Page 191 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 191
Ternate menjadi kerajaan maritim kepda Datu Maulana Husain—seorang agama lain, khususnya sikapnya yang Kristen untuk lebih terkonsentrasi
terkemuka di ujung timur Nusantara— Minangkabau yang telah lama belajar bersahabat dengan para misionaris yang di Ambon, tempat yang memang
memberikan kemudahan berdagang dan Islam di Giri dan menjadi ulama yang dikirim untuk melakukan misi Jesuit di mereka tuju seteah terusir dari bentang
membangun fasilitas ekonomi (pasar), memperkenalkan Islam ke istana Maluku. 113 Gamlamo. Lebih dari itu, ekspedisi juga
sehingga makin banyak pedagang kerajaan—dia juga kemudian dikirim ke dilakukan Babullah untuk menguasai
(dalam dan luar Nusantara) yang datang Gresik untuk belajar Islam dengn Sunan Perkembangan Ternate terus berlanjut daerah-daerah di sepanjang pantai timur
dan menetap di Ternate—dia juga Giri. Karena itu, tidak lama setelah ketika Sultan Babullah Datu Syah Sulawesi—yakni Banggai, Tobungku,
112
diceritakan banyak bergaul dengan para berkuasa, Sultan Zanal Abidin segara berkuasa (1570-1583). Dia naik tahta Tiboro, dan Pangasain; semuanya
pedagang asing. Bahkan, dia disebut- melakukan sejumlah langkah penting menggantikan ayahnya Sultan Khairun dapat dianeksasi secara mudah.
sebut telah belajar bahasa Arab, selain untuk menjadikan Ternate sebagai Jamil, yang dibunuh oleh Portugis. Perlawanan kuat dihadapi Babullah
bahasa Cina, dan juga berpakaian ala satu kerajaan Islam. Dia mengadopsi Karena itu, usaha membangun Ternate saat menganeksasi wilayah Buton.
Cina. 111 sejumlah ajaran Islam untuk diterapan menjadi kerajaan terkemuka secara Bahkan, perlawanan tersebut terus
dalam sistem hukum dan institusi politik dan militer menjadi agenda berlangsung setelah wilayah tersebut
Sejak itu, sejalan dengan kontak dan kerajaan. utama Babullah. Dan dalam banyak diduduki. Dalam hal ini, Babullah
interaksi sosial dan budaya dengan aspek penting dia berhasil melakukan menjadikan Buton sebagai pasar dagang
komunitas [pedagang] Muslim di Kita akan membahas isu Islamisasi hal itu. Selain berhasil menguasai rempah-rempah Maluku, sehingga para
Ternate, maka proses Islamisasi di nanti di bagan lain. Hal penting untuk sejumlah wilayah yang sudah menjadi pedagang Jawa, Melayu, Arab dan Cina
kerajaan berlangsung demikian intensif, ditegaskan di sini adalah bahwa sejak basis Kekuatan Portugis di sejumlah bisa membeli rempah-rempah Maluku
yang semakin tegas—menyatakan masa itu Ternate berkembang menjadi daerah di sekitar Ambon—dia bahkan di Buton dengan harga yang sama
diri sebagai kerajaan Islam—ketika satu kerajaan terkemuka di Nusantara diceritakan meminta orang pribumi dengan di Ternate. Dari Buton, Babullah
Zainal Abidin naik takhta di Kerajaan yang mengalami kemajuan di berbagai yang sudah masuk Kristen kembali mengambi alih Selayar, yang dilakukan
Ternate (1468-1500). Dia adala putra bidang. Meski sempat mengalami menjadi Muslim—Babullah juga berhasil tanpa perlawanan berarti Di samping itu,
dari raja sebelumnya, Marhum (1465- konflik internal, kerajaan ini mampu memgusir Portugis dari Ternate dengan Babullah juga membangun kerjasama
1468), yang telah menerima Islam melakukan konsolidasi kekuasaan pada menduduki benteng Gamlamo pada 26 dengan Gowa-Tallo di Makassar, sebagai
dalam kehidupan pribadi dan kerajaan. masa Sultan Khairun Jamil (1546-1570). Desember 1575. 114 bagian dari usaha membangun aliansi
Meski masih memakai gelar pra-Islam Dia antara lain berusaha mejadikan kekuatan anti-Portugis scara lebih luas. 115
kolano, Marhum telah meletakaan Ternate sebagai basis pembangunan Setelah itu, pada 1576, dia juga
sejumlah agenda Islamisasi. Di samping aliansi kekuatan anti-Portugis—dengan melakukan ekspedisi ke Hoamal, Kerajaan berikutnya untuk dibahas
meminta elit kerajaan (babato) untuk membentuk konfederasi Ternate-Jailolo Buru, Manipa, Ambalau, Kelang dan ialah Tidore, sebagai kerajaan terbesar
memeluk Islam, dia juga menyiapkan dan uni Ternate-Tidore—yang mulai Buano, dan menjadikan daerah tersebut kedua setelah Ternate. Tidore mengalami
anaknya menjadi pemimpin Muslim masuk dalam kehidupan ekonomi dan tertutup bagi kegiatan bisnis Portugis proses Islamisasi dengan pola dan
untuk kerajaan bercorak Islam. politik kerajaan. Hal ini dilakukan yang berpusat di Ambon. Dengan cara waktu yang kurang lebih sama dengan
Demikianlah, Zainal Abidin kecil bersamaan dengan sikapnya yang demikian, Babullah membatasi ruang Ternate. Kontak dagang yang intensif
diberi pendidikan Islam. Selain belajar dikenal toleran terhadap penganut gerak orang-orang Portugis dan kaum dengan pusat-pusat kekuasaan Islam
178 Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik 179