Page 301 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid II
P. 301

Tempat penyimpanan: keropakan, asal
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   : salinan dari lontar milik I Goesti
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Poetoe Djlantik, Anak Agoeng Negara
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Boeleleng, keadaan : baik, ukuran :
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   50,5 cm x 3,3 cm, ruang tulisan: ...,
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   tebal : 21 lembar, jumlah halaman: 42
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   halaman, jumlah baris per halaman: 4
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   baris per halaman, aksara: Bali, cara
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   penulisan: digurat dari kiri ke kanan,
                                     RINGKASAN ISI BABAD                                                                                                                                                                                                                                                                                           bahan : daun lontar, bahasa : Kawi,
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   bentuk teks: prosa, subjek: babad, umur
                                     Diceritakan tentang suatu percakapan yang membahas tentang seorang raja   oleh musuh. I Dewa lalu berkata mungkin sudah takdirnya kalah dala,                                                                                                                                                                 : 89 tahun.
                                     yang merasa bersalah dan agar seluruh rakyat Bangli maka beliau akan   peperangan ini dan jangan mengurangi keberanian serta kepintaran yang                                                                                                46.
                                     selalu taat dengan titah pamannya. Sang raja meminta agar digunakan   dimiliki dari masa lalu. Jangan menyesal karena sudah disaksikan oleh                                                                                                                                                                   Keterangan lain: pada lembar 1 recto
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   di bagian kanan terdapat tulisan
                                     sebagai kurban bila melawan Den Bukit (Buleleng) dihadapan semua   takdir untuk mengalah. Jangan takut atau bersedih walau dikalahkan oleh                                                            BABAD YUDHA MENGWI VC/2/501
                                     dewata. Dewa Naradha Reṣi Langit turut bahagia bila semuanya saling   musuh ibaratnya seperti swanda kapatiyan bhimanyu yang dikurung walau                                                                                                                                                                   tangan berhuruLatin, ditulis dengan
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   pensil “Yuddha Mĕngwi, toeroenan
                                     tombak dan saling tikam berebutan seperti pasukan kera seperti kisah Sang   dikeroyok oleh koalisi Singharaja.
                                     Rama. Ia merasa malu tetap hidup sedangkan kerajaannya sudah dikuasai                                                                                                                                                                                                                                         dari lontar kepoenjaan I Goesti Poetoe
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Djelantik, Anak Agoeng negara
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Boeleleng, di toeroen oleh I Dewa
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Poetoe Arka, Br Liligoendi.”
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Pengarang/penyalin: I Dewa Potoe
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Arka.

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   kolofon: <20v>puput kasurat hantuk∙ hi
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   dewa putu hārkkā sakiŋ bañjar liligundi
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   siṅhārāja, riŋ rahinā, wrĕ, pa, wara,
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   mrakiḥ, hisakā, 1852 // 0 // 0 //
















                 290                 KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                                                                                                                                                                                      KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         291
   296   297   298   299   300   301   302   303   304   305   306