Page 291 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 291

Wallahu alam nama rantaunya  92  Dalam Sharab al-Asyi/an, dikutib   menurut Carey (1975) kitab ini   sastra tradisional Jawa. Menulis

    iradat Allah nama laut  Iskandar, 1965  dipelajari oleh sekelompok kecil   banyak buku, baik mengenai
    kudrat Allah nama bandarnya  93  Dari Sharab al-Asyikin, dikutib   bangsawan kraton. Rd. Ayu   sastra, “sejarah”, etika, tulisan
 Drewes & Brakel, 1986:170 -171.   Danukusuma, yang lahir kira-  Ronggowarsito biasa dikutip ketika
    surga jannat an-naim nama   kira 1771. Kawin dengan anggota   masyarakat sedang berada dalam
 negerinya  Konsep “jalal” dan “jamal” bisa jadi
 berasal dari tradisi yang terkenal   keluarga Danureja, keluarga patih,   situasi krisis. Kutiban-kutiban ini
    Kupasan estetik dan literer dari   Qaib al-mu ‘min bayna usbulayn nun   yang mempunyai hubungan akrab   diambil dari bukunya Kalatida.
 syair ini lihat Braginsky, 1975.   asabi ‘al Rahman - “had seorang   dengan keluarga santri. Dalam dua   101  Simuh, 1987
 Hanya saja dari sudut kritik teks,   Muslim adalah di antara dua jari   babad yang terpisali dikatakan
 Braginsky tak bisa memastikan   dari Yang Maha Pengasih”  bahwa Tuhfa, di samping kitab-kitab   102  Syekh Kadir Patani (meninggal
 apakah syair ini betul-betul ditulis   94  Brakel, 1979: 74 - 75  lain tentang tasauf dan fiqh, dan   dunia 1864) adalah anggota tarekat
 oleh Hamzah, walaupun dimuat   tarikh Nabi Muhammad, adalah   Shattariah—jadi pengikut Syekh
                                                        Abdur Rauf al- Singkili. Tentang
 dalam Doorenbos yang kemudian   95  Dikutib Iskandar, 1965b  kitab yang dipelajari oleh Pangeran   tulisannya mengenai “martabat
 juga dikutib oleh Lombard.   96  al-Tuhfa al-Mursala ila ruh al-Nabi   Dipanegara.  tujun”, Hasan (1980: 56-57)
 Drewes (Drewes & Brakel 1986:   (diterjemahkan A.H. Johns, 1965,   97  Tentang Ibn al-Arabi, lihat   menerangkan, bahwa :
 18) menyetujui kecurigaan ini.   dengan judul The gift addressed to   umpamanya, disertasi Kautsar
 Tetapi, hal ini tidak bisa membantali   the spirit of the prophet), yang ditulis   Azhari Noer, yang telah diterbitkan,      “Sistem mertabat tujuh Abdul
 adanya kesejajaran pemikiran dan   oleh Muhammad ibn Fad Allah   1995.  Kadir dikemukakan dengan gaya
 kecenderungan syair-syair yang   al-Burhanpuri (dari India) adalah   98  Johns, 1957  bahasa yang mudah dipahami dan
 jelas-jelas ditulis Hamzah (biasanya   salah satu kitab sufi yang paling   tidak berbelit-belit. Tujuh mertabat
 pada kuplet akhir Hamzah   berpengaruh di Asia Tenggara ini.   99  Santrie, 1987. Ulama ini adalah   tersebut ialah mertabat ahadiah, yang
 memperkenalkan dirinya).  Bahkan kisah kitab yang ditulis di   salah seorang “orang suci” Jawa,   merupakan hakikat dari kunci
                yang dibicarakan Rinkes, dalam
 88  Johns, 1957: 56, kutiban al-Qur’an   sekitar tahun 1590 ini cukup panjang   tulisannya yang tak selesai (Rinkes,   Zat-Nya. Kedua mertabat waliadali,
                                                        ertinya ibarat takluk ilmunya akan
 juga, meskipun jumlah halamannya
 51: 21. Komentar ini ditutup dengan   tak lebih sembilan halaman folio.   1912).  zat, sifat dan segala yang maujud di
 kutiban syair Hamzah,
 Naskah Jawa yang dipakai juga   100  Raden Ngabehi Ronggowarsito   atas jalan yang ijmal. Keadaan ini
    “ kenali dirimu, hai anak jamu  oleh Johns, ternyata, sebagaimana   (1802-1873) umum dianggap   dinamakan hakikat Muhammadiah.
    jangan lupa akan diri kamu  diungkapkan oleh Ricklefs (1973),   sebagai pujangga-kraton terakhir   Ketiga mertabat wahidiah, iaitu
    ilmu hakikat yogya kau ramu  semula dimiliki oleh Kangdjeng   dalam tradisi Jawa. Seperti kakek-  ibarat daripada ilmuNya akan
    supaya terkenal a la adamu  Bendara Raden Ayu Danukusuma,   kakeknya, Yosodipuro I dan   zat, segala sifat dan segala yang
 putri Sultan Hamengkubuwono I   Yosodipuro II (tentang Yosodipuro,   maujud zat atas jalan tafsil. Ketiga-
 89  Drawes & Brakel, 1986: 136
 (1749-92) dan saudara perempuan   lihat Soebandi, 1969) ia juga belajar   tiga mertabat ini kadim dan
 90  Iskandar, 1965a  ade Hamengkubuwono II (1792-1810,   agama (di pesantren Tegalsari,   dinamakan mertabat ke-Tuhanan.
 91  al-Attas, 1966: 48  1811-12, 1826-28). Dan memang,   Ponorogo) di samping mendalami   Mertabat keempat ialah mertabat



 278  Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   279
   286   287   288   289   290   291   292   293   294   295   296