Page 159 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 159
SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA 148
Abdulrachman Saleh sebagai komentator pada Air Show di Maguwo pada 9 April 1947.
Sumber : Pusat Penerangan Angkatan Udara
ini ia belajar mengemudikan pesawat Dari Madiun ia kemudian dipindahkan
Cureng bersayap dua. Adisutjipto, bekas ke Malang. Dengan menggunakan pesawat
mahasiswanya, kini menjadi instruktumya. Cureng, ia dan keluarga berangkat
Dengan tekun dipelajarinya setiap jenis ke tempat yang baru. Si kecil Triawan
pesawat, seperti glider hayabusa, cukiu, ditempatkan dalam koper kecil. Tujuannya
dan guntai. Pengenalan dengan jenis-jenis tidak lain ialah untuk menghemat tempat
pesawat itu memungkinkan Abdulrachman dalam pesawat. Hal itu sesuai dengan
Saleh untuk dapat memperbaiki pesawat- sifatnya yang sederhana dan praktis. Di kota
pesawat yang rusak agar dapat berfungsi ini pengabdiannya semakin ditingkatkan.
kembali. Sesudah itu ia bertindak sebagai Ia menyadari bahwa tenaga teknisi udara
instruktur penerbang membantu Adisutjipto. sangat dibutuhkan, maka Abdulrachman
Pimpinan AURI melihat kemampuan yang Saleh mendirikan Sekolah Teknik Udara.
besar dalam diri dokter ini. Pada tahun 1946, Sekolah ini tercatat sebagai sekolah teknik
ia dipercaya menjadi Komandan Pangkalan udara yang pertama yang pernah didirikan.
Udara Maospati (Madiun). Di kota ini lahir Sebelumnya, di Madiun juga didirikan
putra kedua yang diberi nama Triawan Sekolah Radio Udara.
sebagai kenang-kenangan atas masuknya Sementara itu, Abdulrachman Saleh
Abdulrachman menjadi anggota Angkatan tidak dapat melepaskan sama sekali
Udara. Kata Tri merupakan kependekan dari profesinya sebagai dokter dan dosen. Oleh
Tentara Republik Indonesia dan kata awan karena situasi Jakarta semakin panas,
melambangkan tugas seorang penerbang. Sekolah Tinggi Kedokteran dipindahkan