Page 218 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid II
P. 218

Tempat penyimpanan: keropakan,
                                                                                                                                                        asal: salinan dari tekst uit gave C.C.
 RINGKASAN ISI BABAD                                                                                                                                    Berg, keadaan: baik, ukuran: 50,6 cm
                                                                                                                                                        x 3,6 cm, ruang tulisan: 41,3 cm x 3,6
 Menceritakan tentang tentang perintah dari Gunung Agung yang tertulis   Pagatepan dan Brangsinghafaktanya adalah saudara sepupu. Adapun garis          cm, tebal: 108 lembar, halaman: 216

 pada prasasti rajapurana. Juga dibahas tentang asal-usul dari Anglurah   keturunan lain dari Pangeran Dawuh Balyagung yang memiliki jabatan            halaman, jumlah baris per halaman:
 Kabayan yang bertempat tinggal di Gunung Agung dengan pertanggung   sebagai menteri di wilayah Pakisan berbaris naik ke pulau Marameru                 4 baris, aksara: Bali, cara penulisan:
 jawabannya atas segala jenis persembahan yang akan dilaksanakan di   dan terpilih menjadi pemimpin Yang Kuasa di pulau Bali. Permasalahan   32.        digurat dari kiri ke kanan, bahan: daun
 tempat tersebut. Persembahan juga diberikan oleh sang raja sebagaimana   muncul karena Sang Dharmma Palinggih bertahta mengalahkan raja di Bali        lontar, bahasa: Kawi, bentuk teks:
 sawah pacanihayan, pacanangan beserta isi bumi Tohjiwa. Nama sawah   dengan teratai di lilajnyana. Sira Wang Bang memohon kepada dewa di               kidung, subjek: babad.
 tersebut adalah Kepasekan, Bugbug, Lehing Ogan Lod Humah, dan   Gunung Agung yang dijaga oleh Bhatara Naga Basukih dengan menghormat   BABAD RANGGA LAWE VB/3/553
 Dawuh Kutuh serta jumlah bibit (yang ada padanya) sebanyak 12 winih.   kehadapan dewa Gunung Aguṅ hingga ke tengah samudera. Segala                    Keterangan lain: pada lembar 1 recto
 Setengahnya dipergunakan untuk upacara penghormatan ke hadapan I Dewa   macam isi lautan dan gunung kemudian digunakan untuk persembahan               bagian kanan terdapat tulisan dari
 Ratu Kidul. Sebagiannya lagi dipersembahkan kehadapan I Dewa Bukit   upacara-upacara pemujaan terhadap Bhatara Sinuhun Gunung Agung. Para              pensil berhuruf Latin “Rangga Lawe,
 Pangubengan dan juga sebagai persembahan kehadapan I Dewa Dangin   punggawa bersama-sama bersorak seperti Arya Kanuruhan, Arya Kenceng,                toeroenan dari Tekst uit gave C.C. Berg
 Kreteg. Kisah lain muncul dari Keturunan Arya Kanuruhan yakni Pangeran   Dalancang, Arya Blog, dan Sira Kuthawaringin.                                 (1930), ditoeroen oleh I Gde Ngembak,
                                                                                                                                                        Br. Dangin-peken (Singaradja).”
                                                                                                                                                        Pengarang/penyalin: I Gde Ngembak.























 206  KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                          KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         207
   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223