Page 109 - Final Sejarah Wilayah Perbatasan
P. 109

Riau Kepulauan juga menjalin hubungan perdagangan dengan Ujung Salang (Phuket)
                            yang menyediakan komoditas bijih timah. Bijih timah amat diperlukan oleh Riau
                            Kepulauan untuk memajukan kegiatan perdagangannya sebagai entrepot. Sementara
                            itu, antara Riau Kepulauan dan  pelabuhan pantai Corromandel di India juga terjalin
                            hubungan  perdagangan  yang relatif  lama.  Pedagang-pedagang  India  menyediakan
                            komoditas berupa kain. Kemajuan peranan Riau (Kepulauan) sebagai sebuah entrepot
                            menjadi daya tarik tersendiri bagi para pedagang asing dan pedagang pribumi. Kapal-
                            kapal perdagangan datang dari Siam, Cambodia, China, dan Vietnam serta seluruh
                            daerah di Semenanjung Melayu berkumpul di Riau. Kemajuan Riau Kepulauan ini
                            ditambah lagi dengan peranannya menjadi tempat tujuan utama bagi para pedagang
                            Bugis dari Sulawesi. Mereka membentuk jaringan perdagangan yang meliputi seluruh
                            Semenanjung  Melayu.  Hal  ini  amat membantu dalam meningkatkan  kemampuan
                            Riau Kepulauan sebagai sebuah entrepot.


                            Selain itu, Riau (Kepulauan) juga memiliki daya tarik lain yaitu penarikan cukai yang
                            rendah dan penyediaan fasilitas untuk menyimpan barang. Hal itu juga didukung oleh
                            kekuatan pertahanan laut Riau Kepulauan yang beranggotakan orang-orang Bugis.
                            Mereka mempunyai sifat yang berani dan mahir dalam seluk beluk pertahanan laut. Hal
                            itu lebih memperkuat lagi kedudukan Riau Kepulauan sebagai entrepot. Di samping
                            itu, sebagai sebuah kerajaan maritim, Riau Kepulauan menyusun sistem pertahanan
                            armadanya. Kubu-kubu serta bentengnya dilengkapi dengan parit pertahanan.

                            Ramainya perdagangan di Riau Kepulauan tersirat dalam kitab Tuhfat An Nafis yang
                            digambarkan sebagai berikut.

                                  ”bertambah-tambah ramainya negeri Riau serta makmurnya dan orang pun
                                  banyaklah yang kaya raya dan beberapa pula saudagar-saudagar Cina dan Bugis
                                  dan  beberapa  pula  kapal  dan  kici  dan  wangkang-wangkang berpuluhpuluh
                                  buah berlabuh didalam negeri dan pulang pergi berniaga di Riau”. (Ahmad,
                                  Haji, 1989:262)

                                  ”Shahadan kata shibul hikayat pada masa inilah negeri Riau itu ramai serta
                                  ma’amornya dan segala dagangpun banyaklah datang dari negeri Jawa, dan
                                  kapal-kapal  dari  Benggala  membawa  apium dan lain-lain  dagangan,  dan
                                  segala perahu dagang di Kuala Riau pun penoh-lah dari pada kapal, dan kici,
                                  selob, dan santi, dan wangkang, dan tob Siam. Dan, apa lagi dalam Sungai
                                  Riau; segala  perahu-perahu rantau ikatlah  bersambung dan berpendarata,
                                  demikianlah halnya.  (....) maka tatkala itu banyaklah orang-orang negeri kaya-
                                  kaya; kelengkapan perang banyak yang sedia. Maka hal inilah dibahasakan
                                  oleh orang tua-tua; ”baik” (keadaan Riau pada masa itu). (Virginia Matheson,
                                  198; 263)


                            Peranan  Riau Kepulauan  sebagai  sebuah  entrepot bertambah mantap  saat Daeng
                            Kamboja menjadi Yang Dipertuan Muda Riau ketiga pada tahun 1745. Keadaan ini
                            juga digambarkan dalam Tuhfat An Nafis sebagai berikut.






              92                                               Sejarah Wilayah Perbatasan  Kepulauan Natuna
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114