Page 205 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 205

sama. Inilah yang oleh Taufik Abdullah   berdiri dan Parameswara memimpin   perbedaan dalam menentukan ketiga   sumber ekonomi utama, bagi eksistensi
 (1989) sebagai “tradisi integratif”, di   kerajaan tersebut sampai dia meninggal   raja pertama Kerajaan Malaka. Teks   dan perkembangan kerajaan. Jadi,
 mana Islam diadopsi menjadi bagian   dan digantikan putranya, Iskandar Shah.  Sejarah Melayu mencatat bahwa Iskandar   Islamisasi Raja Malaka adalah langkah
 dari proses pembentukan sistem   Shah adalah justeru sebagai raja pertama   politis yang sangat signifikan, untuk
 sosial-politik dan budaya Melayu.   Mengikuti Tome Pires, pada masa   di Malaka.  Dalam karyanya, Winstedt   menarik para pedagang Muslim manca
                      151
 Hal ini berbeda dengan Jawa yang   Sultan Iskandar Shah inilah Malaka   berkesimpulan bahwa Sultan Iskandar   negara supaya mereka tetap melakukan
 memperlihatkan corak “tradisi dialog” di   berkembang menjadi kerajaan penting   Shah dan Parameswara adalah tokoh   transaksi dagang di kerajaannya. Pada
 mana pertentangan dan benturan antara   di Melayu-Nusantara. Malaka semakin   yang sama. Dia beragumen bahwa   gilirannya proses ini memberikan
 Islam yang baru diperkenalkan dengan   menarik para pedagang untuk   Iskandar Shah adalah nama Muslim   pemasukan ekonomi bagi kerajaan,
 budaya Jawa yang telah lama mapan   berkunjung dan melakukan transaksi.   dari Parameswara setelah memeluk   dan dengan sendirinya memperkuat
 menjadi salah satu ciri utama.  Mereka berasal dari wilayah-wilayah   Islam. Perubahan nama ini, menurutnya,   kedudukan kerajaan.
 lain di Melayu-Nusantara dan dari   merupakan kebiasaan yang dilakukan
 Pola perkembangan di atas bisa dilihat   berbagai kerajaan yang sebelumnya   para raja Melayu bila mereka masuk   Satu hal yang penting ditekankan
 dari berdirnya kerajaan Malaka pada   terkonsentrasi di Samudra Pasai. Sejak   Islam, dan hal ini pulalah yang membuat   ialah bahwa apa yang dilakukan raja
 abad ke-14. Lagi-lagi mengacu pada   masa itulah, para pedagang Muslim   orang-orang China dan Portugis   Malaka terhadap dunia perdagngan
 catatan perjalanan Tome Pires,    dari Persia, Bengal, dan Arab pindah   menduga bahwa keduanya adalah nama   laut—termasuk beralih menjadi
 149
 kerajaan Malaka didikiran oleh   dari Samudra Pasai ke Malaka. Hal   dari dua orang yang berbeda. 152  Muslim—adalah sikap dan keputusan
 Parameswara. Dia adalah anak raja   ini didukung oleh sikap ramah dari   politik yang memiliki landasan kuat
 Sriwijaya di Palembang, Sang Aji (Sam   Iskandar Shah. Dia sangat senang dan   Namun terlepas dari perbedaan di   dalam tradisi politik-ekonomi kerajaan
 Agi Palimbaao), yang menikah dengan   menyambut baik kedatangan para   atas, hal yang paling penting untuk   Sriwijaya. Berbeda dengan raja Jawa,
 seorang kemenakan raja Jawa, Batara   pedagang Muslim tersebut. Dia bahkan   ditekankan adalah bahwa pertumbuhan   seperti telah dijelaskan, Sriwijaya sangat
 Tumapel (Batara Tomarijll). Prameswara   menyediakan berbagai fasilitas untuk   kerajaan Malaka memperlihatkan   aktif terlibat secara langsung dalam
 adalah putra mahkota yang lari ke   kegiatan ekonomi maupun keagamaan   pola yang sama di wilayah Nusantara,   dunia perdagangan laut di Nusantara
 Singapura, mungkin karena adanya   di lingkungan Kerajaan. Iskandar Shah   pembentukan kesultanan berlangsung   dan bahkan Asia Tengara. Sumber-
 serangan dari Jawa. Ia berkuasa selama   kemudian memeluk Islam dalam usia   sejalan dengan proses Islamisasi serta   sumber Cina dan Arab menyebutkan
 lima tahun sebelum akhirnya terpaksa   tujuh puluh dua tahun. Peristiwa ini   perkembangan ekonomi. Islamisasi Raja   bahwa, selain suasana kosmopolit
 pindah karena diusir oleh pasukan   terjadi karena nasehat yang diberikan   Malaka ke Islam pada periode yang   ibukota Sriwijaya—di mana orang-orang
 Kerajaan Siam. Parameswara pindah   raja Samudra Pasai dan para ulama   krusial dalam proses pembentukan   Zabag atau Jabaz [sebutan klasik untuk
 lagi ke Malaka dan mulai membangun   (mollah) yang telah menetap di Malaka. 150  kerajaan. Dalam periode ini upaya   Sriwijaya] berbicara banyak bahasa dunia
 kerajaan—sekitar tahun 1403—dengan   konsolidasi politik merupakan perhatian   Maharaja juga sangat aktif dan bahkan
 dukungan penuh pengikut setianya   Bila kita dipelajari sumber-sumber   utama para raja Malaka. Sang Raja   senang memungut pajak pelabuhan,
 sejak di masih menjadi putra mahkota di   lokal yang langsung berkaitan dengan   berusaha memberi jaminan keamanan   serta manarik bayaran dari setiap
 Palembang, mereka adalah orang selat   sejarah Kerajaan Malaka, khususnya   bagi perdagangan martim di wilayah   pedagang asing sebanyak mungkin
 (celat), yang sejak itulah Kerajaan Malaka   Sejarah Melayu, tampaklah bahwa   kerajaannya, perdagangan laut adalah   untuk menambah kekayaan kerajaan.
                                                                                     153


 192  Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   193
   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210