Page 52 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 52
hubungannya dengan kesempatan dan sebagainya, sempat juga menjadi tentang unsur sosial-kultural kesejarahan ini disadari maka Islam
untuk terlibat dalam kerjasama dengan perhatian dalam usaha memahami kesejarahan bangsa adalah keharusan pun tidak lagi hanya dilihat sebagai
universitas dan ilmuwan asing maka dinamika sejarah modern. Apakah dalam usaha mengharungi dinamika agama yang membimbing kehidupan
peningkatan mutu akademis tentang unsur-unsur sosial-kultural dan bahkan kekinian ketika langkah menuju masa ke “zaman akhir” telah dimasuki.
kebudayaan dan kemasyarakatan ekonomis yang mendorong suku-suku depan sedang diayunkan. Romantisme Semakin terasalah bahwa Islam–
daerah-daerah juga tergantung pada bangsa yang terpencar dalam sekian sejarah tentang “zaman kebesaran ajaran keagamaan yang bercorak
kesadaran kultural anak bangsa. Ketika banyak pulau-pulau besar dan kecil ini Sriwijaya dan Majapahit” atau “Malaka” universal–adalah pula mata rantai yang
hal ini telah terjadi maka janganlah akhirnya sampai pada kesimpulan akhir atau “Angkor” mungkin selalu dirasakan memperkuat jalinan ikatan nasionalisme.
heran kalau ternyata hasrat untuk yang semakin kokoh berdiri bahwa karena memberi kenikmatan historis
mmperluas dan mendalami pengetahuan “bangsa” adalah kesatuan abadi. Jadi namun bagaimanapun juga berbagai Kalau pengalaman kesejarahan bangsa
tentang wilayah Asia Tenggara janganlah heran kalau seiring dengan peristiwa yang pernah dan sedang bisa dipakai sebagai contoh maka
keseluruhan bermula pula. menaiknya perhatian akademis pada terjadi terasa juga menggugah kesadaran tampaklah betapa waktu sekian puluh
sejarah bangsa ini hasrat komparatif akan pentingnya pengetahuan dan tahun yang telah berlalu itu adalah
Maka tampaklah betapa perhatian pada dengan dinamika historis bangsa-bangsa pula gambaran tersamar tentang
kebudayaan dan masyarakat sendiri dan negara-negara di Asia Tenggara— pemahaman tentang berbagai corak pahit getir dari gejolak kesejarahan
dapat juga melenturkan–meskipun di samping, tentu saja melanjutkan ujian kesejarahan yang pernah dialami yang harus dilalui. Kini mungkin
mungkin mula-mula hanya sekedarnya pendalaman pengetahuan tentang tak bisa dibiarkan berlalu dalam terasa aneh juga kalau teringat betapa
saja—batas-batas dari disiplin akademis. wilayah lain telah dimulai lebih awal kenangan. Bagaimanakah pergolakan “tragedi nasional” yang terjadi pada
Jika mula-mula perhatian lebih ditujukan dipelajari, seperti tentang Tiongkok dan yang berhasil diatasi bahkan bisa tahun 1965-1966 adalah pula salah satu
pada usaha rekonstruksi akademis dari dunia Barat—semakin menaik pula. memancarkan rasa keumatduan historis? faktor utama dari semakin menaiknya
peristiwa dan kejadian kesejarahan Maka bisalah dimengerti juga kalau kesadaran keagamaan di kalangan
yang membanggakan dan dirasakan Meskipun romantisme kesejarahan kedatangan, penyebaran, kehadiran masyarakat bangsa. Berbagai alur dan
bisa bersifat memperkuat kesatuan tentang masa Sriwijaya dan Majapahit serta peranan Islam dalam dinamika corak analisis telah disampaikan tentang
nasional–seperti sejarah pergerakan atau tentang Angkor dan Malaka masih arus sejarah bangsa bisa memancing rangkaian peristiwa sosial-kultural dari
nasional, revolusi nasional, perjuangan memukau dan dinamika pergolakan renungan kesejarahan. Di saat makna kebangkitan rasa-hayat keagamaan ini
daerah yang terpencar–pencar melawan kebangsaan serta revolusi kemerdekaan dari rangkaian dinamika kejarahan tetapi yang jelas ialah “tragedi nasional”
penetrasi kolonial dan, tentu saja, tidak pula mungkin terlupakan, namun ini semakin dirasakan sebagai bagian yang sempat melanda kehidupan bangsa
masa lalu yang dibayangkan cukup dinamika sosial-politik nasionalisme esensial dari kehidupan kebangsaan itu telah membawa perubahan yang
gemilang—maka perhatian historis semakin membangkitkan kesadaran dan kemasyrakatan ketika itulah pula fundamental. Bagaimanakah harus
selanjutnya semakin ditujukan pada tentang betapa pentingnya pemahaman beberapa kesatuan bangsa di wilayah diterangkan terjadinya peristiwa yang
aspek-aspek sosiologis dan ekonomi akademis yang mendalam akan arus Asia Tenggara merasakan betapa ajaran menggambarkan betapa sesama anak
dari dinamika sejarah yang biasa dan gejolak serta dinamika perjalanan dan seruan Islam memancarkan nilai bangsa bisa merasakan diri masing-
disebut nation formation. Nasionalisme sejarah. Maka semakin terasalah pula kemasyarakatan yang teramat berharga. masing berada dalam situasi konflik
serta ide –ide lain, seperti sosialisme betapa pengetahuan yang mendalam Ketika makna dari pengetahuan sosial yang enggan berdamai?
40 Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik 41