Page 194 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid II
P. 194
Tempat penyimpanan: kropakan, asal:
salinan, keadaan: baik, ukuran: 50,7 cm
x 3,7 cm, ruang tulisan: 42,3 cm x 3,5
cm, tebal: 16 lembar, jumlah halaman:
32 halaman, jumlah baris per halaman:
4 baris, aksara: Bali, cara penulisan:
RINGKASAN ISI BABAD digurat dari kiri ke kanan, bahan: daun
Prasasti ini menceritakan tentang asal-usul warga Pasek yang merupakan menurunkan tiga orang anak yakni Mpu Lempita, Ida Mpu Adnyaṇa lontar, bahasa: Kawi, bentuk teks:
garis keturunan langsung dari Pasek Gelgel. Diawali dengan kisah dua serta Ida Mpu Pastika. Tercantum pula tentang anugerah yang diberikan BABAD PRASASTI SANGGING VA/8/1040 prosa, subjek: Babad, usia: 87 tahun.
orang pendeta yang merupakan putra Dewa Brahma. Pendeta yang sulung oleh raja Dalem kepada Si Pasek dan Si Bandesa agar tidak ada orang Keterangan lain: pada lembar 1r di sisi
bernama Mpu Witadharmma sedangkan sang adik adalah seorang raja lain atau manusia biasa berani berbuat sesuka hati kepada mereka serta kiri terdapat penanggalan Masehi [10-
bernama Ida Mpu Witadharmma yang memerintah di Kuntaliku, salah satu keturunannya. Palinggih Dalem untuk Si Pasek dan Si Bandesa harus sama 5-1932]. Di sisi kanan terdapat tulisan
wilayah kekuasaan kerajaan Majapahit. Ida Mpu Witadharmma mempunyai dan tidak boleh diletakkan ditempat yang berbeda. Di Purin Bhaṭāra juga berhuruLatin yang ditulis dengan
seorang putra bernama Mpu Wiradharmma. Ida Mpu Wiradharmma bersamaan hanya dibedakan oleh palinggih. pensil “Praçāsti Sangging, toeroenan
dari boekoe kepoenjaan P.T. Dr R
Goris, ditoeroen oleh I Kt. Kadjeng
dari Br. Tegal/Boeleleng”.
Pengarang/penyalin: I Ktoet Kadjeng
182 KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA 183