Page 59 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 59

dan—tentu saja—kesadaran keislaman   Jadi tidaklah salah kalau dikatakan   masa purbakala yang terletak di pantai   Berdasarkan bukti arkeologis (batu nisan
 sedang menaik. Tentu saja segala   bahwa tulisan ini berdimensi “datar”,   Utara Sumatra–barulah sejak abad ke-11,   di Samudra Pasai), serta kisah pribadi
 corak dinamika ini—atau katakan   tanpa contours. Jawab atas pertanyaan-  kehadiran komunitas Islam merupakan   dari Marco Polo, pelawat Itali, dan Ibn
 saja “gelombang-gelombang” dalam   pertanyaan fundamental dijawab dalam   kasus yang terpencar-pencar.  Batutah, pelawat dari Tunisia, dapatlah
 histoire de mentalite’—tidaklah terlepas   teks-teks yang disampaikan dalam   dikatakan bahwa kerajaan Islam telah
 dari perubahan sosial-struktural yang   sekian banyak buku yang diperkenalkan   Memang tidak ada kepastian bahwa   lahir menjelang akhir abad ke 13 di
 telah dan sedang terjadi. Dinamika   dalam tulisan ini.  batu-batu nisan bertulisan Arab dengan   ujung Utara Pulau Sumatra.
 perubahan itu mungkin diakibatkan   nada keislaman bisa dikatakan memberi
                                                                                 3
 oleh pergolakan internal—entah   kesaksian tentang penyebaran agama   Dalam kenangannya Ibn Batutah
 bercorak ekonomis, politik, atau lebih   Selintas Kilas: Dinamika Islam    Islam. Bukankah bisa saja terjadi bahwa   berkisah
 mungkin, sosiologis—atau bisa jadi juga   di Asia Tenggara  pada waktu itu ada beberapa orang   “Sultan Jawa (Samudra) al-Malik az-
 karena pengaruh atau tekanan sosial-  Sejak masa awal dari bermulanya   pedagang Islam yang datang dan   Zahir adalah seorang penguasa yang
 politik dari luar. Maka ternyatalah pula   penyebaran Islam bolehlah dikatakan   menetap untuk beberapa lama untuk   paling hebat dan terbuka, juga pencinta
 betapa apa yang disebut sebagai “musim   bahwa pedagang Arab telah aktif dalam   melancarkan usaha perdagangan.   ulama. Meskipun baginda tidak henti-
 semi Islam” tidak saja menyemburkan   perdagangan jarak jauh. Berita historis   Dalam suasana inilah ada di antara   hentinya berperang dan merayah demi
 keragaman dalam kreativitas pemikiran   tentang keberadaan kemaharajaan   mereka yang menemukan ajal di tanah   agama. Ia adalah seorang yang rendah
 tetapi juga membuka sumbat dari   maritim Sriwijaya dari abad VII ada   perantauan. Kebetulan pada waktu   hati, selalu berjalan kaki ke mesjid
 berbagai corak krisis dan konflik yang   juga yang berasal dari sumber-sumber   yang bersamaan–malah mungkin   untuk shalat Jum’at. Pada hari keempat
 telah dan bahkan sedang melanda   Arab. Hanya saja bukti-bukti yang   lebih awal–batu nisan makam orang   (saya berada di Samudra), yaitu hari
 “dunia Islam”.  Muslim dari zaman yang bersamaan
 sahih tentang kemungkinan telah   ditemukankan juga di Canton/  Jum’at, amir dawlasa datang kepada
 Meskipun demikian tidak semua faktor   menyebarnya agama Islam dalam masa   Guangchow (Cina Selatan), tetapi   saya da berkata, “Tuan dapat memberi
 historis dan sosiologis dari “gelombang”   ini tidak didapatkan. Kemungkinan   agama Islam malah sempat berkembang   penghormatan kepad Sultan di serambi
 baru keagamaan ini dibahas pada   telah dihuninya secuil wilayah Asia   di Cina Timur. Barulah keluasaan   kerajaan di mesjid, sehabis shalat.”
 kesempatan ini. Bahkan kontroversi   Tenggara oleh pemeluk Islam barulah   penyebaran bukti-bukti sejarah serta   Setelat shalat, sayapun menemui Sultan;
 pemikiran dan konflik sosial yang   bisa dilihat sebagai percikan-percikan   bukti-bukti tertulis bisa memberikan   baginda menjabat tangan saya dan saya
 kadang-kadang terjadi sebagai akibat   kesejarahan yang tersebar saja. Bisalah   kepastian bahwa penganut Islam tidak   memberi hormat kepadanya. Setelah itu
 dari munculnya pemikiran baru itu   dikatakan bahwa batu nisan Islam   hanya pernah datang (sebagaimana bisa   baginda menyuruh saya duduk di sebelah
 hanya akan disinggung sepintas lalu   dengan angka tahun 475 Hijrah atau   diperkirakan dengan adanya hubungan   kirinya. Iapun bertanya tentang Sultan
 saja. Tulisan ini pengantar deskriptif,   1082 Masehi yang ditemukan di Leran   dagang antara Teluk Persia dengan   Muhammad dan tentang perjalanana
 sebab tujuan utama dari tulisan ini   (pantai utara Jawa Timur) hanyalah   Cina) dan membentuk komunitas (sebagai   saya. Baginda tetap berada di mesjid
 menyajikan “peta sejarah”–sekedar   bisa dinilai sebagai kelangkaan historis   diisyaratkan oleh batu nisan) tetapi telah   sampai selesai shalat Asar, kemudian
 pemberi identifikasi “sungai”,”gunung”,   belaka. Karena itulah bisalah dikatakan   pula mulai berkembang dan menyebar   baginda pindah ke sebuah bilik, membuka
 dan “kota besar” dari dinamika sejarah.   bahwa selain Barus,  kota dagang di   setelah pusat kekuasaan Islam berdiri.   baju yang dipakainya (yaitu jubah
 2


 46  Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   47
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64