Page 206 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 206

Disamping itu Maharaja secara konsisten   Produk hukum ini adalah langkah baru                      Demikianlah, Undang-Undang Laut        sebagai aspek moneter dari perdagangan
            menjalin hubungan diplomatik dengan     yang tidak hanya mengubah sistem                            jelas mengekspresikan hasrat raja      laut. Teks undang-undang ini
            pihak-pihak luar, khususnya kekaisaran   perdagangan—dengan memperkenalkan                          Malaka untuk membangun kerajaan        memperkenalkan konsep-konsep yang
            Cina dan juga dunia Arab, (Bab 1), dalam   konsep-konsep baru terkait dengan                        sebagai pusat perdagangan maritim      terkait dengan modal dan laba. Sejumlah
            usaha menciptakan stabilitas politik di   modal dan dana—juga yang terpenting                       internasional. Dalam teks Undang-      dari Undang-Undang Malaka (seksi 29
            dunia Melayu yang tujuan akhirnya       menandakan “munculnya mentalitas                            Undang tersebut, jaminan keamanan      hingga 34), misalnya, secara sangat
            perkembangan ekonomi kerajaan.          baru yang berpaling ke perdagangan                          menjadi perhatian penting—             detail mengatur perniagaan, antara lain
                                                    uang dan kekayaan berupa benda                              perlindungan terhadap pedagang dari    tentang syarat-syarat berlakunya sebuah
            Dengan mewarisi tradisi maritim         bergerak”.  Menyadari peran sentral                         berbagai tindak kejahatan dan penipuan,   transaksi (penjual harus dewasa [bukan
                                                             156
            Sriwijaya, penguasa Melaka              pedagang internasional, maka raja                           [memberi] hukuman berat bagi mereka    anak-anak], dalama keadaa sadar, dan
            menciptakan kondisi yang bisa menarik   Melaka tidak hanya menjadikan                               yang membunuh kapten kapal, merusak    pemilik barang yang ditawatkan); ada
            sebanyak mungkin para pedagang untuk    jabatan Syahbandar dalam posisi                             perahu patroli laut, merusak kapal     kemungkinan meninjau kembali kontrak
            melakukan transaksi perdagangan.        tertinggi di bawah raja—bersama                             dagang, dan berkelahi di atas kapal.    (jika terjadi kesalahan atau penipuan
                                                                                                                                                160
            Selain menyediakan fasilitas, penguasa   dengan Bendahara, Temenggung dan                           Aturan hukum tersebut tentu saja       mengenai barang dagangan); pihak
            Malaka membuat sejumlah regulasi        Penghulu Bendahari —tetapi juga                             merupakan bagian dari upaya raja       berwenang berhak memberi putusan bila
                                                                      157
            untuk mengatur lalu-lintas perdagangan   memberinya wewenang penuh untuk                            Malaka untuk menarik pedagang datang   terjadi pertentangan mengenai bobot dan
            dan banyak aspek lain yang terkait,     mengatur prosedur resmi dari semua                          berbisnis ke kerajaan. Karena itulah   ukuran. Hal yang juga dibahas adalah
            sehingga bisa menciptakan suasana       kegiatan di pelabuhan, termasuk                             Sultan Mansur Syah, dikisahkan bahwa   soal riba, yang diharamkan, kecuali yang
            kepastian hukum dan keamanan bagi       menerima kedatangan pedagang                                tidak hanya membangun masjid yang      dipertukarkan barang berlainan jenis. 162
            pelaku ekonomi. Dalam kaitan ini,       asing dengan tangan terbuka.  Lebih                         indah serta fasilitas lain di lingkungan   Undang-Undang Malaka juga
                                                                              158
            penguasa Malaka memiliki dua produk     dari itu, raja Malaka mempercayakan                         kerajaan, tapi juga mengurangi pedagang   membicarakan masalah dana titipan
            hukum, yakni Undang-Undang Malaka       posisi Syahbandar dijabat orang asing,                      dari kewajiban membayar pajak.         (di mana itu harus dilakukan di depan
            yang lebih bersifat umum dan juga       yang sekaligus bertugas mewakili                            Bahkan, untuk barang-barang yang       saksi dan dengan bukti tertulis, dan
            menjangkau banyak aspek kehidupan       kepentingan pedagang dari berbagai                          berasal dari wilayah timur Nusantara—  juga mengatur konsekwensi jika sesuatu
            kerajaan,  dan Undang-Undang Laut       negara yang datang ke kerajaan.                             sangat mungkin rempah-rempah—para      terjadi dengan dana titipan tersebut),
                    154
            Malaka yang lebih spesifik mengeni      Diberitakan ada Syahbandar untuk                            pedagang dibebaskan dari kewajiban     juga mengenai transfer dana (hukum
            aspek-aspek terkait dengan kegiatan     pedagang Gujarat—sebagai yang                               membayar apapun, kecuali hadiah untuk   orang berwakil mengenai emas dan
            perdagangan laut. Undang-Undang         terpenting—, Bengal, Pegu dan Pasai;                        raja dan pejabat istana yang ditugaskan   perak) dan masalah yang bisa timbul
                                                                                                                mengatur urusan perdagangan.
                                                                                                                                            161
            terakhir ini dibuat dalam rangka        juga terdapat Syahbandar untuk                                                                     akibat kegiatan tersebut. Teks undang-
            melindungi para pedagang, terutama      pedagang dari tanah Jawa, Maluku,                           Di samping semua hal di atas, penting   undang ini juga membicarakan tentang
            nahkoda, dari berbagai tindak kejahatan   Banda dan Palembang; disamping                            lain yang perlu ditekankan di sini     para pedagang yang bangkrut (hukum
            baik di darat maupun di luat yang       Syahbandar yang ditunjuk khusus untuk                       adalah bahwa produk hukum kerajaan     orang muflis) dan pengertian piutang
            menjadi wilayah kerajaan Malaka. 155    pedagang Cina. 159                                          Malaka meliputi juga apa yang disebut   pada umumnya. Dalam hal ini teks



         194    Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik                                                                                           Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   195
   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211