Page 84 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 84

73                                                                              SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA



             sejumlah pertempuran dan merebut senjata          Udara Adisutjipto yang tengah merintis
             dari tangan pasukan pendudukan Jepang,            sekolah penerbangan darurat di Jogjakarta.

             Hanandjoeddin       dan    kawan-kawannya         Permintaan tersebut dipenuhi dengan
             yang     merupakan       mantan      pegawai      dikirimkannya pesawat Cukiu untuk melatih
             penerbangan  Ozawa  Butai  melanjutkan            kadet Sekolah Penerbangan Jogjakarta
             rencana     pembentukan      TKR     Oedara       serta pesawat lain hingga berjumlah

             Malang. Rencana tersebut terwujud pada            37 pesawat. Dengan pesawat-pesawat
             10 Oktober 1945. TKR Oedara Malang                tersebut,  para  kadet  Sekolah  Penerbang
             selanjutnya berada dibawah komando                Jogjakarta melakukan serangkaian operasi
             TKR Divisi VIII Jawa Timur. Hanandjoeddin         udara pada 29 Juli 1947 dengan membom

             selanjutnya  mengikuti  pendidikan  perwira       tangsi-tangsi militer Belanda di Ambarawa,
             selama tiga bulan dan dilantik sebagai            Salatiga  dan  Semarang.  Selain  pesawat
             Letnan I TKR dengan tugas Kepala                  latih,  Hanadjoeddin      dan    anggotanya
             Bagian  Teknik  Pangkalan  Udara  Bugis           berhasil memperbaiki pesawat angkut yang

             merangkap Komandan Pertahanan Teknik              diberi nama Pangeran Diponegoro II yang
             Udara. Ia kemudian memimpin perbaikan             diperuntukkan bagi kepentingan diplomasi
             pesawat terbang hasil  rampasan dari              RI dengan negara-negara lain.
             Jepang di Pangkalan Bugis. Sebagian                     Selain memiliki kecakapan dalam

             pesawat     tersebut    berhasil   diperbaiki     melakukan      pemboman,       Hanadjoeddin
             dan melakukan manuver di angkasa                  dan anggotanya juga memiliki daya tahan
             Kota Malang. Pesawat-pesawat tersebut             saat musuh menyerang pangkalan udara
             selanjutnya diminta oleh Komodor Muda             mereka. Hal itu terlihat saat mereka




































                              Hanandjoeddin (berdiri nomor 6 dari kanan belakang barisan jongkok)
                                   bersama pelajar dan guru sekolah teknik Ambacht School.
                                   Sumber : Dokumen Pusat Penerangan Angkatan Udara RI
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89