Page 249 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 249
SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA 238
hanya bertekad untuk mengusir Portugis pemerintahan Sultan Babullah pihak
keluar dari Ternate, tetapi juga keluar dari Kesultanan Ternate berhasil mendikte
seluruh wilayah Kepulauan Maluku. Ia tidak Portugis.
akan berhenti memerangi Portugis hingga Upaya untuk melenyapkan kekuatan
orang Portugis terakhir keluar dari wilayah Portugis dari Maluku diawali dengan
Kesultanannya. Untuk mewujudkan tekad serangan terhadap kubu-kubu pertahanan
tersebut, Sultan Babullah merancang dan Portugis pada 1571. Berbagai serangan
mengondisikan serangan ke wilayah Ambon, tersebut berhasil melumpuhkan kekuatan
Seram, Bacan, Banggai, Buton, Luwuk, Portugis sekaligus merebut berbagai
Sula, Halmahera, hingga Sulawesi. Khusus benteng Portugis yang terbilang kuat di
untuk penyerangan ke benteng Portugis di antaranya Benteng Toloku, Santo Lucia,
Ambon, Sultan Babullah memerintahkan dan Santo Pedro.
Kapita Kolasineo untuk memimpin pasukan Benteng Sau Paulo merupakan salah
Ternate menghancurkan benteng tersebut. satu benteng Portugis yang masih bertahan
Selain berupaya memaksimalkan pasukan dari serangan-serangan Pasukan Ternate
tempur untuk mengusir Portugis, Sultan dan merupakan kediaman Gubenur Diego
Babullah juga menjalankan diplomasi Lopez de Mesquita. Benteng Sau Paulo
dengan berbagai pihak di Makassar, Jawa, yang dibangun pada tahun 1525 terletak
dan Sumatra untuk menyiapkan Perang tidak jauh dari pusat Kesultanan Ternate.
Soya-Soya atau perang pembebasan Di Benteng Sao Paulo, serangan Pasukan
negeri. Kesultanan Ternate menyiapkan Ternate tidak ditujukan langsung terhadap
sekitar 2.000 armada perahu tempur benteng tersebut, tetapi terlebih dahulu
dengan kekuatan sekitar 120.000 prajurit. dilakukan pengepungan. Sultan Babullah
Di sisi lain, Portugis mengira bahwa menutup rapat semua akses menuju benteng
dengan membunuh Sultan Khairun tersebut sehingga pasokan makanan bagi
Jamil, kekuatan Kesultanan Ternate akan mereka yang masih bertahan di benteng
melemah. Akan tetapi dalam kenyataannya, tersebut berkurang. Pengepungan terhadap
Sultan Babullah yang kemudian diangkat benteng tersebut dapat dilakukan dengan
menjadi pengganti Sultan Khairul Jamil ketat selama lima tahun.
berhasil mengonsolidasikan kekuatan. Selain Benteng Sau Paulo, Sultan
Pada masa kepemimpinan Sultan Babullah, Babullah juga memerintahkan untuk
Portugis tidak lagi bisa berbuat sesuka hati mengepung Benteng Gamlamo. Benteng
mereka di Ternate. Sultan Babullah bahkan tersebut merupakan tempat Sultan Khairun
melakukan kontrol ketat terhadap kubu- dibunuh secara licik. Pengepungan ketat
kubu pertahanan Portugis, terutama pada selama lima tahun terhadap Benteng
masa pengepungan yang berlangsung Gamlamo membuat pasokan bahan
selama kurang lebih lima tahun. Jika pada makanan bagi pihak Portugis terhenti.
masa pemerintahan Sultan Khairun pihak Kelaparan ikut membuat moral pasukan
Portugis sering kali mendapat kesempatan Portugis menurun. Setengah dari penghuni
untuk melakukan negosiasi, pada masa benteng tersebut tewas karena berbagai

