Page 127 - Final Sejarah Wilayah Perbatasan
P. 127
Johor, Raja Indra Bungsu dan Datu Laksamana. Dua yang pertama tinggal di Pahang
dan Johor serta menjalankan pemerintahan atas tanah-tanah ini, sedangkan dua
yang lain wajib mengikuti sultan. Empat lainnya adalah keturunan Raja Bugis dan
menyandang gelar Yang Dipertuan Muda yang memerintah di Pulau Bintan. Raja
Tua tidak memiliki tempat tinggal tetap, Datu Sulewatang tinggal di Lingga dan
Datu panggawa yang tinggal pada Raja Muda. Semua jabatan ini termasuk dua yang
pertama, tetapi sejak pembagian Malaka tidak lagi berpengaruh pada Lingga dan
sekitarnya.
Raja Muda Riau dipilih oleh sultan dengan persetujuan lebih lanjut dari pemerintah
Belanda. Sebaliknya, Raja Muda melalui kesepakatan dengan residen mengangkat
para kepala daerah bawahannya yang menerima akta pengangkatan dengan tanda
tangan mereka berdua. Para kepala daerah ini mengangkat para pejabat rendahan
di pulau-pulau bawahannya. Hal ini terjadi dengan kesepakatan penduduk atau lebih
tepatnya bersama para pemimpin rakyat. Pengangkatan itu, sejauh menyangkut
Riau dan pulau-pulau yang terletak di LCS, harus tunduk kepada Raja Muda Riau
dan kepala daerah yang masuk dalam Kepulauan Lingga serta harus tunduk kepada
Orangkaya Tumenggung Mapar.
Untuk melawan dan mematahkan usaha perompakan yang mengganggu penduduk
Lingga di beberapa tempat diangkat sejumlah pengawas yang digaji oleh pemerintah,
di antaranya adalah sebagai berikut.
Untung afdeeling Riau:
1. Diangkat seorang pengawas dengan gaji f 125 per bulan;
2. Seorang mata-mata dan seorang batin diangkat di Pulau Sugi, Moroh, Galang,
dan Trong dengan memperoleh gaji senilai f 41,80 per bulan.
Untuk afdeeling Lingga:
1. Diangkat seorang pengawas dengan gaji f 125 per bulan.
2. Diangkat seorang kepala rakyat dengan gaji f 125 per bulan.
3. Diangkat tujuh asisten, masing-masing dengan gaji f 25 per bulan.
4. Diangkat dua mata-mata masing-masing dengan gaji f 41,80 per bulan.
5. Diangkat empat batin di Semian, Sekana, Pama, dan Binong masing-masing
dengan gaji f 41,80 per bulan(E. Nerscher, 1854. TNI, jilid 2,hlm. 144).
Sultan Lingga adalah keturunan raja-raja lama di Johor dan Pahang. Johor dan
Malaka sejak 1824 tidak lagi termasuk wilayah Hindia Belanda sebagai konsekuensi
diberlakukannya kesepakatan dalam Traktat London II. Dari Hikayat Sejarah Melayu
Sulalatus Salatin diketahui daftar nama sultan mulai dari Sri Tribuwana, pendiri
kerajaan Melayu sampai dengan Sultan Muhammad Syah III (1841). Dalam kitab ini
diceritakan bahwa Sang Sapurba, keturunan Iskandar Zulkarnain, menikah dengan
putri Demang Lebar Daun dari wilayah Palembang. Dalam perjalanannya, dia tiba di
110 Sejarah Wilayah Perbatasan Kepulauan Natuna