Page 199 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 199
SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA 188
Sultan Hasanuddin.
Sumber : Kementerian Sosial
BANDAR UDARA SULTAN HASANUDDIN
Maros, Sulawesi Selatan
Berawal dari Lapangan Terbang Kadieng penerbangan Hindia Belanda KNILM
Bandar Udara Sultan Hasanuddin (Koninklijke Netherlands Indies Luchtvaart
terletak di Kabupaten Maros, Provinsi Maatschappij). Jarak antara lapangan
Sulawesi Selatan. Bandar Udara Sultan terbang tersebut dengan pusat kota
Hasanuddin mempunyai arti yang sangat Makassar kurang lebih 22 km. Bandar
penting bagi jalur penerbangan ke wilayah udara yang terletak di sebelah utara Kota
Indonesia Timur. Pada awalnya lapangan Makassar tersebut pada awalnya memiliki
terbang ini dibangun oleh pemerintah landasan pacu rumput dengan ukuran
kolonial Belanda pada 1935 dengan 1600 m x 45 m dan melayani penerbangan
nama Lapangan Terbang Kadieng dan komersial ke Surabaya atau sebaliknya.
baru diresmikan penggunaannya pada Seiring dengan terjadinya Perang
27 September 1937. Peresmian tersebut Asia Timur Raya, pasukan Jepang berhasil
ditandai dengan dimulainya penerbangan menduduki sejumlah negara kolonial di
komersial pertama Makasar—Surabaya. Asia Tenggara kemudian mengambil
Saat itu rute Surabaya—Makassar alih Bandar udara Kadieng. Pemerintah
dilayani pesawat jenis Douglas D2/ pendudukan Jepang meningkatkan kualitas
F6 yang dioperasikan oleh perusahaan landas pacu bandar udara ini dengan