Page 97 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid II
P. 97

Tempat penyimpanan: keropakan,
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   asal: salinan dari buku milik Ida Anak
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Agung Negara Buleleng, keadaan: baik,
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   ukuran: 42 cm x 3,5 cm, ruang tulisan:
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   35 cm x 3,5 cm, tebal: 4 lembar, jumlah
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   halaman: 8 halaman, jumlah baris per
                                     RINGKASAN ISI BABAD                                                                                                                                                                                                                                                                                           halaman: 4 baris, aksara: Bali, cara
                                     Babad ini menceritakan tentang asal mula Pasek Gelgel. Diceritakan   bertapa di Kutuliku. Mpu Witadharmma memiliki dua orang anak, anak                                                                                                                                                                       penulisan: digurat dari kiri ke kanan,
                                     Dewa Brahma melaksanakan yoga di Mkaḥ, kemudian lahirlah lima orang   yang pertama bernama Mpu Lampitadan anak yang kedua bernama Mpu                                                                                                       12.                                                               bahan: daun lontar, bahasa: Kawi,
                                     anak laki-laki yang beralaskan daun pisang hutan. Putra yang paling   Hadnyana. Mpu Lampita mempunyai dua orang putra, putra yang pertama                                                                                                                                                                     bentuk teks: kidung, subjek: babad,
                                     sulung bernama Ida Mpu Gnijaya, putra yang kedua bernama Sira Mpu   bernama Mpu Kuturan dan putra yang kedua bernama Mpu Bradhah. Dalam                                                                                                                                                                       umur: 86 tahun.
                                     Witadharmma, putra yang ketiga bernama Mpu Kapakisan, putra yang   babad ini juga diceritakan tentang Sang Hyang Hagnijaya yang membuat                                                                      BABAD KEBO IWA VB/4/1117                                                                         Keterangan lain: pada lembar 1 recto
                                     keempat bernama Mpu Abang Siddhimantra, putra yang kelima bernama   kahyangan di Desa Besukih bersama dengan saudaranya yang bernama Mpu                                                                                                                                                                      pada ujung kiri terdapat penanggalan
                                     Sira Hengkul Putih. Sira Mpu Witadharmma berkelana di Bali bersama anak   Witadharmma, pembuatan kahyangan tersebut bertujuan agar situasi dan                                                                                                                                                                28-8-1933, pada bagian kanan terdapat
                                     istrinya menggunakan daun tehep. Kemudian turunlah beliau di Padang dan   kondisi di Bali aman, tidak terjadi kerusuhan atau marahabahaya.                                                                                                                                                                    tulisan dari pensil dengan huruf Latin
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   “Kĕbo-Iwa, toeroenan dari boekoe
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   kepoenjaan Ida Anak Agoeng negara
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Boeleleng, ditoeroen oleh I Ktoet
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Kadjeng, dari Br. Tegal (Boeleleng).”
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Pengarang/penyalin: I Ktoet Kadjeng.





















                 86                  KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                                                                                                                                                                                      KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         87
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102