Page 125 - Final Sejarah Wilayah Perbatasan
P. 125
Peta 9. Kepulauan Riau Lingga
Sumber: KITLV No. 004-03-04
Galang, Gelam, Bulu, Ngeju, Terong, Sugi, Moro, Buru, Karimun, Ungar, Kundur,
Kateman, Leboh, Manda, Legal, Anak Serka, Bentayan, dan Pelandok. Nama-nama ini
kebanyakan berasal, baik dari nama pulau maupun sungai atau distrik yang disebut
menurut aliran sungai tempat mereka berada, bagian dari pulau besar. Anggota suatu
suku tidak bisa begitu saja pindah kepada suku lain, tetapi harus mendapatkan izin
dari raja atau wakilnya. Anggota beberapa suku diizinkan menikah. Dalam proses
perkawinan, mas kawin ditetapkan oleh orang tua mereka. hal itu berbeda dengan
kebiasaan orang-orang Melayu di Sumatra Barat Perempuan dibebaskan untuk tidak
mengembalikan mas kawin bila terjadi perceraian.
Perkembangan Pemerintahan
Keresidenan Riau dan sekitarnya seluruhnya tunduk dan berada di bawah kekuasaan
pemerintah Hindia Belanda. Wilayah ini berada di bawah kekuasaan
1. Sultan Lingga;
2. Sultan Indragiri;
3. Sultan Siak;
4. Yang Dipertuan Kampar (E. Netscher, 1854. TNI, hlm. 141).
Bagian yang langsung berada di bawah kekuasaan pemerintah Hindia Belanda
diperintah oleh seorang residen yang mempertahankan hukum Belanda dan menjadi
wakil pemerintah pada raja-raja bumiputra, yang melalui kontrak telah menyerahkan
108 Sejarah Wilayah Perbatasan Kepulauan Natuna