Page 199 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 199

kesempatan bagi sebagian masyarakat   penting dan para pedagang kecil   Dalam kaitan ini, satu hal sangat penting   tradisional Jawa memang mengklaim
 untuk mengalami proses tranformasi   menjadi saudagar besar. Terhadap   dari kesaksian Tome Pires adalah bahwa   Raden Patah sebagai keturunan raja
 dan mobilitas sosial menjadi   proses perubahan di atas, Tome Pires    dia mencatat tampilnya patih (pate)   Majapahit terakhir—tepatnya hasil
 132
 terbuka. Proses ini tidak lagi terikat   mengatakan bahwa:  beragama Islam sebagai pemegang   perkwinannya dengan seorang puteri
 sepenuhnya pada hubungan darah   kekuasaan di sejumlah kota-dagang   Cina dari Campa, tetapi sewaktu hamil
 dengan elit politik tradisional. Mereka   “Pada saat ketika pantai [utara] Jawa   di Jawa, baik secara ekonomi maupun   puteri itu dihadiahkan kepada seorang
 adalah orang baru yang berhasil   masih dihuni orang kafir (heathens),   politik. Meski berasal dari keturunan   anak emasnya yang menjadi gubernur di
 menjadi elit terkemuka di bidang   banyak pedagang yang berdatangan di   bangsa asing—Cina, Persia, Kling, dan   Palembang. Namun, banyak sarjana yang
 sosial-ekonomi, politik dan—tentu   sana, dari Parsia, Arab, Gujarat, Bengali,   bangsa-bangsa lain yang datang ke tanah   berpendapat bahwa cerita tersebut lebih
 saja—agama.  Melayu dan bangsa-bangsa lain; banyak   Jawa untuk berdagang—penguasa patih   didasari kepentingan budaya Jawa yang
 di antaranya adalah Muslim (Moors).   tersebut tumbuh di lingkungan budaya   sangat menekankan kesinambungan
 Proses di atas dicirikan dengan   Mereka awalnya berdagang di negeri ini   Jawa, dan mewarisi harta kekayaan dari   sejarah dinasti Jawa, Majapahir-Demak-
 munculnya kelompok-kelompok sosial   dan kemudian menjadi kaya. Mereka   pendahulu mereka yang telah lama   Pajang-Mataram. 135
 baru dengan harta kekayaan berupa   berhasil membangun masjid-masjid dan   bermukim di Jawa. Oleh karena itu,
 modal bergerak dan semangat baru yang   [mendatangkan] pemimpin-pemimpin   sejalan dengan tumbuhnya suasana   Dalam hal ini, hasil perjalanan Tome
 dalam banyak hal berbeda dari semangat   agama (mollahs) dari luar, sehingga   baru di kota-dagang, penguasa patih   Pires memberikan catatan berbeda.
 kebangsawanan lama. Elit-elit baru   jumlah mereka menjadi demikian banyak   ini sangat dihormati dan dimuliakan,   Berdasarkan cerita yang berkembang
 ini tidak lagi berada di tengah-tengah   dan anak-anak mereka sekarang sudah   lebih dari penguasa tradisional di   di abad ke-16, Raden Patah diberitakan
 dataran pesawahan tetapi di dekat laut   menjadi orang Jawa dan kaya, sebab   pedalaman.  Dengan demikian, seperti   berasal dari keturunan yang tidak ada
                       133
 yang menjadi sumber kehidupan baru, di   hal itu telah terjadi tujuh puluh tahun   dicatat Lombard, penguasa patih ini   hubungan dengan penguasa Majapahit.
 kota-kota pelabuhan dan perdagangan   mewarisi Islam kosmopolit yang sudah   Kakeknya adalah seorang budak
 yang bakal menjadi pusat peradaban   lalu. Di beberapa tempat, penguasa-  mengalami proses akulturasi dalam   belian dari Gresik, yang menetap dan
 baru.  Sejalan dengan meningkatnya   penguasa Jawa yang masih kafir masuk   budaya Jawa.  Mereka adalah orang   mengabdi pada penguasa Demak saat itu
 131
                        134
 aktivitas perdagangan di kota-kota   Islam, maka pemimpin-pemimpin   Jawa baru yang tumbuh dari suasana   yang masih berada di bawah kekuasaan
 di pantai utara Jawa, kota-kota baru   agama dan para pedagang Muslim   kota-dagang di wilayah pantai.  Majapahit. Hubungan sang kakek
 tersebut tidak lagi berada di bawah   mengambil alih kekuasaan. Di tempat   dengan kekuasaan bermula ketika dia
 kekuasaan pusat politik lama yang   lain mereka memperkuat tempat tinggal   Pengalaman Raden Patah (Pate Rodim) di   diangkat menjadi kapten (capitan) dan
 agraris di pedalaman, tapi di bawah   mereka dan mendatangkan orang-orang   Demak sangat penting diberi perhatian   diperintahkan memimpin penyerangan
 kontrol elit baru dari kota-dagang,   mereka yang berlayar di atas jung,   di sini. Dalam konteks penguasa patih   ke Cirebon, yang berhasil dikuasai
 kota yang memberi kesempatan luas   membunuh penguasa-penguasa Jawa   yang dijelaskan di atas, Raden Patah   pada 1470. Berkat keberhasilannya itu,
 bagi berbagai kelompok sosial untuk   dan menggantikan mereka. Dengan cara   jelas merupakan representasi dari   dia kemudian diberi gelar patih oleh
 mengalami proses mobilisasi. Dalam   inilah mereka menjadi penguasa daerah   kecendrungan munculnya patih Muslim   penguasa Demak. Sejak itulah, sang
 suasana ini, para budak dimungkinkan   pantai dan merebut kekuasaan atas   sebagai kelas penguasa baru di wilayah   kakek menjadi bagian dari elit bergelar
 untuk bisa berubah menjadi orang   perdagangan dan atas pulau Jawa”.  pantai utara Jawa. Sumber-sumber   patih dan memiliki akses ke pusat



 186  Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   187
   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204