Page 126 - Final Sejarah Wilayah Perbatasan
P. 126
kepada pemerintahan tanah-tanah yang dahulu dimiliki leluhurnya. Penguasa
pertama yang membuat kontrak adalah Sultan Lingga. Pemerintahan atas wilayahnya
dibagi sebagai berikut.
1. Pulau-pulau antara Selat Dompo, Selat Singapura, Laut Cina Selatan, dan
yang langsung termasuk wilayah Sumatra berada di bawah pemerintahan Raja
Muda Riau.
2. Kepulauan Lingga yang terdiri atas pulau-pulau di selatan Selat Dompo
dan yang terbentang sampai Pulau Kajangan di selatan; Pulau Alang Tiga di
barat dan ujung timur Lingga atau Tanjung Hiang di timur di bawah Orang
Kaya Tumenggung Mapar. Afdeeling ini juga membawahkan wilayah Sultan
Lingga yang terletak di daratan Sumatra yang berada di bawah pengawasan
langsung dari saudara muda Sultan Tengku Embong. Tatkala Raja Muda Riau
tinggal di Lingga, dalam kapasitasnya sebagai perdana menteri dia memegang
pemerintahan dan Orangkaya Tumenggung Mapart tunduk kepadanya.
3. Sebagian Kepulauan Anambas berada di bawah Datu Orangkaya Jemaja, pulau
paling utama dari gugusan kepulauan ini.
4. Sebagian lain kepulauan Anambas diperintah oleh Pangeran Siantan dan yang
luasnya jauh melebihi bagian lain dari kepulauan itu.
5. Kepulauan Natuna Besar di bawah pemerintahan Datu Orangkaya Bunguran,
yang merupakan sebuah pulau besar di sana.
6. Kepulauan Natuna Utara diperintah oleh Datu Orangkaya Pulau Laut.
Kelompok ini hanya terdiri atas enam pulau kecil.
7. Kepulauan Natuna Selatan yang diperintah oleh Datu Orangkaya Subi
merupakan pulau terbesar dari gugusan ini;
8. Kepulauan Serasan atau Perompak yang terdiri atas sembilan pulau sangat
kecil berada di bawah pemerintahan Datu Orangkaya Serasan.
9. Kepulauan Tambelan yang diperintah oleh petinggi Tambelan merupakan
sebuah gugusan pulau besar.
Semua kepala kepulauan yang terletak di LCS ini menerima akta pengangkatan
dari Raja Muda Riau yang juga ditandatangani oleh residen Belanda. Mereka juga
menyerahkan upeti kepada Sultan Lingga.
Di bawah raja Melayu pertama yang merdeka dan tidak tunduk kepada pengaruh
Eropa, Sultan Mahmud Syah III berkuasa antara 1757 dan 1811. Pemerintahannya
dibagi dan diatur sebagai berikut. Ada delapan orang menteri termasuk empat yang
berasal dari keturunan Melayu yang gelarnya adalah Bendahara Pahang, Tumenggung
Mutiara di Ujung Utara 109