Page 235 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 235

SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA                                                                      224



             14 Februari 1946” di Manado. Sementara            Agung. Dalam perjuangan diplomasi melawan
             itu, Gubernur Sam Ratulangi ditangkap pada        delegasi Belanda di meja perundingan, ia

             5 April 1946 dan ditahan selama tiga bulan.       berulang kali terbang ke Jakarta dan kembali
             Penahanan Sam Ratulangi oleh pemerintah           ke Yogyakarta selama 1948—1949. Namun,
             NICA     membangkitkan      amarah     rakyat     saat Yogyakarta diserang oleh pasukan
             Sulawesi. Mereka mengultimatum pihak              Belanda pada 19 Desember 1948, Presiden

             Belanda agar gubernur mereka dibebaskan           dan  Wakil  Presiden  Republik  Indonesia
             dalam waktu 15 hari. Namun, ultimatum             berhasil ditangkap pihak Belanda. Sam
             tersebut tidak dihiraukan oleh pihak Belanda.     Ratulangi juga ditangkap  pada tanggal 25
             Sam Ratulangi beserta stafnya justru              Desember 1948.

             diberangkatkan ke Seruai di Pulau Japan,                 Pada tanggal 12 Januari 1949 Sam
             Irian Jaya.  Setelah rombongan Dr. G.S.S.J.       Ratulangi dipindahkan ke Jakarta dan
             Ratulangi tiba di tempat pengasingan,             selanjutnya di berangkatkan ke Pulau
             penguasa Belanda mengeluarkan maklumat            Bangka untuk menjalani tahanan. Selama

             yang melarang seluruh penduduk di Seruai          menjalani tahanan di Jakarta, Sam Ratulangi
             mengadakan      hubungan      dengan    Sam       ditempatkan di Menteng Prapatan No. 52
             Ratulangi dan stafnya. Mereka menamakan           bersama dengan Mohammad Natsir, Dr.
             Sam Ratulangi dan stafnya dengan sebutan          Douwes Dekker, Adam Malik, dan ayah mertua

             “Tujuh Oknum Yang Berbahaya.” Namun,              Jenderal Abdul Haris Nasution. Kesehatan
             propaganda Belanda tersebut akhirnya              Sam Ratulangi semakin memburuk dan ia
             diketahui oleh masyarakat Seruai bahwa            tidak jadi diberangkatkan ke Pulau Bangka.
             sesungguhnya ketujuh tokoh yang ditahan           Karena tidak memiliki rumah, Sam Ratulangi

             oleh pihak Belanda adalah para pejuang dari       dan keluarga kemudian tinggal di rumah Prof.
             Sulawesi.                                         Arsyad.
                   Sam Ratulangi dan stafnya juga                     Pada 30 Juni 1949, Dr. G.S.S.J.
             berupaya untuk mencerdaskan kehidupan             Ratulangi meninggal dunia akibat serangan

             masyarakat Seruai dengan mendirikan               jantung, Ketika wafat, ia masih  dalam
             sekolah serta mendirikan partai politik           status tahanan pihak Belanda. Setelah
             dengan nama Partai Kemerdekaan Irian dan          diistirahatkan sementara di Pemakaman
             Silas Papare dipercaya untuk menjadi ketua.       Tanah Abang Jakarta, Jenazahnya kemudian

             Ketika dilaksanakan  Perjanjian Renville          diberangkatkan dengan kapal laut ke Manado
             pada 1948 antara Indonesia dan Belanda,           pada akhir bulan Juni 1949. Setibanya di
             Sam Ratulangi dan stafnya dikembalikan ke         Manado dan melalui serangkaian acara
             wilayah Republik Indonesia.                       penyambutan dan penghormatan di Manado,

                     Dari Seruai Sam Ratulangi dan stafnya     jenazah  Dr.  G.S.S.J.  Ratulangi  kemudian
             diterbangkan ke  Yogyakarta dan  disambut         diberangkatkan kembali menuju kampung
             oleh Presiden dan Wakil Presiden Republik         halamannya di Tondano. Barulah pada 2
             Indonesia. Ia langsung ambil bagian dalam         Agustus 1949 dilakukan upacara pemakaman

             perjuangan kemerdekaan dan diangkat               di tengah makam keluarganya.
             sebagai anggota Dewan Pertimbangan
   230   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240