Page 53 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 53

hubungannya dengan kesempatan   dan sebagainya, sempat juga menjadi   tentang unsur sosial-kultural   kesejarahan ini disadari maka Islam
 untuk terlibat dalam kerjasama dengan   perhatian dalam usaha memahami   kesejarahan bangsa adalah keharusan   pun tidak lagi hanya dilihat sebagai
 universitas dan ilmuwan asing maka   dinamika sejarah modern. Apakah   dalam usaha mengharungi dinamika   agama yang membimbing kehidupan
 peningkatan mutu akademis tentang   unsur-unsur sosial-kultural dan bahkan   kekinian ketika langkah menuju masa   ke “zaman akhir” telah dimasuki.
 kebudayaan dan kemasyarakatan   ekonomis yang mendorong suku-suku   depan sedang diayunkan. Romantisme   Semakin terasalah bahwa Islam–
 daerah-daerah juga tergantung pada   bangsa yang terpencar dalam sekian   sejarah tentang “zaman kebesaran   ajaran keagamaan yang bercorak
 kesadaran kultural anak bangsa. Ketika   banyak pulau-pulau besar dan kecil ini   Sriwijaya dan Majapahit” atau “Malaka”   universal–adalah pula mata rantai yang
 hal ini telah terjadi maka janganlah   akhirnya sampai pada kesimpulan akhir   atau “Angkor” mungkin selalu dirasakan   memperkuat jalinan ikatan nasionalisme.
 heran kalau ternyata hasrat untuk   yang semakin kokoh berdiri bahwa   karena memberi kenikmatan historis
 mmperluas dan mendalami pengetahuan   “bangsa” adalah kesatuan abadi. Jadi   namun bagaimanapun juga berbagai   Kalau pengalaman kesejarahan bangsa
 tentang wilayah Asia Tenggara   janganlah heran kalau seiring dengan   peristiwa yang pernah dan sedang   bisa dipakai sebagai contoh maka
 keseluruhan bermula pula.  menaiknya perhatian akademis pada   terjadi terasa juga menggugah kesadaran   tampaklah betapa waktu sekian puluh
 sejarah bangsa ini hasrat komparatif   akan pentingnya pengetahuan dan   tahun yang telah berlalu itu adalah
 Maka tampaklah betapa perhatian pada   dengan dinamika historis bangsa-bangsa   pula gambaran tersamar tentang
 kebudayaan dan masyarakat sendiri   dan negara-negara di Asia Tenggara—  pemahaman tentang berbagai corak   pahit getir dari gejolak kesejarahan
 dapat juga melenturkan–meskipun   di samping, tentu saja melanjutkan   ujian kesejarahan yang pernah dialami   yang harus dilalui. Kini mungkin
 mungkin mula-mula hanya sekedarnya   pendalaman pengetahuan tentang   tak bisa dibiarkan berlalu dalam   terasa aneh juga kalau teringat betapa
 saja—batas-batas dari disiplin akademis.   wilayah lain telah dimulai lebih awal   kenangan. Bagaimanakah pergolakan   “tragedi nasional” yang terjadi pada
 Jika mula-mula perhatian lebih ditujukan   dipelajari, seperti tentang Tiongkok dan   yang berhasil diatasi bahkan bisa   tahun 1965-1966 adalah pula salah satu
 pada usaha rekonstruksi akademis dari   dunia Barat—semakin menaik pula.  memancarkan rasa keumatduan historis?   faktor utama dari semakin menaiknya
 peristiwa dan kejadian kesejarahan   Maka bisalah dimengerti juga kalau   kesadaran keagamaan di kalangan
 yang membanggakan dan dirasakan   Meskipun romantisme kesejarahan   kedatangan, penyebaran, kehadiran   masyarakat bangsa. Berbagai alur dan
 bisa bersifat memperkuat kesatuan   tentang masa Sriwijaya dan Majapahit   serta peranan Islam dalam dinamika   corak analisis telah disampaikan tentang
 nasional–seperti sejarah pergerakan   atau tentang Angkor dan Malaka masih   arus sejarah bangsa bisa memancing   rangkaian peristiwa sosial-kultural dari
 nasional, revolusi nasional, perjuangan   memukau dan dinamika pergolakan   renungan kesejarahan. Di saat makna   kebangkitan rasa-hayat keagamaan ini
 daerah yang terpencar–pencar melawan   kebangsaan serta revolusi kemerdekaan   dari rangkaian dinamika kejarahan   tetapi yang jelas ialah “tragedi nasional”
 penetrasi kolonial dan, tentu saja,   tidak pula mungkin terlupakan, namun   ini semakin dirasakan sebagai bagian   yang sempat melanda kehidupan bangsa
 masa lalu yang dibayangkan cukup   dinamika sosial-politik nasionalisme   esensial dari kehidupan kebangsaan   itu telah membawa perubahan yang
 gemilang—maka perhatian historis   semakin membangkitkan kesadaran   dan kemasyrakatan ketika itulah pula   fundamental. Bagaimanakah harus
 selanjutnya semakin ditujukan pada   tentang betapa pentingnya pemahaman   beberapa kesatuan bangsa di wilayah   diterangkan terjadinya peristiwa yang
 aspek-aspek sosiologis dan ekonomi   akademis yang mendalam akan arus   Asia Tenggara merasakan betapa ajaran   menggambarkan betapa sesama anak
 dari dinamika sejarah yang biasa   dan gejolak serta dinamika perjalanan   dan seruan Islam memancarkan nilai   bangsa bisa merasakan diri masing-
 disebut nation formation. Nasionalisme   sejarah. Maka semakin terasalah pula   kemasyarakatan yang teramat berharga.   masing berada dalam situasi konflik
 serta ide –ide lain, seperti sosialisme   betapa pengetahuan yang mendalam   Ketika makna dari pengetahuan   sosial yang enggan berdamai?



 40  Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   41
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58