Page 33 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 33

1699 : Berakhirnya kekuasaan kerajaan   karya ini tidak hanya berisi sejarah   1740 : Terjadi perang antara Belanda,   1755 : Ditemukan cap raja Banten pada
 Aceh dengan Ratu Kamalat Syah   politik Brunei, tapi sekaligus   di bawah pimpina Van Imhoff,   sebuah piagam yang menyebut sultan
 sebagai penguasa perempuan yang   memperlihatkan kuatnya jaringan   dengan orang Cina di Batavia.   “al-Qadiri” yang menunjukkan
 terakhir.  pusat Islam dan budaya Melayu di   Kisah ini diceritakan dalam Syair   afiliasi al-Jilani dengan tarekat
 Asia Tenggara.  Hemop atau Syair Kompeni Welanda      Qadiriyah. :
 1699 : Syekh Jusuf al Makassari
 meninggal Dunia di Afrika Selatan  1734 : Satu karya sastra-sejarah yang   Berperang dengan Cina oleh Abdur-  1760 : Diterbitkan sebuah kompendium
 memiliki makna penting dalam   Rahman                 yang biasanya disebut sebagai
 1705 : Raja Gowa (Sultan Abdul Jalil)   dinamika sosial-politik dan budaya   Kompendium Freijer, dan diberi
 selalu bermimpi tentang Syekh Jusuf,   Melayu di Brunei, Silsilah Raja-Raja   1750 : Ketika penguasaan atas   judul Compendium der voornaamste
 yang dianggap sebagai anggota   Brunei, Dikarang oleh Datuk Imam   sebagian besar wilayah di pesisir   Mohammedannsche wetten en gewoonten
 keluarga kerajaan. Karena itu pada   Ya’kub. karya ini tidak hanya berisi   utama Jawa telah dilakukan,   nopens erfenissen, huwelijken en
 tahun tersebut raja meminta VOC agar   sejarah politik Brunei, tapi sekaligus   VOC kembali memerintahkan   echtscheidingen (Undang-undang
 mengembalikan kerangka Syekh Jusuf  memperlihatkan kuatnya jaringan   penyusunan kompendium.   Pokok Hukum Islam dan Adat

 1710 dan 1713 : Terjadi perlawanan   pusat Islam dan budaya Melayu di   Maka tersusun kompendium   Tentang Kewarisan, Perkawinan dan
               Mugharraer. Disebut demikian
 petani terhadap VOC di wilayah   Asia Tenggara  karena merupakan saduran dari   Perceraian)
 afdeling Sukabumi Selatan yang   1736 : Sultan Muhammad Tajuddin   kitab Muharrar karya Abu al-Qasim   1781-2 M : Abu ’Abbas Ahmad ibn
 dipimpin oleh orang-orang yang   memerintahkan Katib Abdul Latif   Muhammad ibn Mukhtar al-Tijani,
 bertitel haji. Salah seorang haji yang   untuk menyempurnakan kitab Adat   ‘Abdl Karim bin Muhammad ar-  Setelah diinisiasi ke dalam beberapa
 pernah dikarantina dan kemudian   al-Marhum fi Adat al-Marhum. Kitab   Rafa’i dari Qaswin, Persia, wafat   tarekat, seperti Qadiriyah dan
 ditahan oleh VOC adalah, Syaikh   ini membahas aturan protokoler   623 H. Kitab ini telah lama menjadi   Khalwatiyah, memproklamasikan
 Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati   kehidupan raja dan keluarganya   pedoman, semacam undang-
 Al-Makasari Al-Bantani yang diberi   dan elit politik kerajaan Brunei,   undang bagi para penghulu dalam   berdirinya Tarekat Tijaniyah,
 gelar oleh para pengikutnya dari   atau segala aspek dari adat raja   mengadili kasus-kasus yang   yang menurutnya atas “perintah”
 Gowa dengan sebutan “Tuanta   Brunei.  dihadapkan kepadanya.  Rasulullah Saw.
 Salamaka ri Gowa”.                                 1784 : Kekuatan VOC dikerahkan
 1737 M : Abu ’Abbas Ahmad ibn   1754 : Gubernur Jenderal J. Mossel   dari Eropa untuk menangkap
 1720 : Carita Purwaka Caruban Nagari   Muhammad ibn Mukhtar al-Tijani,   memerintahkan para residen, di
 ditulis oleh Pangeran Arya Cerbon  pendiri Tarekat Tijaniyah, lahir di ‘Am   bawah pimpinan Freijer, untuk   penguasa Riau namun tidak serta
                                                       merta menurunkan semangat
 1723 : Sultan Mahmud Badaruddin I   Madi, Aljazair Selatan. Ia merupakan   melakukan kompilasi hukum   penguasa Melayu dalam
               pribumi guna dijadikan kompendium
 naik tahta  seorang ulama yang mengklaim              menentang VOC.
 dirinya sebagai keturunan XXI Nabi   sehingga dapat dipakai sebagai
 1734 : Silsilah Raja-Raja Brunei ditulis.   Muhammad Saw, melalui Hasan ibn   hukum positif dan menjadi pegangan   1786 : Inggris mendirikan pelabuhan di
 Dikarang oleh Datuk Imam Ya’kub,   ’Ali ibn Abi Thalib.  bagi lembaga peradilan pribumi  Penang.



 20  Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   21
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38