Page 212 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid II
P. 212

Tempat penyimpanan: Keropak 12,
                                                                                                                                                        asal: salinan dari buku milik P. Toean
                                                                                                                                                        C. J. Grader, keadaan: baik, ukuran:
                                                                                                                                                        50,9 cm x 4,1 cm., ruang tulisan: 42,2
 RINGKASAN ISI BABAD                                                                                                                                    cm x 4,1 cm., tebal: 29 lembar, jumlah
 Babad ini berisi tentang pengiriman para Arya ke Bali oleh Sri Tapa Ulung   Dauh Bale Agung warga Arya Kepakisan menjadi menteri Dalem                 halaman: 58 halaman, jumlah baris per
 (Astasura Ratna Bumi Banten), utusan Majapahit ke Bali, dan ekspedisi   Kepakisan yang keturunannya antara lain: Pangeran Batan Jeruk, Pangeran        halaman: 4 baris per halaman, aksara:
 Gajah Mada. Sri Kepakisan yang datang dan menjadi raja di Bali ialah   Nyuh Aya, Pangeran Asak. Keturunan Arya Wang Bang, Sang Penataran,              Bali, cara penulisan: digurat dari kiri
 keturunan warga Kanuruhan, Arya Kenceng, Arya Delancang, Arya   Tohjiwa, Singarsa termasuk rumpun warga Pengalasan. Keturunan Arya   31.               ke kanan, bahan: daun lontar, bahasa:
 Belog, Sira Wang Bang, Arya Kutawaringin. Pangeran Asak mengembara   Kenceng yaitu para Arya yang membangun wilayah Tabanan dan Badung,                Kawi, bentuk teks: prosa, subjek:
 hingga dan menetap di wilayah Kapal. Di Kapal ia menjadi menantu   Keturunan Arya Belog ada di wilayah Buringkit dan Kaba-kaba. Keturunan   BABAD RAJA PURANA PURA BESAKIH   Babad, usia: 82 tahun.
 Arya Pengalasan. Pangeran Asak kemudian menurunkan Pangeran Dauh,   Arya Wang Bang ada di wilayah Pring. Keturunan Arya Kutawaringin                   Keterangan lain: pada lembar 1 recto di
 Pangeran Nginte, dan seorang anak perempuan. Pangeran Nginte berputra   bercabang menjadi Kubon Tubuh. Tiga orang wesya dari Majapahit yang            bagian ujung kiri terdapat penanggalan
 Gusti Agung, Gusti di Ler. Pangeran Dauh memiliki keturunan dua   bernama Tan Kober, Tan Mundur dan Tan Kawur keturunannya ialah warga   VA/12/1341    22-1-1937, di bagian kanan terdapat
 orang laki-laki dan dan seorang perempuan. Keturunan Arya Kanuruhan   di wilayah Pacung, Abiansemal dan Cacahan.                                       tulisan tangan dari pensil beraksara
 diantaranya adalah Pangeran Pagatepan dan Pangeran Tangkas. Pangeran                                                                                   Latin “Rājapurāṇa pura Basakih.
                                                                                                                                                        Toeroenan dari boekoe kepoenjaan P.
                                                                                                                                                        Toean C. J. Grader, controleur t/b di
                                                                                                                                                        Saingaradja.






















 200  KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                          KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         201
   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217