Page 180 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 180

mengikuti genealogi raja dalam          kerajaan. Pada waktu antara 1530 dan                        Perkembangan kerajaan Johor baru       membangun kekuatan ekonomi dan
            budaya politik Melayu sebagaimana       1536, dia akhirnya berhasil mendirikan                      terjadi ketika peta politik dan ekonomi   politik kerajaan. Demikianlah, aliansi
            diketengahkan dalam teks klasik Sejarah   kekuasaan di hulu sungai Johor, dan                       di barat Nusantara mulai berubah       VOC dengan Johor berhasil mengusir
            Melayu. 80                              karena itu dia tercatat sebagai raja                        pada awal abad ke-17. Kemunduran       Portugis di Malaka pada 1641, yang
                                                    pertama dari dinasti Malaka yang                            kerajaan Aceh, yang mulai terjadi di   menghantarkan VOC menjadi satu-
            Masih di sekitar Selat Malaka,                                                                      bawah Iskandar Tsani (636-1641)—       satunya perusahaan dagang Eropa di
            kerajaan yang sangat penting dan        membangun kerajaan Johor.                                   dan kemudian semakin merosot di        Nusantara. Dan bagi Johor, aliansi ini
            bahkan memiliki kaitan langsung         Namun demikian, Alauddin Ri’ayat                            masa penggantinya Ratu Tajul Alam      menjadi satu momen historis sangat
            dengan Malaka adalah Riau-Johor.        Syah tidak seberuntung Ali Mughayat                         Syafiyatuddin (1641-1675)—menjadi satu   penting yang telah menghantarkan
            Kerajaan Riau-Johor, yang juga dalam    Syah di kerajaan Aceh (1514-1530). Dia                      faktor menentukan bagi berkembangnya   kerajaan tersebut meraih kemajuan pesat
            perkembangannya disebut Riau-           mendirikan Johor di atas puing-puing                        Johor. Selain terbebas dari hegemoni   di bidang ekonomi dan politik.
            Johor-Pahang-Lingga, adalah pewaris     kerajaan Malaka, bukan dua kerajaan                         dan gangguan Aceh, Johor pada saat
            kerajaan Malaka pada abad ke-14. Sultan   yang disatukan seperti dialami Ali                        yang sama menjalin kemitraan strategis   Kerajaan Johor, dengan dukungan VOC,
            Mahmud Syah, raja Malaka terakhir,      Mughayat Syah. Selain itu, serangan                         dengan Perusahaan Dagang Belanda       telah berkembang sebagai satu kekuatan
            segera menyelamatkan diri setelah       Portugis yang bertubi-tubi juga                             di Batavia, VOC (Vereenigde Oost-      ekonomi dan politik penting di belahan
            kerajaannya jatuh ke tangan Portugis    membuat kekuasaan politik tidak bisa                        Indische Compagnie). Pada periode      barat Nusantara dan Semenanjung sejak
            pada 1511. Batam, atau biasa disebut    dikonsolidasi secara efektif di kerajaan                    ini, kondisi politik Nusantara memang   pertengahan abad ke-17. Sultan Abdul
            Bintan, adalah daerah pelarian yang                                                                 ditandai kehadiran VOC yang sangat     Jalil Ria‘ayat Shah, penguasa Johor
            dipilih Sultan Mahmud. Terletak di      Johor. Lebih parah lagi, Johor segera                       berpengaruh dalam jaringan dagang,     saat itu, telah berhasil membawa Johor
                                                    dihadapkan pada kekuasaan Aceh
            Riau-Lingga, Batam akhirnya menjadi                                                                 termasuk perkembangan kerajaan-        berkembang dengan capaian kemajuan
            pusat kerajaan yang dibangun Sultan     dengan kebijakan yang ekspansionis                          kerajaan Islam di Nusantara.           ekonomi yang signifikan. Kerajaan Johor,
            Mahmud pada 1513, setelah mendapat      dan bahkan hegemonik, yang mencapai                                                                dengan ibukota di Batu Sawar, menjadi
            dukungan penuh dari “orang laut” ––     puncaknya masa kekuasaan Iskandar                           Pada abad ke-17, VOC berusaha          pusat dagangan internasional, di mana
            kelompok masyarakat Melayu yang         Muda (1607-1636). Seperti telah dibahas                     memperluas kekuasaan ekonomi mereka    banyak pedagang dari manca-negara
            menetap di laut dan menjadi pengikut    di bab sebelumnya, Aceh beberapa kali                       di belahan barat Nusantara. Dalam      berkunjung dan melakukan transaksi
            setia raja Malaka. Namun, kerajaan      melakukan serangan, bahkan sempat                           kerangka itu, penaklukkan Malaka       bisnis di kerajaan. Hal ini bisa dijelaskan
            Sultan Mahmud mendapat serangan         menaklukkan Johor. Penguasa Johor                           dari Portugis menjadi satu agenda      misalnya dari permintaan Sultan Abdul
            Portugis berkali-kali, sehingga dia     tidak bisa melakukan sejumlah langkah                       utama. Untuk tujuan ini, VOC menjalin   Jalil pada 1646 untuk memperoleh
            kemudian memindahkan pusat              strategis bagi perkembangan dan                             kerjasama dengan kerajaan Johor, saat   konsesi dagang, tepatnya ijin melewati
            kerajaannya ke Kampar di pantai timur   kemajuan kerajaan. Sebagai akibatnya,                       itu sebagai satu kekuatan politik yang   Malaka tanpa membayar tarif tol
            Sumatra. Setelah meninggal pada         selain tidak bisa mencapai kemajuan                         terus bertahan di tengah hegemoni Aceh   atas kapal dagang Koromandel yang
            1528, dia digantikan anaknya, Sultan    seperti yang dialami Aceh, Johor                            yang kian memudar. Dan bagi Johor,     akan berlabuh di Batu Sawar.  Meski
                                                                                                                                                                                 81
            Alauddin Ri’ayat Syah (1528-1564),      lama berada di bawah bayang-bayang                          kerjasama dengan VOC menjadi satu      memang ditolak—bahwa kapal dagang
            yang meneruskan upaya membangun         kekuasan Aceh.                                              kesempatan yang sangat strategis untuk   Koromandel tetap diwajibkan membayar



         168    Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik                                                                                           Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   169
   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185