Page 193 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 193

di Jawa dan Sumatra, di samping para   armada Sanyol bahwa ekspedisi ini   sempat dilakukan gabungan pasukan   Islam. Menurut sumber lokal, konversi
 pedagang Muslim internasional yang   diterima dengan senang hati di Tidore.   Ternate-Portugis ke Tidore-Spanyol.   keagamaan tersebut terjadi setelah
 banyak berdatangan ke Maluku, proses   Dia juga menegaskan bahwa Spanyol   Begitu pula sebaliknya.  kedatangan tiga orang ulama asal
 Islamisasi di Tidore telah berlangsung   adalah mitra yang ditunggu-tunggu   Minangkabau, mereka dianggap telah
 hampir sedini di Ternate. Proses ini   Tidore untuk menjalin kerjasama   berjasa memperkenalkan Islam ke tanah
 terus berlanjut dan berkembang ketika   perdagangan. Sejak itu, kemitraan   Sulawesi  Sulawesi ialah Datok ri Bandang (Abdul
 Jamauddin berkuasa di Tidore (1495-  Tidore-Spanyol dikukuhkan dan   Tiga kerajaan tumbuh di Sulawesi pada   Makmur atau Khatib Tunggal), Datok ri
 1512) dengan gelar sultan. Dia adalah   berlangsung sekitar satu setengah abad   peiode awal perkembangan Islam, yani   Patimang (Datok Sulaiman atau Khatib
 penguasa Tidore pertama yang memakai   (1521-1663). 118  Gowa-Tallo, Bone dan Wajo. Seperti   Sulung), dan Datok ri Tiro (Abdul Jawad
 gelar sultan.  Informasi ini selanjutnya   kerajaan-kerajaan lain di Nusantara   atau Khatib Bungsu). Ketiga ulama ini,
 116
 diperkuat informasi hasil perjalanan   Perlu ditegaskan di sini bahwa kedua   situasi Sulawesi juga memperlihatkan   yang disebut Datto Tallu (Tiga Datok),
 Tome Pires, di mana dia mencatat bahwa   kerajaan ini, Ternate dan Tidore,   betapa kerajaan mengalami proses   pertama kali datang ke Luwu, salah satu
 raja Tidore adalah seorang yang sudah   memang selalu bersaing dan bahkan   pembentukan dan kemajuan seiring   kerajaan di Sulawesi Selatan saat itu.
 beragama Islam, meski sebagian besar   berseteru satu sama lain. Perseteruan   dengan keterlibatan dalam perdagangan   Di sana mereka berhasil mengislamkan
 rakyatnya masih menganut agama   ini telah berlangsung lama, sejalan   maritim internasional. Didukung sumber   La Patiwarek Daeng Parabung—sang
 tradisional. 117  dengan naiknya Ternate sebagai kerajaan   daya alam yang melimpah kerajaan-  penguasa—pada Februari 1605. Setelah
 terkemuka di Maluku, secara sosial-  kerajaan di Sulawesi berkembang   itu, mereka pergi ke kerajaan kembar,
 Tome Pires datang pada masa kekuasaan   ekonomi dan politik. Tidore kerap berada   menjadi poros jalur perdagangan di   Gowa-Tallo, yang tengah berkembang
 raja berikutnya, Sultan Al-mansur, yang   di bawah bayang-bayang kekuatan   bagian timur Nusantara.  menjadi pusat kekuasaan terkemuka
 mulai berkuasa pada 1512 dan bergelar   Ternate. Karena itu, meski dihubungkan   di Sulawesi Selatan. Beberapa ahun
 Malikiddin Mansur Kaicil Mulako. Pada   oleh tali persaudaraan, perseteruan dua   Bisa dipastikan setelah melalui proses   kemudian (9 November 1607),
 periode ini, Tidore mengalami satu   kerajaan tersbut tersebut tidak pernah   yang tidak sederhana, umum disepakati   sembahyang Jumat pertama kali
 perkembangan penting terkait dengan   hilang. Termasuk dalam persaingan   bahwa Tahun 1605 (tepatnya 22   diselenggarakan di mesjid kerajaan yang
 hubungannya dengan pedagang Barat.   ini adalah arah dan orientasi peluasan   September 1605) adalah waktu ketika   baru dibangun. Sejak itu, kerajaan Islam
 Berbeda dari Ternate yang menjalin   wilayah. Ketika Ternate mengirim   penguasa Gowa-Tallo masuk Islam. I   telah berdiri secara resmi di Sulawesi
 kerjasama dagang dengan Portugis,   ekspedisi ke Sula dan kepulauan   Mallingkaang Daeng Manyonrii Kareng   Selatan. 119
 Tidore menjalin kemitraan dengan   Ambon, sedangkan Tidore di bawah Al-  Katangka—raja Tallo dan sekaligus
 Spanyol, yang tiba di Ternate sembilam   Mansur segera mengirim pasukannya ke   perdana menteri Gowa adalah raja   Kerajaan lain di Sulawesi adalah Bone,
 tahun setelah Portugis bercokol di   Seram Timur, kepulauan Raja Ampat dan   pertama yang memeluk Islam, dengan   Sopeng dan Wajo. Ketiga kerajaan ini
 Ternate, yakni pada November 1521.   Papua Daratan. Persaingan ini semakin   gelar Sultan Abdullah Awalul Islam.   kerap menghadapi politik ekspansionis
 Dan Sultan Mansur adalah raja yang   menguat—bahkan berubah menjadi   Tidak lama berselang, peguasa Gowa   Gowa-Tallo, sehingga perselisihan
 secara resmi melakukan penyambutan   perseteruan—ketika kekuatan dagang   I Mangarangi Daeng Manrabbia,   selalu mewarnai hubungan antara
 atas kedatangan orang-orang Spanyol,   asing, Portugis dan Spanyol ikut terlibat.   keponakan dan juga murid raja Tallo,   ketiga kerajaan dengan Gowa-Tallo.
 ini Raja menyatakan kepada pimpinan   Akibatnya, serangan ke ibukota kerajaan   mengikuti jejaknya untuk beralih ke   Karena itulah ketiga kerajaan ini



 180  Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   181
   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198