Page 183 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 183

tarif tol di Malaka—hal ini memberi   kerajaan tersebut, berlangsung melalui   kekerabatan satu sama lain. Pada akhir   yang disebut dengan istilah Zabaj
 bukti kuat bahwa Johor, menyusul   selat Malaka dan juga atas proteksi   abad ke-16, yang menjadi raja kampar   atau Zabag—yang digunakan sebagai
 terciptanya stabilitas politik regional di   kerajaan Malaka. Hal ini didukung   (Raja Muhammad) adalah saudara raja   sebutan untuk kerajaan Sriwijaya sebagai
 Nusantara, telah diminati para pedagang   kekayaan alam ketiga kerajaan tersebut   kerajaan Siak, yakni Raja Hasan. 84  pusat kekuatan politik dan eknomi di
 internasional.  yang menghasilkan barang-barang    Nusantara saat itu. Banyak pedagang
 yang laku di pasar internasional. Padi,   Sekarang kita ke Palembang. Tidak   Muslim (Arab dan Persia) yang singgah
 Berikutnya adalah kerajaan-kerajaan   madu, lilin, rotan, bahan-bahan apotek   diragukan lagi, daerah ini memiliki   dan tinggal di Zabaj, dengan Palembang
 lain di Sumatra, yang berkembang pada   dan emas banyak dihasilkan kerajaan   sejarah yang panjang dalam   sebagai ibu kota, dan mereka menjadi
 periode yang sama dengan Malaka,   Siak. Kampar dikenal menghasilkan   perkembangan Islam di Nusantara,   satu kelompok sosial yang penting
 dan lebih penting lagi—seperti akan   barang dagangan emas, lilin, madu,   yang bisa dilacak pada periode ada   dalam gerak perdagangan martitim.
 dijelaskan nanti—kerajaan-kerajaan   biji-bijian dan kayu gaharu. Indragiri   ke-7 ketika Palembang masih menjadi   Zabaj atau Zabag di Nusantara menjadi
 ini juga memainkan peran penting   memnghasikan barang-barang bisa   ibukota kerajaan Sriwijaya. Pada masa   terintegrasi dalam peta perdagangan
 dalam peta politik di belahan barat   didapat di kampar, diambah emas dalam   itu, Palembang telah banyak disinggahi   dari India di Selatan dengan Cina
 Nusantara di mana Aceh dan Johor   jumah banyak yang diperoleh dari   para pedagang Muslim dari manca-  sebagai gerbang menuju dunia Arab dan
 menjadi kekuatan utama. Dalam hal ini,   pedalaman Minangkabau. 83  negara, bersama para pedagang Cina dan   Persia.  Dalam suasana demikianlah
                                                          87
 kerajaan Siak, Kampar dan Indragiri   India, untuk mencari komoditas alam   Islam mulai berkembang di Palembang,
 penting dibahas terlebh dahulu. Terletak   Begitu pula proses Islamisasi ketiga   yang laku di pasar internasional. Selain   khususnya di kota pelabuhan yang
 di wilayah Riau kini, ketiga kerajaan   kerajaan tersebut berasal dari Malaka   letaknya yang strategis dalam jaringan   menjadi pusat pemukiman komunitas
 tersebut diberitakan telah dipimpin raja   dan sangat mungkin juga Samudra Pasai   dagang Asia, sikap penguasa Sriwijaya   pedagang internasional. Konsisten
 Muslim dan memiliki hubungan erat   pada abad ke-15. Malaka menguasai   yang ramah kepada para pedagang dan   dengan sikapnya yang ramah kepada
 dengan kerajaan Malaka, baik di bidang   ketiga kerajaan tersebut pada masa   komunitas internasional juga sangat   pedagang manca-negera, penguasa
 politik maupun ekonomi; ketiganya   pemerintahan Sultan Mansur Syah   kontributif terhadap berkembangnya   Sriwijaya membolehkan pedagang
 mengakui berada di bawah kekuaaan   (w. 1477) dan terus berlanjut hingga   Palembang menjadi kota pelabuhan yang   Muslim menjalankan ajaran agama
 kerajaan Malaka, dan bahkan—untuk   masa kekuasaan raja-raja berikutnya.   ramai dan kosmopolit.  Juga perlu dicatat   mereka. 88
                                85
 kasus Siak—setia membayar upeti   Ketika Malaka ditaklukkan Portugis   bahwa kota-dagang tersebut didukung
 kepada kerajaan tersebut. 82  pada 1511, dan Sultan Mahmud Syah I   tersedianya pasokan barang-barang   Demikianlah, setelah melalui proses
 (raja terakhir Malaka) berpindah untuk   komoditas dari wilayah pedalaman,   yang panjang, Palembang kemudian
 Kondisi di atas bisa dijelaskan melalui   menyelamatakan diri di Bintan, ketiga   melalui transportasi sungai, sehingga   tampil sebagai satu kerajaan Islam
 fakta bahwa ketiga kerajaan tersebut   kerajaan di atas masih setia berada di   Palembang dikenal sebagai penghasil   pada awal abad ke-16, yang berada di
 pada dasarnya merupakan bagian   bawah kerajaan Malaka. Sultan Mahmud   beras, kapas, lilin, gambir, emas dan lada   bawah pengaruh kekuasaan Raden
 dari perkembangan Malaka. Para   Syah I masih mengangkat raja Siak,   dan berbagai komoditas lain. 86  Patah di kerajaan Demak. Nama tokoh
 pedagang internasional yang datang,   yakni Raja Abdullah yang bergelar   yang tecatat menjadi sultan Palembang
 yang berjasa memperkenalkan Islam   Sultan Khoja Ahmad Syah. Ketiga   Oleh karena itu, Sriwijaya dikenal baik   pertama adalah Kiai Mas Endi, bergelar
 dan laju perkembagan ekonomi ketiga   kerajaan di atas juga menjalin hubungan   di kalangan dunia Arab dan Persia,   Susuhunan Sultan Abdurrahman



 170  Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   171
   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188