Page 108 - Final Sejarah Wilayah Perbatasan
P. 108
Gambar 25. Temuan Keramik Dinasti Sung-Yuan-Ming Abad ke-12—14 M
di Natuna
Sumber : Foto Penulis (2018)
1992:143). Penyebutan “negeri di bawah angin” ini juga tertulis dalam kitab Sulalatus
Salatin yang menyebutkan sebagai berikut.
Kisah Raja Suran (cucu Raja Iskandar Zulkarnain dari negeri Rum) “Pada
akhir kelak ada seorang raja daripada anak cucuku, ialah yang beroleh harta ini
dan raja itulah menaklukkan segala negeri yang di bawah angin ini” (Dewan
Bahasa dan Pustaka Malaysia, 2016: 25)
Oleh sebab itu, sejak dahulu penguasaan perairan tersebut merupakan tujuan utama
setiap kekuatan politik yang muncul di kawasan ini dari masa ke masa yang tidak
terlepas dari adanya pelabuhan. Salah satu di antara pelabuhan tersebut adalah
pelabuhan-pelabuhan di daerah Riau khususnya Riau Kepulauan. Pada awal abad ke-
18, kawasan ini berkembang dengan pesat dan itu berkat adanya dukungan sektor
perdagangan dan pelabuhan yang maju. Seperti dipaparkan Elisa Netscher, Resident
Riau tahun 1861–1870, dalam “Beschrijving Van Een Gedellte Der Residentie
Riouw” yang dimuat dalam Tijdschrift Voor Indische Tall-land-en Voelkenkunde,
2, 1854, dikatakan saat itu Riau Kepulauan merupakan kawasan tempat berniaga
bagi pedagang dari Borneo (Kalimantan) dan Celebes (Sulawesi) yang datang dari
Singapura. Ketika itu, Singapura belum memiliki peranan yang berarti dalam dunia
perdagangan di kawasan Selat Malaka.
Mutiara di Ujung Utara 91