Page 297 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 297

perpustakaan kraton oleh Inggris   landasan ideologis (yang sufistik),   126  Edisi Khalid, 1966: 77  135  Tentang masalah ini, lihat
 tahun 1812” (Carey, Ibid). Selama   raja yang ideal.  127  Khalid, 1966: 64, Edisi Jusuf sama   Anderson, 1972, Moertono, 1968,
 abad 19 kitab ini dicetak empat kali   123  Penghadapan “teori kenegaraan”   isinya tetapi agak berbeda. Boleh   Moedjanto, 1986. Karena demikian
 di Jawa. Di Tanah Semenanjung,   yang disampaikan Tajus-Salatin   jadi benar juga dugaan bahwa   tebalnya “selimut mitos” yang
 menurut Hooykaas (1947) buku   dengan “sejarah”, sebagai peristiwa   penggantian Iskandar Thani oleh   menutup Senapati, Berg dalam
 ini pula yang dipakai Sultan Johor   empiris, lihat Abdullah (1993)  permaisurinya (1641), Sultanat Taj   resensi buku de Graaf tentang
 untuk menolak ajakan Raffles agar   124  Mengenai hikayat-hikayat Melayu   Alam, adalah disebabkan oleh   Senapati (1954), menyangsikan
 Sultan mau berdagang di bawah   Islam, lihat Hamid, 1983, yang   nasehat Tajus-Salatin ini (Iskandar   bahwa tokoh ini betul-betul riil
 Singapura. Tetapi, sebaliknya,   meninjau hikayat-hikayat tersebut   1965d). Sejalan dengan pemikiran   secara historis. Berg cenderung
 Abdullah bin Abdul Kadir Mushi,   dari kacamata ajaran (Qur’an   politik tradisional Sunni yang telah   memperlakukannya sebagai
 menuduh para raja Melayu, telah   dan Hadith) dan sejarah. Maka   bermula sejak zaman khalifat,   tokoh mitos belakang. Hal ini
 menjadi dekaden dan ketinggalam   muncullah penilaian bahwa   bagaimanapun juga adanya suatu   menimbulkan perdebatan yang
 zaman, “Maka sebab itu. patutlah   para pengarang hikayat itu tak   kekuasaan yang syah jauh lebih baik   cukup hangat antara Berg dan de
 segala raja-raja itu menambah kitab   menguasai ajaran Islam dengan   daripada anarki.  Graaf mengenai kemungkinan
 Taj us-Salatin (ertinya Mahkota   baik atau mereka tergelincir dalam   128  Edisi Jusuf, 1979: 29-30; Dalam edisi   babad dipakai sebagai sumber
 Segala Raja-Raja) dan memilih   asumsi pra-Islam atau menyimpang   Khalid, bagian ini tidak ditemukan.   sejarah.
 akan dia pada tiap-tiap hari, dan   Mungkin interpolasi. Tetapi iikap   136  Lihat Rolvink, 1965. Sultan Malaka
 mencari orang yang tahu dan   dari sumber asli Arab dan Persia.   ambivalen yang diperlihatkan teks   menanyakan masalah keagamaan
 Karena itulah hikayat adalah pula
 belajar kepadanya, dan menerima   ini didukung oleh ambivalensi   yang jawabnya telah dia ketahui,
 segaia nasehat orang yang alim   distorsi sejarah. Jika saja penulis   teks-teks lain, ketika berhadapan   tetapi tak disadari oleh Sultan Pasai.
 supaya boleh Tengku ketaliui   melihat dari hakekat hikayat sebagai   peristiwa sejarah yang aktual,   Hal ini diceritakan oleh salah satu
 segala raja-raja adil dan yang   teks, bukannya sebagai usaha   sebagaimana akan dibicarakan   versi Sejarah Melayu.
 lalim: Abdullah Mushi, 1965: 107-  menjalankan “ajaran” atau “sejarah”,   kemudian. Lihat juga Abdullah   137  Majul, 1973: 6-7
 8). Menurut Winstedt (1969: 141)  penilaiannya tentu akan berbeda.  (1993).  138  Berg, 1955
 Abdullah Munsi mencoba membaca      Apalagi, terlupakan dalam   129  Edisi Khalid, 1966: 68
 watak Raffles, dengan memakaikan   ulasannya , bahwa hikayat pada   130  Milner, 1982, 1983  139  de Graaf, 1986
 bab 19 dari buku ini. Karena   awalnya adalah kisah yang   140  Dikutib dalam Moedjanto, 1986:
 ia senang sekali pada Raffles,   disampaikan secara “lisan”. Jika   131  al-Attas 1966: 44-5, Cf. bantahan   62-63. Tentu saja kisah ini hanyalah
                Brakel (1979: 79-8, dan Drewes &
 tampak-tampaknya bacaannya   pun ditulis (kemudian) salinan-  Brakel, 1986: 18-24  mitos. Tentang proses Islamisasi
 cocok juga.Meskipun terdiri atas 24   salinannya mengalami berbagai   Palembang, lihat Abdullah, 1987:
 pasal,tetapi berdasarkan masalah   corak perubahan. Tentang sifat   132  Skinner, 1962  201-204, dan tentang Minangkabau,
 yang dibicarakan, teks ini dapat   kelisanan hikayat ini,lihat Sweeney.  133  Dikutib Moedjanto, 1986  lihat Abdullah, 1966
 juga dibagi atas delapan bab, yaitu,   125  Drewes, 1979  134  Berg, 1938/1974  141  de Graaf, 1986: 107-108



 284  Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   285
   292   293   294   295   296   297   298   299   300   301   302