Page 296 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 296

perpustakaan kraton oleh Inggris        landasan ideologis (yang sufistik),                     126  Edisi Khalid, 1966: 77            135  Tentang masalah ini, lihat
                tahun 1812” (Carey, Ibid). Selama       raja yang ideal.                                        127  Khalid, 1966: 64, Edisi Jusuf sama    Anderson, 1972, Moertono, 1968,
                abad 19 kitab ini dicetak empat kali   123  Penghadapan “teori kenegaraan”                          isinya tetapi agak berbeda. Boleh      Moedjanto, 1986. Karena demikian
                di Jawa. Di Tanah Semenanjung,          yang disampaikan Tajus-Salatin                              jadi benar juga dugaan bahwa           tebalnya “selimut mitos” yang
                menurut Hooykaas (1947) buku            dengan “sejarah”, sebagai peristiwa                         penggantian Iskandar Thani oleh        menutup Senapati, Berg dalam
                ini pula yang dipakai Sultan Johor      empiris, lihat Abdullah (1993)                              permaisurinya (1641), Sultanat Taj     resensi buku de Graaf tentang
                untuk menolak ajakan Raffles agar   124  Mengenai hikayat-hikayat Melayu                            Alam, adalah disebabkan oleh           Senapati (1954), menyangsikan
                Sultan mau berdagang di bawah           Islam, lihat Hamid, 1983, yang                              nasehat Tajus-Salatin ini (Iskandar    bahwa tokoh ini betul-betul riil
                Singapura. Tetapi, sebaliknya,          meninjau hikayat-hikayat tersebut                           1965d). Sejalan dengan pemikiran       secara historis. Berg cenderung
                Abdullah bin Abdul Kadir Mushi,         dari kacamata ajaran (Qur’an                                politik tradisional Sunni yang telah   memperlakukannya sebagai
                menuduh para raja Melayu, telah         dan Hadith) dan sejarah. Maka                               bermula sejak zaman khalifat,          tokoh mitos belakang. Hal ini
                menjadi dekaden dan ketinggalam         muncullah penilaian bahwa                                   bagaimanapun juga adanya suatu         menimbulkan perdebatan yang
                zaman, “Maka sebab itu. patutlah        para pengarang hikayat itu tak                              kekuasaan yang syah jauh lebih baik    cukup hangat antara Berg dan de
                segala raja-raja itu menambah kitab     menguasai ajaran Islam dengan                               daripada anarki.                       Graaf mengenai kemungkinan
                Taj us-Salatin (ertinya Mahkota         baik atau mereka tergelincir dalam                      128  Edisi Jusuf, 1979: 29-30; Dalam edisi   babad dipakai sebagai sumber
                Segala Raja-Raja) dan memilih           asumsi pra-Islam atau menyimpang                            Khalid, bagian ini tidak ditemukan.    sejarah.
                akan dia pada tiap-tiap hari, dan                                                                   Mungkin interpolasi. Tetapi iikap   136  Lihat Rolvink, 1965. Sultan Malaka
                mencari orang yang tahu dan             dari sumber asli Arab dan Persia.                           ambivalen yang diperlihatkan teks      menanyakan masalah keagamaan
                                                        Karena itulah hikayat adalah pula
                belajar kepadanya, dan menerima                                                                     ini didukung oleh ambivalensi          yang jawabnya telah dia ketahui,
                segaia nasehat orang yang alim          distorsi sejarah. Jika saja penulis                         teks-teks lain, ketika berhadapan      tetapi tak disadari oleh Sultan Pasai.
                supaya boleh Tengku ketaliui            melihat dari hakekat hikayat sebagai                        peristiwa sejarah yang aktual,         Hal ini diceritakan oleh salah satu
                segala raja-raja adil dan yang          teks, bukannya sebagai usaha                                sebagaimana akan dibicarakan           versi Sejarah Melayu.
                lalim: Abdullah Mushi, 1965: 107-       menjalankan “ajaran” atau “sejarah”,                        kemudian. Lihat juga Abdullah      137  Majul, 1973: 6-7
                8). Menurut Winstedt (1969: 141)        penilaiannya tentu akan berbeda.                            (1993).                            138  Berg, 1955
                Abdullah Munsi mencoba membaca          Apalagi, terlupakan dalam                               129  Edisi Khalid, 1966: 68
                watak Raffles, dengan memakaikan        ulasannya , bahwa hikayat pada                          130  Milner, 1982, 1983                139  de Graaf, 1986
                bab 19 dari buku ini. Karena            awalnya adalah kisah yang                                                                      140  Dikutib dalam Moedjanto, 1986:
                ia senang sekali pada Raffles,          disampaikan secara “lisan”. Jika                        131  al-Attas 1966: 44-5, Cf. bantahan     62-63. Tentu saja kisah ini hanyalah
                                                                                                                    Brakel (1979: 79-8, dan Drewes &
                tampak-tampaknya bacaannya              pun ditulis (kemudian) salinan-                             Brakel, 1986: 18-24                    mitos. Tentang proses Islamisasi
                cocok juga.Meskipun terdiri atas 24     salinannya mengalami berbagai                                                                      Palembang, lihat Abdullah, 1987:
                pasal,tetapi berdasarkan masalah        corak perubahan. Tentang sifat                          132  Skinner, 1962                         201-204, dan tentang Minangkabau,
                yang dibicarakan, teks ini dapat        kelisanan hikayat ini,lihat Sweeney.                    133  Dikutib Moedjanto, 1986               lihat Abdullah, 1966
                juga dibagi atas delapan bab, yaitu,   125  Drewes, 1979                                        134  Berg, 1938/1974                   141  de Graaf, 1986: 107-108



         284    Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik                                                                                           Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   285
   291   292   293   294   295   296   297   298   299   300   301