Page 55 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 55

Ketika suasana konflik itu terasa   dengan Islam. Dalam suasana inilah   kesejarahan bangsa secara keseluruhan?   dari jawaban terhadap pertanyaan
 seperti telah kehabisan nafas maka di   pasangan kata “cendekiawan Islam”   Atau lebih tepat, bagaimanakah kalau   yang memancing perdebatan itu
 waktu itulah pula perbedaan dalam   semakin luas beredar di kalangan   gejala sosial-kultural yang sedang   ialah intensitas dari dialog internal
 perwujudan rasa hayat kultural antara   masyarakat. Ternyata mereka yang   terjadi ini diletakkan dalam spektrum   keagamaan–suatu gejala yang kini telah
 mereka yang taat beribadat dengan   tampil sebagai “cendekiawan Islam”   dinamika sejarah? Apakah dinamika   semakin umum—maka corak masalah
 mereka yang sadar sebagai abangan   atau bahkan “ulama kampus” itu adalah   yang terasa tampak dari luar ini bisa   yang harus menjadi perhatian utama
 mengendur pula. Dalam suasana   ilmuwan yang telah mendapat ijazah   dikatakan sebagai pertanda betapa   ialah gaya dan orientasi perdebatan
 ini bukan saja keakraban dalam   dari universitas umum. Bahkan ada di   telah mulai berakhirnya masa–seperti   itu, di samping konteks sosial-kultural
 peribadatan keagamaan–khususnya   antara mereka pemegang gelar Ph.D.   yang dikatakan seorang cendekiawan   dari kesemua corak dinamika wacana
 Islam—semakin menjadi bagian dari   dari universitas yang berlokasi di dunia   Muslim (barangkali dengan sengaja   keagamaan itu. Maka bisakah diingkari
 kehidupan kemasyarakatan, pemikiran   Barat. Gejala akademis dalam dunia   melebih-lebihkan masalahnya)–“seribu   betapa sejak beberapa tahun ini
 dan renungan keislaman pun menjadi   keterpelajaran ini semakin tampak sejak   tahun umat Islam berhenti berfikir”?   pemikiran Islam telah pula semakin
 gejala sosial-kultural yang semakin   tahun 1990-an.  Ataukah, gejala sosial-kultural ini   memperlihatkan gejolak dari kehadiran
 mudah kelihatan. Dalam suasana inilah   sesungguhnya ialah persambungan   dirinya? Jika keragaman gejala sosial-
 berbagai universitas memperlihatkan   Mungkin situasi di Indonesia lebih   dari kecenderungan intelektual yang   politik dan kecenderungan akademis
 mudah kelihatan karena pengaruhnya
 suasana yang baru. Agama, khususnya   terpancar dalam arus dinamika   telah lama bersemi? Ataukah mungkin   serta orientasi kultural dari pemikiran
 Islam, bukan lagi dirasakan hanya   sosial-politik. Tetapi sesungguhnya   juga gejala intelektual ini sesungguhnya   Islam yang kini telah semakin tampak
 sebagai pengabdian pribadi ataupun   kecenderungan sosial-kultural yang   adalah pertanda betapa umat Islam–  jika ditinjau dari perspektif histoire
 sebagai subjek studi akademis yang   tidak jauh berbeda memancar juga   setidaknya di Asia Tenggara ini–sedang   de mentalitѐ maka bisalah dikatakan
 pantas untuk didalami. Agama ini   di Malaysia dan Brunei Darussalam.   mulai menginjak periode baru dalam   bahwa apa yang secara populer disebut
 telah semakin dirasakan dan bahkan   Jadi bisalah dipahami pula kalau   dinamika sejarahnya? Mungkinkah   sebagai “kebangkitan Islam” telah semakin
 ditampilkan sebagai unsur sosial-  gejala keislaman itu tidak hanya   pula semua gejolak sosial-kultural ini   memperlihatkan dirinya. Situasi sosial-
 kultural dan akademis yang tidak   terpancar dalam kemeriahan wacana   adalah sesungguhnya gejala umum dari   kultural yang pernah disebut sebagai
 terpisahkan dari dinamika kehidupan   keagamaan, tetapi juga langsung   situasi yang disebut orang Barat sebagai   Islamic resurgence kini telah menjadi
 kemasyarakatan dan kebangsaan. Para   ataupun tidak hanya menampakkan   resurgence atau revival—“kebangkitan”—  gejala yang mewarnai kehidupan sosial-
 penggali ilmu pengetahuan mungkin   kehadirannya dalam dinamika wacana   atau apa yang kini kadang-kadang   politik.
            disebut cendekiawan Muslim sebagai
 terus asyik bergelimang dalam kancah   politik kebangsaan dan dalam arus   masa renaissance Islam?  Sebelum membicarakan suasana
 berbagai disiplin keilmuan yang sedang   pembaharuan sistem kelembagaan.  sosial-politik dan kebudayaan yang
 didalami, tetapi sementara itu tampak   Tentu saja isi dan corak dari jawaban   kini tampak telah memancarkan
 pula betapa mereka–atau sebagian   Tetapi bagaimanakah seandainya jika   yang diberikan ditentukan oleh orientasi   dirinya di dunia Islam wilayah Asia
 yang cukup besar dari mereka—sang   gejala kehidupan keagamaan yang   akademis dan—bahkan lebih mungkin   Tenggara, ada baiknya kalau diajukan
 pencari ilmu itu semakin asyik juga   semakin kompleks ini diletakkan   juga—kecenderungan kultural yang   lebih dulu beberapa patokan akademis
 memperlihatkan keakraban pribadi   dalam kerangka dinamika dan gejolak   dipakai. Tetapi seandainya landasan   secara umum. Pertama, meskipun



 42  Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   43
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60