Page 58 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 58

dan—tentu saja—kesadaran keislaman      Jadi tidaklah salah kalau dikatakan                         masa purbakala yang terletak di pantai   Berdasarkan bukti arkeologis (batu nisan
            sedang menaik. Tentu saja segala        bahwa tulisan ini berdimensi “datar”,                       Utara Sumatra–barulah sejak abad ke-11,   di Samudra Pasai), serta kisah pribadi
            corak dinamika ini—atau katakan         tanpa contours. Jawab atas pertanyaan-                      kehadiran komunitas Islam merupakan    dari Marco Polo, pelawat Itali, dan Ibn
            saja “gelombang-gelombang” dalam        pertanyaan fundamental dijawab dalam                        kasus yang terpencar-pencar.           Batutah, pelawat dari Tunisia, dapatlah
            histoire de mentalite’—tidaklah terlepas   teks-teks yang disampaikan dalam                                                                dikatakan bahwa kerajaan Islam telah
            dari perubahan sosial-struktural yang   sekian banyak buku yang diperkenalkan                       Memang tidak ada kepastian bahwa       lahir menjelang akhir abad ke 13 di
            telah dan sedang terjadi. Dinamika      dalam tulisan ini.                                          batu-batu nisan bertulisan Arab dengan   ujung Utara Pulau Sumatra.
            perubahan itu mungkin diakibatkan                                                                   nada keislaman bisa dikatakan memberi
                                                                                                                                                                                     3
            oleh pergolakan internal—entah                                                                      kesaksian tentang penyebaran agama     Dalam kenangannya Ibn Batutah
            bercorak ekonomis, politik, atau lebih   Selintas Kilas: Dinamika Islam                             Islam. Bukankah bisa saja terjadi bahwa   berkisah
            mungkin, sosiologis—atau bisa jadi juga   di Asia Tenggara                                          pada waktu itu ada beberapa orang      “Sultan Jawa (Samudra) al-Malik az-
            karena pengaruh atau tekanan sosial-    Sejak masa awal dari bermulanya                             pedagang Islam yang datang dan         Zahir adalah seorang penguasa yang
            politik dari luar. Maka ternyatalah pula   penyebaran Islam bolehlah dikatakan                      menetap untuk beberapa lama untuk      paling hebat dan terbuka, juga pencinta
            betapa apa yang disebut sebagai “musim   bahwa pedagang Arab telah aktif dalam                      melancarkan usaha perdagangan.         ulama. Meskipun baginda tidak henti-
            semi Islam” tidak saja menyemburkan     perdagangan jarak jauh. Berita historis                     Dalam suasana inilah ada di antara     hentinya berperang dan merayah demi
            keragaman dalam kreativitas pemikiran   tentang keberadaan kemaharajaan                             mereka yang menemukan ajal di tanah    agama. Ia adalah seorang yang rendah
            tetapi juga membuka sumbat dari         maritim Sriwijaya dari abad VII ada                         perantauan. Kebetulan pada waktu       hati, selalu berjalan kaki ke mesjid
            berbagai corak krisis dan konflik yang   juga yang berasal dari sumber-sumber                       yang bersamaan–malah mungkin           untuk shalat Jum’at. Pada hari keempat
            telah dan bahkan sedang melanda         Arab. Hanya saja bukti-bukti yang                           lebih awal–batu nisan makam orang      (saya berada di Samudra), yaitu hari
            “dunia Islam”.                                                                                      Muslim dari zaman yang bersamaan
                                                    sahih tentang kemungkinan telah                             ditemukankan juga di Canton/           Jum’at, amir dawlasa datang kepada
            Meskipun demikian tidak semua faktor    menyebarnya agama Islam dalam masa                          Guangchow (Cina Selatan), tetapi       saya da berkata, “Tuan dapat memberi
            historis dan sosiologis dari “gelombang”   ini tidak didapatkan. Kemungkinan                        agama Islam malah sempat berkembang    penghormatan kepad Sultan di serambi
            baru keagamaan ini dibahas pada         telah dihuninya secuil wilayah Asia                         di Cina Timur. Barulah keluasaan       kerajaan di mesjid, sehabis shalat.”
            kesempatan ini. Bahkan kontroversi      Tenggara oleh pemeluk Islam barulah                         penyebaran bukti-bukti sejarah serta   Setelat shalat, sayapun menemui Sultan;
            pemikiran dan konflik sosial yang       bisa dilihat sebagai percikan-percikan                      bukti-bukti tertulis bisa memberikan   baginda menjabat tangan saya dan saya
            kadang-kadang terjadi sebagai akibat    kesejarahan yang tersebar saja. Bisalah                     kepastian bahwa penganut Islam tidak   memberi hormat kepadanya. Setelah itu
            dari munculnya pemikiran baru itu       dikatakan bahwa batu nisan Islam                            hanya pernah datang (sebagaimana bisa   baginda menyuruh saya duduk di sebelah
            hanya akan disinggung sepintas lalu     dengan angka tahun 475 Hijrah atau                          diperkirakan dengan adanya hubungan    kirinya. Iapun bertanya tentang Sultan
            saja. Tulisan ini pengantar deskriptif,   1082 Masehi yang ditemukan di Leran                       dagang antara Teluk Persia dengan      Muhammad dan tentang perjalanana
            sebab tujuan utama dari tulisan ini     (pantai utara Jawa Timur) hanyalah                          Cina) dan membentuk komunitas (sebagai   saya. Baginda tetap berada di mesjid
            menyajikan “peta sejarah”–sekedar       bisa dinilai sebagai kelangkaan historis                    diisyaratkan oleh batu nisan) tetapi telah   sampai selesai shalat Asar, kemudian
            pemberi identifikasi “sungai”,”gunung”,   belaka. Karena itulah bisalah dikatakan                   pula mulai berkembang dan menyebar     baginda pindah ke sebuah bilik, membuka
            dan “kota besar” dari dinamika sejarah.   bahwa selain Barus,  kota dagang di                       setelah pusat kekuasaan Islam berdiri.   baju yang dipakainya (yaitu jubah
                                                                      2


         46     Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik                                                                                           Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   47
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63