Page 204 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 204
sama. Inilah yang oleh Taufik Abdullah berdiri dan Parameswara memimpin perbedaan dalam menentukan ketiga sumber ekonomi utama, bagi eksistensi
(1989) sebagai “tradisi integratif”, di kerajaan tersebut sampai dia meninggal raja pertama Kerajaan Malaka. Teks dan perkembangan kerajaan. Jadi,
mana Islam diadopsi menjadi bagian dan digantikan putranya, Iskandar Shah. Sejarah Melayu mencatat bahwa Iskandar Islamisasi Raja Malaka adalah langkah
dari proses pembentukan sistem Shah adalah justeru sebagai raja pertama politis yang sangat signifikan, untuk
sosial-politik dan budaya Melayu. Mengikuti Tome Pires, pada masa di Malaka. Dalam karyanya, Winstedt menarik para pedagang Muslim manca
151
Hal ini berbeda dengan Jawa yang Sultan Iskandar Shah inilah Malaka berkesimpulan bahwa Sultan Iskandar negara supaya mereka tetap melakukan
memperlihatkan corak “tradisi dialog” di berkembang menjadi kerajaan penting Shah dan Parameswara adalah tokoh transaksi dagang di kerajaannya. Pada
mana pertentangan dan benturan antara di Melayu-Nusantara. Malaka semakin yang sama. Dia beragumen bahwa gilirannya proses ini memberikan
Islam yang baru diperkenalkan dengan menarik para pedagang untuk Iskandar Shah adalah nama Muslim pemasukan ekonomi bagi kerajaan,
budaya Jawa yang telah lama mapan berkunjung dan melakukan transaksi. dari Parameswara setelah memeluk dan dengan sendirinya memperkuat
menjadi salah satu ciri utama. Mereka berasal dari wilayah-wilayah Islam. Perubahan nama ini, menurutnya, kedudukan kerajaan.
lain di Melayu-Nusantara dan dari merupakan kebiasaan yang dilakukan
Pola perkembangan di atas bisa dilihat berbagai kerajaan yang sebelumnya para raja Melayu bila mereka masuk Satu hal yang penting ditekankan
dari berdirnya kerajaan Malaka pada terkonsentrasi di Samudra Pasai. Sejak Islam, dan hal ini pulalah yang membuat ialah bahwa apa yang dilakukan raja
abad ke-14. Lagi-lagi mengacu pada masa itulah, para pedagang Muslim orang-orang China dan Portugis Malaka terhadap dunia perdagngan
catatan perjalanan Tome Pires, dari Persia, Bengal, dan Arab pindah menduga bahwa keduanya adalah nama laut—termasuk beralih menjadi
149
kerajaan Malaka didikiran oleh dari Samudra Pasai ke Malaka. Hal dari dua orang yang berbeda. 152 Muslim—adalah sikap dan keputusan
Parameswara. Dia adalah anak raja ini didukung oleh sikap ramah dari politik yang memiliki landasan kuat
Sriwijaya di Palembang, Sang Aji (Sam Iskandar Shah. Dia sangat senang dan Namun terlepas dari perbedaan di dalam tradisi politik-ekonomi kerajaan
Agi Palimbaao), yang menikah dengan menyambut baik kedatangan para atas, hal yang paling penting untuk Sriwijaya. Berbeda dengan raja Jawa,
seorang kemenakan raja Jawa, Batara pedagang Muslim tersebut. Dia bahkan ditekankan adalah bahwa pertumbuhan seperti telah dijelaskan, Sriwijaya sangat
Tumapel (Batara Tomarijll). Prameswara menyediakan berbagai fasilitas untuk kerajaan Malaka memperlihatkan aktif terlibat secara langsung dalam
adalah putra mahkota yang lari ke kegiatan ekonomi maupun keagamaan pola yang sama di wilayah Nusantara, dunia perdagangan laut di Nusantara
Singapura, mungkin karena adanya di lingkungan Kerajaan. Iskandar Shah pembentukan kesultanan berlangsung dan bahkan Asia Tengara. Sumber-
serangan dari Jawa. Ia berkuasa selama kemudian memeluk Islam dalam usia sejalan dengan proses Islamisasi serta sumber Cina dan Arab menyebutkan
lima tahun sebelum akhirnya terpaksa tujuh puluh dua tahun. Peristiwa ini perkembangan ekonomi. Islamisasi Raja bahwa, selain suasana kosmopolit
pindah karena diusir oleh pasukan terjadi karena nasehat yang diberikan Malaka ke Islam pada periode yang ibukota Sriwijaya—di mana orang-orang
Kerajaan Siam. Parameswara pindah raja Samudra Pasai dan para ulama krusial dalam proses pembentukan Zabag atau Jabaz [sebutan klasik untuk
lagi ke Malaka dan mulai membangun (mollah) yang telah menetap di Malaka. 150 kerajaan. Dalam periode ini upaya Sriwijaya] berbicara banyak bahasa dunia
kerajaan—sekitar tahun 1403—dengan konsolidasi politik merupakan perhatian Maharaja juga sangat aktif dan bahkan
dukungan penuh pengikut setianya Bila kita dipelajari sumber-sumber utama para raja Malaka. Sang Raja senang memungut pajak pelabuhan,
sejak di masih menjadi putra mahkota di lokal yang langsung berkaitan dengan berusaha memberi jaminan keamanan serta manarik bayaran dari setiap
Palembang, mereka adalah orang selat sejarah Kerajaan Malaka, khususnya bagi perdagangan martim di wilayah pedagang asing sebanyak mungkin
(celat), yang sejak itulah Kerajaan Malaka Sejarah Melayu, tampaklah bahwa kerajaannya, perdagangan laut adalah untuk menambah kekayaan kerajaan.
153
192 Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik 193