Page 207 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 207

Disamping itu Maharaja secara konsisten   Produk hukum ini adalah langkah baru   Demikianlah, Undang-Undang Laut   sebagai aspek moneter dari perdagangan
 menjalin hubungan diplomatik dengan   yang tidak hanya mengubah sistem   jelas mengekspresikan hasrat raja   laut. Teks undang-undang ini
 pihak-pihak luar, khususnya kekaisaran   perdagangan—dengan memperkenalkan   Malaka untuk membangun kerajaan   memperkenalkan konsep-konsep yang
 Cina dan juga dunia Arab, (Bab 1), dalam   konsep-konsep baru terkait dengan   sebagai pusat perdagangan maritim   terkait dengan modal dan laba. Sejumlah
 usaha menciptakan stabilitas politik di   modal dan dana—juga yang terpenting   internasional. Dalam teks Undang-  dari Undang-Undang Malaka (seksi 29
 dunia Melayu yang tujuan akhirnya   menandakan “munculnya mentalitas   Undang tersebut, jaminan keamanan   hingga 34), misalnya, secara sangat
 perkembangan ekonomi kerajaan.  baru yang berpaling ke perdagangan   menjadi perhatian penting—  detail mengatur perniagaan, antara lain
 uang dan kekayaan berupa benda   perlindungan terhadap pedagang dari   tentang syarat-syarat berlakunya sebuah
 Dengan mewarisi tradisi maritim   bergerak”.  Menyadari peran sentral   berbagai tindak kejahatan dan penipuan,   transaksi (penjual harus dewasa [bukan
 156
 Sriwijaya, penguasa Melaka   pedagang internasional, maka raja   [memberi] hukuman berat bagi mereka   anak-anak], dalama keadaa sadar, dan
 menciptakan kondisi yang bisa menarik   Melaka tidak hanya menjadikan   yang membunuh kapten kapal, merusak   pemilik barang yang ditawatkan); ada
 sebanyak mungkin para pedagang untuk   jabatan Syahbandar dalam posisi   perahu patroli laut, merusak kapal   kemungkinan meninjau kembali kontrak
 melakukan transaksi perdagangan.   tertinggi di bawah raja—bersama   dagang, dan berkelahi di atas kapal.    (jika terjadi kesalahan atau penipuan
                                            160
 Selain menyediakan fasilitas, penguasa   dengan Bendahara, Temenggung dan   Aturan hukum tersebut tentu saja   mengenai barang dagangan); pihak
 Malaka membuat sejumlah regulasi   Penghulu Bendahari —tetapi juga   merupakan bagian dari upaya raja   berwenang berhak memberi putusan bila
 157
 untuk mengatur lalu-lintas perdagangan   memberinya wewenang penuh untuk   Malaka untuk menarik pedagang datang   terjadi pertentangan mengenai bobot dan
 dan banyak aspek lain yang terkait,   mengatur prosedur resmi dari semua   berbisnis ke kerajaan. Karena itulah   ukuran. Hal yang juga dibahas adalah
 sehingga bisa menciptakan suasana   kegiatan di pelabuhan, termasuk   Sultan Mansur Syah, dikisahkan bahwa   soal riba, yang diharamkan, kecuali yang
 kepastian hukum dan keamanan bagi   menerima kedatangan pedagang   tidak hanya membangun masjid yang   dipertukarkan barang berlainan jenis. 162
 pelaku ekonomi. Dalam kaitan ini,   asing dengan tangan terbuka.  Lebih   indah serta fasilitas lain di lingkungan   Undang-Undang Malaka juga
 158
 penguasa Malaka memiliki dua produk   dari itu, raja Malaka mempercayakan   kerajaan, tapi juga mengurangi pedagang   membicarakan masalah dana titipan
 hukum, yakni Undang-Undang Malaka   posisi Syahbandar dijabat orang asing,   dari kewajiban membayar pajak.   (di mana itu harus dilakukan di depan
 yang lebih bersifat umum dan juga   yang sekaligus bertugas mewakili   Bahkan, untuk barang-barang yang   saksi dan dengan bukti tertulis, dan
 menjangkau banyak aspek kehidupan   kepentingan pedagang dari berbagai   berasal dari wilayah timur Nusantara—  juga mengatur konsekwensi jika sesuatu
 kerajaan,  dan Undang-Undang Laut   negara yang datang ke kerajaan.   sangat mungkin rempah-rempah—para   terjadi dengan dana titipan tersebut),
 154
 Malaka yang lebih spesifik mengeni   Diberitakan ada Syahbandar untuk   pedagang dibebaskan dari kewajiban   juga mengenai transfer dana (hukum
 aspek-aspek terkait dengan kegiatan   pedagang Gujarat—sebagai yang   membayar apapun, kecuali hadiah untuk   orang berwakil mengenai emas dan
 perdagangan laut. Undang-Undang   terpenting—, Bengal, Pegu dan Pasai;   raja dan pejabat istana yang ditugaskan   perak) dan masalah yang bisa timbul
            mengatur urusan perdagangan.
                                         161
 terakhir ini dibuat dalam rangka   juga terdapat Syahbandar untuk   akibat kegiatan tersebut. Teks undang-
 melindungi para pedagang, terutama   pedagang dari tanah Jawa, Maluku,   Di samping semua hal di atas, penting   undang ini juga membicarakan tentang
 nahkoda, dari berbagai tindak kejahatan   Banda dan Palembang; disamping   lain yang perlu ditekankan di sini   para pedagang yang bangkrut (hukum
 baik di darat maupun di luat yang   Syahbandar yang ditunjuk khusus untuk   adalah bahwa produk hukum kerajaan   orang muflis) dan pengertian piutang
 menjadi wilayah kerajaan Malaka. 155  pedagang Cina. 159  Malaka meliputi juga apa yang disebut   pada umumnya. Dalam hal ini teks



 194  Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   195
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212