahan yang ada.
             yang menurut penilaian waktu itu memenuhi         Pesawat-pesawat Jepang yang ada saat

             semua     persyaratan.    Itulah   sebabnya       itu kebanyakan adalah buatan tahun 1933,
             Adisutjipto disebut sebagai  perintis utama       tipe Cureng yang bersayap dua. Hanya
             dalam sejarah pendidikan penerbangan              dengan kctekunan dan dedikasi tinggi semua
             di Indonesia. Dalam melaksanakan tugas            kerusakan dapat diperbaiki kembali dengan

             itu, ia dibantu oleh Tarsono Rudjito, mantan      modal teknik yang sangat sederhana. Setelah
             cudanco (komandan kompi) yang sangat              siap semuanya, flyingtest dilakukan di sekitar
             berminat pada penerbangan.                        lapangan  tersebut.
                   Masa revolusi adalah masa yang sangat            Untuk pertama kalinya diadakan

             genting. Tugas yang dibebankan kepada             penerbangan oleh Adisutjipto di atas Kota
             pemimpin-pemimpin AURI jauh daripada              Yogya pada tanggal 27 Oktober 1945,
             mudah karena keadaan yang serba darurat,          dengan menggunakan pesawat Cureng
             tidak ada tenaga ahli, dan biaya yang terbatas.   dan tanda Merah Putih sebagai tanda milik

             Pesawat-pesawat pun tidak ada yang utuh,          Republik Indonesia. Ia juga untuk pertama
             tetapi harus segera dapat dipakai. Semuanya       kalinya memegang kemudi pesawat, yang
             adalah bekas rongsokan Jepang yang                telah ditinggalkan selama empat tahun, dan
             ditinggalkan begitu saja oleh penerbangnya.       untuk pertama kalinya, perjuangan bangsa





























                        Adisutjipto memberikan instruksi kepada para penerbang sesaat sebelum terbang.
                                        Sumber : Pusat Penerangan Angkatan Udara
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129