Page 32 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 32
1699 : Berakhirnya kekuasaan kerajaan karya ini tidak hanya berisi sejarah 1740 : Terjadi perang antara Belanda, 1755 : Ditemukan cap raja Banten pada
Aceh dengan Ratu Kamalat Syah politik Brunei, tapi sekaligus di bawah pimpina Van Imhoff, sebuah piagam yang menyebut sultan
sebagai penguasa perempuan yang memperlihatkan kuatnya jaringan dengan orang Cina di Batavia. “al-Qadiri” yang menunjukkan
terakhir. pusat Islam dan budaya Melayu di Kisah ini diceritakan dalam Syair afiliasi al-Jilani dengan tarekat
Asia Tenggara. Hemop atau Syair Kompeni Welanda Qadiriyah. :
1699 : Syekh Jusuf al Makassari
meninggal Dunia di Afrika Selatan 1734 : Satu karya sastra-sejarah yang Berperang dengan Cina oleh Abdur- 1760 : Diterbitkan sebuah kompendium
memiliki makna penting dalam Rahman yang biasanya disebut sebagai
1705 : Raja Gowa (Sultan Abdul Jalil) dinamika sosial-politik dan budaya Kompendium Freijer, dan diberi
selalu bermimpi tentang Syekh Jusuf, Melayu di Brunei, Silsilah Raja-Raja 1750 : Ketika penguasaan atas judul Compendium der voornaamste
yang dianggap sebagai anggota Brunei, Dikarang oleh Datuk Imam sebagian besar wilayah di pesisir Mohammedannsche wetten en gewoonten
keluarga kerajaan. Karena itu pada Ya’kub. karya ini tidak hanya berisi utama Jawa telah dilakukan, nopens erfenissen, huwelijken en
tahun tersebut raja meminta VOC agar sejarah politik Brunei, tapi sekaligus VOC kembali memerintahkan echtscheidingen (Undang-undang
mengembalikan kerangka Syekh Jusuf memperlihatkan kuatnya jaringan penyusunan kompendium. Pokok Hukum Islam dan Adat
1710 dan 1713 : Terjadi perlawanan pusat Islam dan budaya Melayu di Maka tersusun kompendium Tentang Kewarisan, Perkawinan dan
Mugharraer. Disebut demikian
petani terhadap VOC di wilayah Asia Tenggara karena merupakan saduran dari Perceraian)
afdeling Sukabumi Selatan yang 1736 : Sultan Muhammad Tajuddin kitab Muharrar karya Abu al-Qasim 1781-2 M : Abu ’Abbas Ahmad ibn
dipimpin oleh orang-orang yang memerintahkan Katib Abdul Latif Muhammad ibn Mukhtar al-Tijani,
bertitel haji. Salah seorang haji yang untuk menyempurnakan kitab Adat ‘Abdl Karim bin Muhammad ar- Setelah diinisiasi ke dalam beberapa
pernah dikarantina dan kemudian al-Marhum fi Adat al-Marhum. Kitab Rafa’i dari Qaswin, Persia, wafat tarekat, seperti Qadiriyah dan
ditahan oleh VOC adalah, Syaikh ini membahas aturan protokoler 623 H. Kitab ini telah lama menjadi Khalwatiyah, memproklamasikan
Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati kehidupan raja dan keluarganya pedoman, semacam undang-
Al-Makasari Al-Bantani yang diberi dan elit politik kerajaan Brunei, undang bagi para penghulu dalam berdirinya Tarekat Tijaniyah,
gelar oleh para pengikutnya dari atau segala aspek dari adat raja mengadili kasus-kasus yang yang menurutnya atas “perintah”
Gowa dengan sebutan “Tuanta Brunei. dihadapkan kepadanya. Rasulullah Saw.
Salamaka ri Gowa”. 1784 : Kekuatan VOC dikerahkan
1737 M : Abu ’Abbas Ahmad ibn 1754 : Gubernur Jenderal J. Mossel dari Eropa untuk menangkap
1720 : Carita Purwaka Caruban Nagari Muhammad ibn Mukhtar al-Tijani, memerintahkan para residen, di
ditulis oleh Pangeran Arya Cerbon pendiri Tarekat Tijaniyah, lahir di ‘Am bawah pimpinan Freijer, untuk penguasa Riau namun tidak serta
merta menurunkan semangat
1723 : Sultan Mahmud Badaruddin I Madi, Aljazair Selatan. Ia merupakan melakukan kompilasi hukum penguasa Melayu dalam
pribumi guna dijadikan kompendium
naik tahta seorang ulama yang mengklaim menentang VOC.
dirinya sebagai keturunan XXI Nabi sehingga dapat dipakai sebagai
1734 : Silsilah Raja-Raja Brunei ditulis. Muhammad Saw, melalui Hasan ibn hukum positif dan menjadi pegangan 1786 : Inggris mendirikan pelabuhan di
Dikarang oleh Datuk Imam Ya’kub, ’Ali ibn Abi Thalib. bagi lembaga peradilan pribumi Penang.
20 Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik 21