Page 107 - Final Sejarah Wilayah Perbatasan
P. 107
Gambar24. Situs Kapal Jadayat di Kepulauan Natuna
Sumber : Foto Mardius (2018)
merupakan fase peningkatan intensitas perniagaan Natuna. Setelah itu, pada paruh
kedua abad ke-14—16 M intensitas menurun tajam. Setelah itu, abad 17—20 M
keramik itu kendatipun tercatat meningkat, intensitasnya sangat kecil.
Sementara itu, hasil analisis kronologi Wibisono (2014) menunjukkan bahwa dari
keseluruhan himpunan keramik Natuna yang berasal dari abad ke-9 M sampai
dengan abad ke-13 M, merupakan keramik dari Cina. Setelah abad ke-14 M, muncul
keramik dari Vietnam dan Thailand bersamaan dengan merosotnya keramik Cina
pada zaman Dinasti Ming abad ke-14—16 M. Setelah abad ke-16 M, keramik Cina
kembali masuk dan meningkat pada abad ke-18 M atau periode Qing. Pada abad ini
mulai bervariasi karena mulai muncul keramik dari Eropa dan Jepang.
Sementara itu, wilayah Kepulauan Natuna mulai tercatat dalam beberapa literatur
pada penghujung abad-16. Berdasarkan berbagai catatan itu dapat disimpulkan bahwa
wilayah Natuna sampai dengan abad ke-17 telah terintegrasi dalam suatu jaringan
pelayaran dan perdagangan Nusantara.
Perairan Kepulauan Natuna juga berperan sebagai penghubung antara “negeri di
atas angin”, yaitu sub benua India di sebelah barat laut, Persia dan Arab. Sementara
itu, “negeri di bawah angin” meliputi Pulau Jawa dan pulau-pulau Nusantara lainnya
di sebelah Timur, Muangthai, Vietnam, serta Asia Timur di sebelah Utara (Lapian,
90 Sejarah Wilayah Perbatasan Kepulauan Natuna