Page 76 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 76
65 SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA
Ilustrasi Bangka pada Masa Depati Amir.
Sumber : BPNB Kepulauan Riau
tujuan agar semua fasilitas kota tersebut kolonialisme Belanda di Pulau Bangka.
tidak jatuh ke tangan pasukan pemerintah Tawaran jabatan tersebut
kolonial Belanda. Rakyat Bangka yang sesungguhnya merupakan strategi
melakukan perlawanan selanjutnya pemerintah untuk mengurangi pengaruh
menyingkir ke Kotaberingin dan Nyireh. Amir di tengah masyarakat. Jika jabatan
Perjuangan Depati Bahrin baru dapat tersebut diterima oleh Amir, hal itu akan
diatasi oleh pemerintah kolonial Belanda melapangkan jalan pemerintah kolonial
setelah berlangsung 10 tahun. Belanda untuk menguasai wilayah Jeruk
Pada 1830 Amir ditunjuk untuk dan penguasaan atas kampung Mendara
menggantikan posisi ayahnya, Depati dan Mentadai di Pulau Bangka karena
Bahrin, untuk berkuasa atas Kampung pada saat bersamaan Amir hanya akan
Mendara dan Mentandai. Selain memiliki menjadi pejabat yang melayani kepentingan
pengaruh luas, Amir dinilai sangat berjasa Belanda untuk menguasai sumber alam di
dalam menjaga keamanan masyarakat wilayah-wilayah tersebut. Depati Amir lebih
Bangka. Bersama para pengikutnya yang memilih untuk menjadi anggota masyarakat
berjumlah sekitar 30 orang, ia berhasil biasa. Penolakan kedudukan ayahandanya
menumpas gerombolan perompak yang tersebut tidak mengurangi pengaruh Amir
merajalela di perairan Pulau Bangka. Hal ini dalam kehidupan masyarakat di Bangka.
membuatnya tetap dipanggil dengan gelar Ia tetap dihormati dan disegani sehingga
depati kendati jabatan tersebut ditolaknya. menimbulkan kecurigaan pemerintah
Penolakan jabatan depati itu sendiri menjadi kolonial Belanda. Namun, kecurigaan
titik awal perlawanan Depati Amir terhadap tersebut bukan satu-satunya faktor yang