Page 289 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 289
(ed.) 1965. Jika hal ini dikatakan oleh lihat Saghir Abdullah, 1987. Kata lebih bercorak spekulatif dari yang umum yang dipakai di Asia
orang yang sangat terkenal sebagai Winstedt, “mistisismenya, berada pada emosional—dan berpusar Tengara, sejak zaman sebelum
penentang ajaran Syamsuddin, di antara bentuk India dan Jawa, pada kesatuan eksistensi dan kedatangan Islam. “Laut” bukan
maka tentu kita maklum juga, lebih bercorak spekulatif dari pada insankamil” (Winstedt, 1969: 144). saja keharusan geografis yang hams
bahwa ulama ini memang sangat emosional—dan berpusar pada Menurut perkiraan Niewenhuyze diatasi, tetapi juga membentuk
berwibawa. Namanya juga disebut kesatuan eksistensi dan insankamil” Syamsuddin meninggal pada tahun pandangan dalam memahami
dalam Hikayat Aceh, sebagai ulama (Winstedt, 1969: 144). Perkiraan 1630 M—jadi lama juga sebelum realitas. Mengenai masalah ini lihat
yang paling terkemuka, ketika Niewenhuyze, Syamsuddin kedatangan ar-Raniri ke Aceh (1637). Lombard, 1980. Hal ini juga sangat
Sultan Iskandar Muda menjelang meninggal tahun 1630 M—jadi lama Dan al-Attas mungkin benar juga mempengaruhi perumpamaan yang
dewasa. Berita-berita asing, juga sebelum kedatangan ar-Raniri ketikia ia menyimpulkan bahwa dipakai oleh Hamzah Fansuri.
khususnya pelancong Belanda dan ke Aceh (1637). Dan al-Attas benar ar-Raniri “menang” dalam berdebat Tema yang hampir menetap dari
Inggris, menyebutkan kehadirannya juga bahwa ar-Raniri “menang” melawan Hamzah Fansuri dan tulisan tulisan Hamzah ialah
sebagai penasehat spritual Sultan dalam berdebat melawan Hamzah Syamsuddin. Bukankah kedua “perjalanan” yang tanpa henti
Iskandar Muda. Di samping seorang Fansuri dan Syamsuddin, karena mereka hanya “diwakili” oleh para untuk menemukan Tuhan. Bukan
ulama terkemuka, Syamsuddin juga mereka hanya “diwakili” oleh pengikut mereka saja?. Apalagi “perjalanan” dalam arti fisik,
seorang yang mempunyai otoritas para pengikut mereka. Apalagi kemenangan itu juga didapatkan, tetapi spiritual. Tema perjalanan
untuk menafsirkan syair-syair kemenangan itu juga didapatkan, menurut al-Attas, karena ar-Raniri inidengan sangat indah dilukiskan
Hamzah Fansuri (lihat, Drewes & menurut al-Attas, sebab ar-Raniri mengadakan distorsi terhadap dalam sebuah syair yang terkenal,
Brakel 194-225 dan juga Hasyimi, mengadakan distorsi terhadap tulisan kedua sufi itu (al-Attas, 1966: Syair Perahu. Hidup ini tak
355-359). Tafsiran itu dimuat dalam tulisan mereka (al-Attas, 1966: 16-17). 16-17). obahnya dengan perahu yang
kitabnya yang berjudul Kitab Syarah oleh Niewenhuyze (1945). Tulisan- Ia memberi tafsiran terhadap syair- harus mempengaruhi lautan luas
Ruba’i. Pemikiran Syamsuddin tulisannya banyak yang telah syair Hamzah yang pelik. Ajaran dengan ombak yang keras. Tetapi,
telah dipakai sebagai disertasi hilang, antara lain karena dibakar mereka berdualah yang ditentang seandainya segala kesulitan telah
oleh Niewenhuyze (1945). Tulisan- di zaman ar-Raniri berpengaruh. keras ar-Raniri, ulama besar dari diatasi, maka angin pun reda dan
tulisannya banyak yang telah Salah satu yang tinggal adalah Ranir, sang ulama yang sangat perahu berlayar dengan tenang,
hilang, antara lain karena dibakar Mir’at al-mu’min (1601) dalam produktif dengan uraian keagamaan sebab
di zaman ar-Raniri berpengaruh. bahasa Melayu dan terjemahan yang sangat tajam. Wujud Allah nama perahunya
Salah satu yang tinggal adalah dalam baliasa Sunda. Tulisan-’ulisan 83 Poerbatjaraka & Hadidjaja, 1952: 103 Ilmu Allah akan dayungnya
Mir’at al-mu’min (1601) dalam lain ialah Mir’at al Muhakkikin 84 Drewes & Brakel, 1986 : 4
bahasa Melayu dan terjemahan dan lainnya. Daftar lengkap, Iman Allah nama kemudinya
dalam baliasa Sunda. Tulisan-’ulisan lihat Saghir Abdullah, 1987. Kata 85 Ibid, 48 Yakin Allah nama pawangnya
lain ialah Mir’at al Muhakkikin Winstedt, “mistisismenya, berada 86 Ibid, 58 . Akhirnya perahu pun sampai ke
dan lainnya. Daftar lengkap, di antara bentuk India dan Jawa, 87 “Laut” adalah perumpamaan tempat tujuan
276 Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik 277

