Page 149 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 149

terbentuk di pusat-pusat perniagaan,   Cirebon yang pertama menggunakan   tercatat meminta penggunaan gelar   dalam upayanya agar agama Islam dapat
 tetapi masyarakat tradisional di Asia   gelar sunan (susuhunan), yaitu Sunan   sultan itu secara langsung kepada Syarif   diterima oleh masyarakat Jawa, adalah
 Tenggara dalam waktu yang cukup   Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah.   Mekkah. Secara lengkap gelar Islam   “pernikahannya” dengan tokoh mitologi
 lama masih menjalankan kebiasaan-  Gelar susuhunan juga digunakan oleh   Sultan Agung adalah Sultan Abdullah   Jawa Ratu Kidul dari Laut Selatan. Meski
 kebiasaan menurut agama sebelumnya.   Susuhunan Amangkurat I dari Mataram   Muhammad Maulana Mataram. Gelar   demikian, sumber-sumber Belanda
 Karena itu, para penyebar Islam di Asia   Islam, yang merupakan cucu dari   itu mulai disandang olehnya di akhir   justru menyebutkan bahwa Sultan
 Tenggara menempuh berbagai strategi   Sultan Agung. Menurut catatan Tome   masa kekuasaannya, yaitu pada tahun   Agung adalah seorang muslim yang taat
 budaya untuk mendekatkan Islam ke   Pires, di awal abad ke-16 masih banyak   1641.  dan rajin mengunjungi gereja. 44
 dalam kehidupan masyarakat sehari-  penguasa lokal di kota-kota niaga yang
 hari. Cara yang ditempuh adalah dengan   menggunakan gelar pate.  Sultan Agung adalah raja Mataram yang   Meski demikian, penggunaan gelar
 melakukan adapatasi ajaran-ajaran Islam   terbesar. Ia melakukan penaklukan-  oleh Sultan Agung selain merupakan
 ke dalam budaya setempat. Dengan cara   Penguasa pertama di Asia Tenggara yang   penkalukan ke wilayah pedalaman dan   strategi untuk memperkuat posisi
 ini Islam tidak hanya diterima secara   menggunakan gelar sultan adalah Sultan   pesisir Jawa. Daerah-daerah pesisir yang   politiknya juga dapat dimaknai sebagai
 formal, tetapi juga dijadikan rujukan   Malik as-Saleh dari kerajaaan Samudera-  ditaklukannya ialah Tuban, Surabaya,   bagian dari persaingan antara Mataram
 dalam kehidupan sehari-hari.  Pasai. Bukti tentang penggunaan gelar   sampai ke Pasuruan. Sementara daerah   Banten. Dalam konstelasi kekuasaan
 sultan itu dapat ditemukan dalam   pedalam Jawa yang jatuh ke tangan   regional di awal abad ke-17 di Jawa,
 Satu proses penanda telah terjadinya   batu nisan Sultan Malik al-Saleh yang   Mataram di bawah Sulatan Agung   Mataram harus bersaing dengan Banten
 peralihan ke Islam dari suatu pusat   berangka tahun 696 H (1297 M).    ialah, Madiun, wilayah pedalaman   dan VOC. Banten menguasai wilayah
 43
 politik lokal ialah perubahan gelar   Gelar sultan juga digunakan oleh para   Jawa Timur, dan Priangan. Bersama   paling barat dari pulau Jawa dan bagian
 dari penguasa pusat politik tersebut.   penguasa Kesultanan Malaka, Banten,   dengan ekspansi Mataram tersebut,   selatan pulau Sumatera (Lampung).
 Sebelumnya masuknya Islam, para   Makassar, Ternate, Tidore, Demak, dan   agama Islam turut menyebar ke seluruh   Sebagai kerajaan maritim yang
 penguasa lokal Asia Tenggara   Sultan Agung dari Mataram Islam.   penjuru Jawa dan mulai diterima   memiliki jaringan perdagangan yang
 menggunakan berbagai gelar untuk   Penguasa Mataram sebelum dan   oleh masyarakat pedalaman yang   mendunia, Banten tidak mudah untuk
 menyebut diri mereka seperti: raja,   sesudah Sultan Agung menggunakan   sebelumnya masih menganut agama   dihegemoni oleh Mataram. Bahkan
 maharaja, yang dipertuan, maulana,   gelar penguasa tradisional. Raja   Hindu-Buddha. Dengan menyebarnya   dalam perdagangan maritim, Banten
 susuhunan, pate, sombaya, ataupun   Mataram yang pertama, yaitu Senapati,   pengaruh Islam, dapat dikatakan hampir   mempunyai jaringan perdagangan yang
 batara. Setelah para penguasa lokal   menggunakan gelar Panembahan.   seluruh masyarakat Jawa di awal abad   lebih luas jika dibandingkan dengan
 menerima agama Islam, banyak di   Sedangkan raja-raja Mataram selanjutnya   ke-17 telah menjadi muslim. Dengan   Mataram yang terletak di wilayah
 antara mereka mengganti gelar mereka   menggunakan gelar Susuhunan. Hanya   itu Islam tidak hanya berkembang di   pedalaman. Para penguasa Banten sejak
 dengan gelar penguasa Islam, yaitu   Sultan Agung yang menggunakan gelar   kota-kota pusat niaga di pesisir, tetapi   awal abad ke16 telah menggunakan
 sultan. Meski demikian, ada beberapa   sultan. Penggunaan gelar sultan olehnya   juga di wilayah pedalaman yang sangat   gelar sultan sebagai penanda bahwa
 penguasa dari kerajaan Islam yang   memang ditujukan untuk memperkuat   kuat bercirikan agraris. Menurut   mereka adalah penguasa kota pelabuhan
 tetap menggunakan gelar tradisional.   keislaman dalam kerajaannya. Sultan   sumber-sumber Jawa, salah satu langkah   yang merupakan bagian dari jaringan
 Misalnya penguasa Kesultanan   Agung dalam historiografi tradisional   simbolis yang dilakukan oleh Sultan   perdagangan Islam. Sebagai upaya untuk



 136  Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   137
   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154