Page 194 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 194
membentuk aliansi anti-Gowa-Tallo, Kalimantan dari tangan Pangeran Tumenggung. kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Selain
yang dikenal aliansi Tellumpocco. Di wilayah Kalimantan, kerajaan Untuk itu Raden Samudera meminta mampu membendung pengaruh dan
Namun, perselisihan terus berlangsung, Banjarmasin adalah salah satu pusat bantuan kepada kerajaan Demak, intervensi politik dari Jawa, (Tuban dan
terlebih dengan Bone. Menjelang akhir kekuatan politik Islam yang sangat dengan satu “imbalan” bahwa dia masuk Mataram), kerajaan Banjar juga berhasil
abad ke-16, perang terjadi antara Gowa- berpengaruh. Akar kerajaan tersebut Islam. Kerajaan Demak mengabulkan menguasai daerah-daerah kerajaan di
Tallo dengan Bone, yang berakhir bisa dilacak pada masa pra-Islam, yakni permintaan tersebut, dengan mengirim Kalimantan Timur, Tenggara, Tengah
123
dengan Perjanjian Ulung Kanaya ri kerajaan Daha yang berpusat di Negara tentara dalam jumlah yang diperlukan dan Barat. Meski memasuki gejolak
Callepa. Tetapi perang di antara dua Dipa. Kerajaan bercorak Budha ini untuk membantu calon pewaris politik akibat intervensi VOC dan
kerajaan ini terus berpangsung masa- pernah memiliki hubungan diplomatik mahkota. Di samping sebagai penengah kemudian kolonialisme Belanda (seperti
masa setelahnya. Pada 1611, Gowa-Tallo dengan kerajaan Majapahit. Kitab dalam sengketa keluarga raja, pasukan akan dijelaskan nanti), Kesultanan
Demak berhasil menjadikan Pangeran
Banjarmenjadi tempat kemunculan salah
berhasil menaklukkan Bone dan rajanya Negarakertagama (1365), dan kronikal Samudera naik tahta, dan—atas nasehat seorang ulama terkemuka, Muhammad
masuk Islam dengan gelar Sultan Adam. Banjarmasin yang lebih belakangan seorang ulama Arab—dia mengadopsi Arsyad bin ʻAbd Allah Al-Banjari
Namun, pada masa pemerintahan raja (Hikayat Banjar [Ras 1968]) mencatat gelar dan nama raja Islam, Sultan (1710-1812). Sebagaimana dikaji Azra ,
124
Bone ketiga belas, La Maddaremmeng hubungan politik tersebut. Pada masa Suryanullah. Sejak pertengahan abad ke- Muhammad Arsyad berjasa besar dalam
(1626-1643), terjadi lagi perselisihan, kekuasaan Putri Junjung Buih serta 16, Kerajaan Banjar senantiasa mengirim penyebaran Islam di Kalimantan. Di
yang berakhir penyerangan Gowa- Patihnya Lambung Mangkurat, kerajaan utusan membawa upeti ke Demak. Hal samping menulis Sabil al-Muhtadin, dia
Tallo ke Bone dan penangkapan La Daha tepatnya daerah Sungai Nagara, ini berhenti ketika pusat kekuasaan juga menyelesaikan isu-isu keagamaan
Maddaremmeng untuk dibawa ke Batang Tabalung, dan Barito termasuk politik di Jawa telah beralih ke kerajaan aktual yang terjadi di kerajaan Banjar.
Gowa sebagai tahanan. Namun, lagi- daerah yang berada di bawah pengaruh Pajang. 122
lagi peristiwa ini tidak mengakhiri Majapahit. 121 Selain Banjar, kerajaan lain di
perselisihan antara dua kerajaan Proses Islamisasi Banjarmasin, seperti Di bawah kekuasaan Sultan Suryanullah, Kalimantan adalah Kutai, yang terletak
tersebut. Baru pada 1643, Gowa-Tallo halnya masa kerajaan Daha, juga Banjar atau Banjarmasin berkembang di belahan timur pulau ini. Tidak banyak
menjadi kerajaan terkemuka. Kekuasaan
informasi mengenai kerajaan ini, selain
berhasil menguasai Bone sepenuhnya melibatkan kerajaan Jawa, yakni kerajaan kerajaan menjangkau wilayah yang luas, bahwa Kutai telah ada sejak masa pra-
dan menempatkan perwakilan Gowa- Demak. Diceritakan bahwa proses meliputi Sambas, Batanglawi Sukadana, Islam dan banyak mengadakan kontak
Tallo sebagai penguasa kerajaan Bone. ini bermula dari konflik internal di Kotawaringin, Sampit, Madawi, dan dengan kerajaan Majapahit. Tidak seperti
Kondisi ini berlangsung beberapa lama, kerajaan Daha, tepatnya antara Pangeran Sambangan. Bahkan, pada masa kerajaan Daha yang dipicu konflik
sampai akhirnya muncul Aru Palaka— Tumenggung (m. 1588-1598)—penerus kekuasaan Sultan Marhum Panembahan internal kerajaan, proses Islamisasi
putera La Maddaremmeng—yang Pangeran Sukarama (m. 1555-1585)— atau dikenal juga sebagai Sultan di kerajaan Kutai berlangsung secara
membantu VOC melawan Gowa-Tallo, dengan Raden Samudera, cucu Pangeran Mustain Billah pada awal abad ke-17, damai. Berdasarkan sumber lokal Hikayat
yang berakhir dengan penaklukkan Sukarama. Mengkalim sebagai pewaris Kesultanan Banjar berhasil menghimpun Kutai, diceritakan bahwa Islamisasi
Gowa-Tallo oleh kompeni dagang kerajaan yang sah, Raden Samudera kurang lebih lima puluh ribu (50.000) kerajaan tersebut dihubungkan dengan
Belanda. 120 merasa berhak merebut kekuasaan prajurit, sehingga sangat ditakuti oleh kedatangan ulama asal Minangkabau
182 Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik 183