Page 302 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid II
P. 302

Tempat penyimpanan: keropakan, asal
                                                                                                                                                        : salinan dari lontar milik I Goesti
                                                                                                                                                        Poetoe Djlantik, Anak Agoeng Negara
                                                                                                                                                        Boeleleng, keadaan : baik, ukuran :
                                                                                                                                                        50,5 cm x 3,3 cm, ruang tulisan: ...,
                                                                                                                                                        tebal : 21 lembar, jumlah halaman: 42
                                                                                                                                                        halaman, jumlah baris per halaman: 4
                                                                                                                                                        baris per halaman, aksara: Bali, cara
                                                                                                                                                        penulisan: digurat dari kiri ke kanan,
 RINGKASAN ISI BABAD                                                                                                                                    bahan : daun lontar, bahasa : Kawi,
                                                                                                                                                        bentuk teks: prosa, subjek: babad, umur
 Diceritakan tentang suatu percakapan yang membahas tentang seorang raja   oleh musuh. I Dewa lalu berkata mungkin sudah takdirnya kalah dala,          : 89 tahun.
 yang merasa bersalah dan agar seluruh rakyat Bangli maka beliau akan   peperangan ini dan jangan mengurangi keberanian serta kepintaran yang   46.
 selalu taat dengan titah pamannya. Sang raja meminta agar digunakan   dimiliki dari masa lalu. Jangan menyesal karena sudah disaksikan oleh            Keterangan lain: pada lembar 1 recto
                                                                                                                                                        di bagian kanan terdapat tulisan
 sebagai kurban bila melawan Den Bukit (Buleleng) dihadapan semua   takdir untuk mengalah. Jangan takut atau bersedih walau dikalahkan oleh   BABAD YUDHA MENGWI VC/2/501
 dewata. Dewa Naradha Reṣi Langit turut bahagia bila semuanya saling   musuh ibaratnya seperti swanda kapatiyan bhimanyu yang dikurung walau            tangan berhuruLatin, ditulis dengan
                                                                                                                                                        pensil “Yuddha Mĕngwi, toeroenan
 tombak dan saling tikam berebutan seperti pasukan kera seperti kisah Sang   dikeroyok oleh koalisi Singharaja.
 Rama. Ia merasa malu tetap hidup sedangkan kerajaannya sudah dikuasai                                                                                  dari lontar kepoenjaan I Goesti Poetoe
                                                                                                                                                        Djelantik, Anak Agoeng negara
                                                                                                                                                        Boeleleng, di toeroen oleh I Dewa
                                                                                                                                                        Poetoe Arka, Br Liligoendi.”
                                                                                                                                                        Pengarang/penyalin: I Dewa Potoe
                                                                                                                                                        Arka.

                                                                                                                                                        kolofon: <20v>puput kasurat hantuk∙ hi
                                                                                                                                                        dewa putu hārkkā sakiŋ bañjar liligundi
                                                                                                                                                        siṅhārāja, riŋ rahinā, wrĕ, pa, wara,
                                                                                                                                                        mrakiḥ, hisakā, 1852 // 0 // 0 //
















 290  KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                          KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         291
   297   298   299   300   301   302   303   304   305   306   307