Page 199 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid II
P. 199

Tempat penyimpanan: Keropakan 12,
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   asal: membeli dari Ida Made Boekian,
                                     RINGKASAN ISI BABAD                                                                                                                                                                                                                                                                                           Sanoer (Badoeng), keadaan: baik,
                                     Prasasti ini menceritakan tentang garis keturunan Sang Triwarna. Diawali   rumah tangga. Tugas dari sulpika adalah memahat patung. Diceritakan juga                                                                                                                                                           ukuran: 50,6 cm x 3,5 cm, ruang
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   tulisan: 43,1 cm x 3,5 cm, tebal: 26
                                     dengan Bhatara Guru yang mengutus Dewa Brahma untuk bertapa sehingga   mengenai keturunan dari  citrakara yang diberi nama Sungging Giri Purusa.
                                     dapat tercipta tiga warna yaitu citrakara, pande wsi, dan sulpika. Ketiganya   Beliau mampu menguasai ajaran kebenaran, tata cara melaksanakan yoga                                                                                                                                                           lembar, jumlah halaman: 52 halaman,
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   jumlah baris per halaman: 4 baris per
                                     ditugaskan untuk membantu di wilayah Medang sesuai dengan bidangnya   dan meditasi, serta bila telah menjadi pendeta yang sempurna bernama                                                                                                  29.
                                     masing-masing guna memudahkan kegiatan manusia. Tugas dari sang   Prabhangkara. Pendeta Prabhangkara memperoleh anugerah yang utama                                                                                                                                                                           halaman, aksara: Bali, cara penulisan:
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   digurat dari kiri ke kanan, bahan: daun
                                     citrakara adalah melukiskan objek berupa gambar atau potret terutama   dari sang leluhur yaitu berupa batu sebagai permata dari cincin yang                                                            BABAD RAJA PURANA VA/12/1531
                                     gambaran rupa dari para dewa seperti Dewa Brahma, Wisnu dan Iswara   berwarna hitam, sepasang kain putih, sepikul emas serta uang kepeng                                                                                                                                                                      lontar, bahasa: Kawi, bentuk teks:
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   prosa, subjek: Babad.
                                     dengan tujuan agar masyarakat mengetahui bagaimana rupa dan wujud   seukuran satu gedong yang jika diambil tidak akan pernah habis. Oleh sebab
                                     dari para dewa yang selalu dipuja oleh manusia. Sedangkan tugas dari   itu, hingga sekarang seketurunan citrakara memakai benda-benda warisan                                                                                                                                                                 Keterangan lain: pada lembar 1 recto
                                     pande wsi yaitu menciptakan pisau cincang, kapak, beliung, pahat, linggis,   leluhurnya.                                                                                                                                                                                                                      di bagian kanan terdapat tulisan dari
                                     cangkul, keris, gunting, dan berbagai macam peralatan untuk keperluan                                                                                                                                                                                                                                         pensil dengan huruf Latin “Rājapurāṇa,
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   dapat membeli dari Ida Made Boekian,
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Sanoer (Badoeng)”
























                 188                 KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                                                                                                                                                                                      KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         189
   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204