Page 217 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid II
P. 217
Tempat penyimpanan: keropakan,
asal: salinan dari tekst uit gave C.C.
RINGKASAN ISI BABAD Berg, keadaan: baik, ukuran: 50,6 cm
x 3,6 cm, ruang tulisan: 41,3 cm x 3,6
Menceritakan tentang tentang perintah dari Gunung Agung yang tertulis Pagatepan dan Brangsinghafaktanya adalah saudara sepupu. Adapun garis cm, tebal: 108 lembar, halaman: 216
pada prasasti rajapurana. Juga dibahas tentang asal-usul dari Anglurah keturunan lain dari Pangeran Dawuh Balyagung yang memiliki jabatan halaman, jumlah baris per halaman:
Kabayan yang bertempat tinggal di Gunung Agung dengan pertanggung sebagai menteri di wilayah Pakisan berbaris naik ke pulau Marameru 4 baris, aksara: Bali, cara penulisan:
jawabannya atas segala jenis persembahan yang akan dilaksanakan di dan terpilih menjadi pemimpin Yang Kuasa di pulau Bali. Permasalahan 32. digurat dari kiri ke kanan, bahan: daun
tempat tersebut. Persembahan juga diberikan oleh sang raja sebagaimana muncul karena Sang Dharmma Palinggih bertahta mengalahkan raja di Bali lontar, bahasa: Kawi, bentuk teks:
sawah pacanihayan, pacanangan beserta isi bumi Tohjiwa. Nama sawah dengan teratai di lilajnyana. Sira Wang Bang memohon kepada dewa di kidung, subjek: babad.
tersebut adalah Kepasekan, Bugbug, Lehing Ogan Lod Humah, dan Gunung Agung yang dijaga oleh Bhatara Naga Basukih dengan menghormat BABAD RANGGA LAWE VB/3/553
Dawuh Kutuh serta jumlah bibit (yang ada padanya) sebanyak 12 winih. kehadapan dewa Gunung Aguṅ hingga ke tengah samudera. Segala Keterangan lain: pada lembar 1 recto
Setengahnya dipergunakan untuk upacara penghormatan ke hadapan I Dewa macam isi lautan dan gunung kemudian digunakan untuk persembahan bagian kanan terdapat tulisan dari
Ratu Kidul. Sebagiannya lagi dipersembahkan kehadapan I Dewa Bukit upacara-upacara pemujaan terhadap Bhatara Sinuhun Gunung Agung. Para pensil berhuruf Latin “Rangga Lawe,
Pangubengan dan juga sebagai persembahan kehadapan I Dewa Dangin punggawa bersama-sama bersorak seperti Arya Kanuruhan, Arya Kenceng, toeroenan dari Tekst uit gave C.C. Berg
Kreteg. Kisah lain muncul dari Keturunan Arya Kanuruhan yakni Pangeran Dalancang, Arya Blog, dan Sira Kuthawaringin. (1930), ditoeroen oleh I Gde Ngembak,
Br. Dangin-peken (Singaradja).”
Pengarang/penyalin: I Gde Ngembak.
206 KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA 207