Page 260 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid II
P. 260

Tempat penyimpanan: keropakan,
                                                                                                                                                        asal: salinan dari lontar milik I Goesti
                                                                                                                                                        Poetoe Djlantik, keadaan: baik, ukuran:
                                                                                                                                                        50,5 cm x 3,8 cm, ruang tulisan: 43
                                                                                                                                                        cm x 3,8 cm, tebal: 101 lembar, jumlah
                                                                                                                                                        halaman: 202 halaman, jumlah baris
                                                                                                                                                        per halaman: 4 baris, aksara: Bali, cara
                                                                                                                                                        penulisan: digurat dari kiri ke kanan,
                                                                                                                                                        bahan: daun lontar, bahasa: Kawi,
 RINGKASAN ISI BABAD                                                                                                                                    bentuk teks: kidung, subjek: babad.
 Diceritakan tentang pertanda buruk alam muncul di tengah masa   kesalahan dengan mengikuti pedoman berupa ajaran kitab suci tentang                    Keterangan lain: pada lembar 1 recto
 pemerintah yang berhasil mengembangkan aturan hubungan yang baik   “ agama sastra kutaramanawa sasana sarodreti”. Dikisahkan pula Hi Gusti   39.       bagian kanan terdapat tulisan pensil
 adil dari sang penguasa Sri Bhagengda Raja Putri yang diibaratkan   Patih Mari yang berhasil menciptakan kesejahteraan serta keinginan                 berhuruf Latin “Sorāndaka. Toeroenan
 sebagai matahari dan bulan yang menyinari seisi dunia. Beliau berkuasa   masyarakat setiap saat karena setiap pekerjaannya selalu berhasil. Dibantu    dari lontar kepoenjaan I Goesti
 di wilayah kekuasaan Hindia Belanda sebagai pujaan dari rakyat dengan   oleh Laju si pangayah yang selalu menyambuat tiap tleman untuk dihukum.   BABAD SORANDAKA VB/3/812  Poetoe Djlantik Anak-Agoeng negara
 kepemimpinnya yang terkemuk dan paling utama. Untuk menciptakan   Yang disebut sebagai Sasak adalah Sarin Jagat  karena dengan ukuran                  Boeleleng, ditoeroen olih I Goesti
 kesejahteraan dalam masyarakat sang raja selalu  membantu yang sakit   pulaunya yang tergolong kecil namun memiliki hasil panen berlimpah untuk        Njoman Soebali, Singaradja.”
 membenarkan yang benar dengan jalan menghukum yang bersalah sesuai   dipersembahakan kehadapan Tuhan setiap bula kapat.
                                                                                                                                                        Pengarang/penyalin: I Goesti Njoman
                                                                                                                                                        Soebali.
                                                                                                                                                        Kolofon: <101v>°ithi sorāndaka,
                                                                                                                                                        ṅlawud ka °uṣaṇa jawa kdik∙, puput
                                                                                                                                                        sinurat∙ riŋ dinā, cā, pa, wara kulawu,
                                                                                                                                                        paŋ <101r>, piŋ, 8, śaśiḥ, ka, 1,
                                                                                                                                                        raḥ, 4, tĕŋ, 5, °iśakā, 1854. nāṅhiŋ
                                                                                                                                                        hakṣamakna, °ākṣara cekcek bocek∙,
                                                                                                                                                        makādi tunaliwat.
















 248  KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                          KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         249
   255   256   257   258   259   260   261   262   263   264   265