Page 29 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 29

1637 : Nuruddinar-Raniri mendarat   1641 : Iskandar Thani wafat. Kerajaan   kuat dalam pembentukan   memang tidak pernah berada di
 di Aceh dan segera menjadi ulama   Aceh mengalami krisis suksesi   pengetahuannya.  bawah kekuasaan Mataram
 kepercayaan Sultan Iskandar Thani   setelah wafatnya sang Sultan,   1643 : Gowa-Tallo berhasil menguasai
 (1636–1641). Dan, segera pula ia   dikarenakan sang sultan tidak   Bone sepenuhnya dan menempatkan   1652 : Amangkurat I melarang secara
 menyerang ajaran sufistik yang telah   meninggalkan pewaris kerajaan yang   perwakilan Gowa-Tallo sebagai   resmi setiap bentuk transaksi dagang
 dikembangkan oleh Hamzah Fansuri   berjenis kelamin laki laki.  penguasa kerajaan Bone. Kondisi ini   dengan VOC, dan memerintahkan
 dan Syamsuddin as-Sumatrani. Ia   berlangsung beberapa lama, sampai   penutupan secara permanen seluruh
 menuduh ajaran mereka sebagai   1641 : Terjadi aliansi VOC dengan   akhirnya muncul Aru Palaka—putera   pelabuhan di pantai utara Jawa
 contoh dari wujudiyah dhalalah yang   Johor berhasil mengusir Portugis di   La Maddaremmeng—yang membantu   1652 : kerajaan Aceh telah mengirim
 sesat “yang mulhid” dan “zindik”.  Malaka, yang menghantarkan VOC   utusan ke Turki Usmani untuk
 menjadi satu-satunya perusahaan   VOC melawan Gowa-Tallo, yang
 1638 : Raja Banten, Abdul Qadir   dagang Eropa di Nusantara.  berakhir dengan penaklukkan Gowa-  meminta bantuan meriam,
 (1626-1651) mendapat gelar sultan   Tallo oleh kompeni dagang Belanda  yang kemudian dibalas dengan
 sebagai hadiah dari misi khusus   1641 : Sultan Agung menggunakan   1644 : Al-Raniri meninggalkan Aceh   pengiriman 500 orang Turki beserta
 yang dikirimkannya ke Tanah Suci.   gelar sultan dengan nama lengkap   karena keberadaan tokoh ini di Aceh   sejumlah besar alat tembak dan
 Di samping itu, Sultan Banten ini   Sultan Agung Matarami, ‘Abd Allah   saat itu penuh dengan kontroversi  amunisi.
 diceritakan telah menerima buah   Muhammad MawlanaMatarami  1656 : Salah satu guru al Raniri yang
 tangan dari penguasa Haramain   1642 : ‘Abd al-Ra’uf b. ‘Ali al-Jawi al-  1646 : Permintaan Sultan Abdul Jalil   terkenal, Abu Hafs Umar bin Abd
 berupa bendera dan pakaian suci dan   Fansuri al-Singkili meninggalkan   untuk memperoleh konsesi dagang,   Allah Ba Shaiban al-Tarimi al-
 apa yang dipercayai sebagai bekas   Aceh untuk belajar ke Arab.   tepatnya ijin melewati Malaka tanpa   Hadrami wafat.
 jejak kaki Nabi SAW.  Al-Sinkili berangkat ke Timur   membayar tarif tol atas kapal dagang
 Tengah untuk meneruskan studi   Koromandel yang akan berlabuh di   1657 : Amangkurat I akhirnya
 1639 : Sultan Agung mengirim seorang   Batu Sawar. Meski memang ditolak—  melakukan serangan ke Banten.
 duta ke Mekkah untuk memperoleh   Islam. Setelah belajar di beberapa   bahwa kapal dagang Koromandel
 gelar sultan, sehingga sejak saat   negeri Islam di sepanjang rute   tetap diwajibkan membayar tarif   1658 : Nur al-Din Muhammad ibn
 itulah nama Sultan Agung resmi   haji, al-Sinkili akhirnya tinggal   tol di Malaka—hal ini memberi   ‘Ali ibn Hasanji al-Hamid al-Syafi’i
 menjadi nama penguasa Mataram   dengan ulama Hijaz. Disnilah dia   bukti kuat bahwa Johor, menyusul   al-Asy’ari al-’Aydarusi al-Raniri
 terbesar  diperkenalkan dengan ashab al-  terciptanya stabilitas politik regional   wafat. Ia lahir di Ranir, atau Randir,
 jawiyyin. Inilah yang membuatnya   di Nusantara, telah diminati para   sebuah kota pelabuhan tua di
 1641 : Pangeran Rangsang, penguasa   dapat membangun jaringan   pedagang internasional.  pantai Gujarat.
 Mataram kala itu, mengirim duta ke   langsung dengan ulama terkemuka
 Mekkah sebagai upaya mendapatkan   abad ke-17, khususnya al-Kurani   1650 : Amangkurat I (1646-1677)   1660 : Arung Palaka melancarkan
 legitimasi sebagai penguasa Muslim   dan Ahmad al-Qushashi (1538-  berupaya menaklukkan Banten dan   pemberontakan Bugis melawan
 dari pusat keagamaan Islam itu.  1661), yang memiliki pengaruh   Cirebon—dua kerajaan pesisir yang   Gowa-Tallo, tetapi gagal.



 16  Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   17
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34