Page 128 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid II
P. 128
Tempat penyimpanan: keropakan,
asal: salinan dari lontar milik Tjokorda
Anom Poeri Kloengkoeng, keadaan:
baik, ukuran: 50,9 cm x 3,5 cm, ruang
tulisan: 45 cm x 3,3 cm, tebal: 64
RINGKASAN ISI BABAD lembar, jumlah halaman: 128 halaman,
Diceritakan bahwa geguritan meniru peperangan di Marga yang sudah Ida Gede Anom Balayu, Ida Gde Simpangan dan Ida Kaleran. Dikisahkan jumlah baris per halaman: 4 baris,
aksara: Bali, cara penulisan: digurat
tercatat menjadi karya. Ada pula cerita yang lebih dulu disadur dalam Gusti Agung membahas Desa Marga dengan Gusti Oka di Badung tentang dari kiri ke kanan, bahan: daun lontar,
bentuk kidung, hal itu kembali diingat-ingat karena cerita yang sudah cara menghancurkan Desa Marga agar menjadi abu. Hal tersebut dianggap bahasa: Kawi, bentuk teks: prosa,
lama kembali disusun, berdasarkan ingatan yang telah terputus-putus, mudah karena ada siasat serbu dengan empat ratus pasukan untuk memberi 17. subjek: babad, umur: 86 tahun.
yang terputus diganjal dengan omong kosong. Seseorang bernama Sayu isyarat kepada I Kompyang Sembung. Perundingan diselesaikan oleh I
Oka sudah lanjut usia memegang pemerintahan Kerajaan Mengwi, namun Kompyang, agar dia yang memerintah disana naik dari Timur. Perjanjian BABAD PABALIK GUSTI BATANJRUK, GUSTI Keterangan lain: pada lembar 1 recto
ada kekeliruan yang disebabkan karena beliau yang mengendalikan Gusti telah selesai bahwa dia bersedia akan menyerang ke Desa Marga dan di sisi kiri terdapat penanggalan
Agung Putu Agung. Dalam perundingan pun terjadi kesalahan akibat menguasai seisi Desa Marga. Lalu dipilih pasukan terlebih dahulu, Masehi [3-9-1933]. Di sisi kanan
pengaruh jaman kali para kepala desa yang lama semuanya dilengserkan kemudian sebanyak empat ratus orang yang menyertai I Agung Kompyang PANDE, GUSTI AGUNG MARUTI VA/7/1010 terdapat tulisan berhuruf Latin yang
posisinya. Dan digantikan oleh Brahmaṇa yang memegang kendali para Sembung, yang masing-masing diberikan seragam kebesaran sarembyog ditulis dengan pensil “Pabalik Gusti
pemuda yang berjumlah seribu di dalam pekarangan. Ida Gde Sidhman, sangklat tombak-tombak berhiaskan bulu merak. Batanjruk, Gusti Pande, Gusti Agung
Mruti, toeronan dari lontarnja Tjokorda
Anom dari poeri Kloengkoeng,
ditoeroen oleh Tjokorda Anom
terseboet”.
Pengarang/penyalin: Tjokorda Anom.
116 KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA 117